32. Introduction

"Kenapa Ibu menyembunyikan semua itu dari, Dean? Kenapa, Bu? Pantas saja Ayah tidak pernah punya banyak waktu dengan kita. Ayah dan Ibu tega membohongi Dean. Dean tidak bakalan sudi menjadi saudaranya Raka. Dean tidak sudi ....!"

Bu Syumi terisak-isak di belakang Dean. Anaknya itu murka. Tidak bersedia menolehkan wajahnya. Seolah-olah melihat Bu Syumi hanya akan membuat kemarahannya memuncak.

"Dean, dengerin ibu, Nak."

"Apalagi, Bu? Cukup sudah kebohongan yang Ibu dan Ayah berikan." Dean turun dari ranjang, berdiri menatap Bu Syumi tajam, "Katakan, Bu! Kalau pernikahan Ibu dan Ayah itu hanya bersifat siri, berarti secara hukum, pernikahan tersebut tidak diakui?"

Tangisan Bu Syumi semakin keras.

"Jawab, Bu!" Dean mengguncang bahu Bu Syumi, "Kenapa Ibu semakin menangis?"

Anggukan kepala Bu Syumi semakin membuat hati Dean kian terluka, "Lalu ... Kartu keluarga yang kita miliki ... palsu?"