webnovel

Mati Lampu

"Rey!" teriakku, ketika menyadari dia melintas.

"Iya, Pak?" sahutnya.

Dia berhenti tepat di depan pintu kamar.

"Awas, tidur sendirian. Nanti ada setan!"

"Setannya Bapak!" jawabnya ketus, kemudian kembali melangkah.

Padahal, harapanku dia takut dan memutuskan tidur di sini bersamaku. Tapi, apalah daya, ternyata wanita itu tidak takut sama sekali. Aku pun kembali melanjutkan pekerjaan, ada beberapa tugas dari kantor yang musti selesai malam ini juga. Karena cuti, sehingga pekerjaan jadi menunpuk. Ada tugas-tugas tertentu yang tidak bisa di handle oleh Wawan, sehingga harus kukerjakan sendiri. Ah, besok aku harus kembali bekerja. Padahal jujur, aku masih ingin ada di rumah ini, lihatin Rey main sama Zeze. Kadang, memperhatikan dia bantuin Jeje bersih-bersih rumah. Reynata ... entah mengapa semakin ke sini, dia semakin menarik di mataku.

Tup!

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com