webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
33 Chs

teman lama

melihat nef sudah menunggu Depan kamar pojok.joni masuk lewat lubang rahasia disudut kamar seukuran orang dewasa.setelah sampai didalam dia tiduran berselimut dan kembali pura pura sakit lagi

"masuk nef pintu tak dikunci "kata Joni

kemudian nef masuk dan membuka gorden jendela supaya ada cahaya yang masuk.

dia menghampiri Joni yang sedang berbaring dan memeriksa kembali suhu tubuh dan detak jantung

"kamu sudah sembuh" kata nef melihat suhu dan detak jantung sudah normal.

" sorry kemaren telah berbohong, waktu kamu merawat ku sebenarnya sudah mendingan hanya sedikit pegal pegal saja badan ku habis kena pukul "

aku melakukan rawat jalan hanya ingin mau klaim asuransi ku" kata Joni berkata jujur

" kalau begitu aku balik sudah tak ada gunanya lagi aku disini "kata nef bergegas ke motor nya hendak kembali pulang

"kemana" kata Joni

"pulang lah "kata nef

"kalau kamu kembali bidan Lela pasti Nanya kenapa kamu cepat pulang.nanti rahasia ku bisa terbongkar tak dapat surat keterangan sakit'kata joni

"nanti saja pulang nya jam lima sore seperti biasa.

kamu boleh memperlakukan aku seperti orang masih sakit" kata Joni

"masuk dulu kita ngopi dan Santa santai saja dalam kamar malu kalau ada yang dilihat kita berdebat disini" kata Joni merangkul nef masuk

"baiklah aku tak mau sandiwara mu terbongkar" kata nef turun dari motor ikut masuk kekamar

kemudian Joni membuka seluruh baju sampai telanjang bulat

"ngapain "kata nef

"sekarang waktunya aku mandi 'kata Joni

"kamu kan sudah sembuh apa lagi"kata nef

"perlakukan saja seperti biasanya 'kata Joni

ketika nef sedang mengelap badannya

Joni meraba dan mencari Mr p nef

"akhirnya bangun juga kan "kata Joni

nef memindahkan tangannya Joni di gundukannya

kamu tak mau kata Joni

"aku pengen cara yang baru, anus ku masih sakit dan dijahit tiga sekarang gantian kamu yang jadi cewek nya "kata nef

" terserah kamu "kata Joni membuka jalan buat nef supaya bisa memasukan Mr p nya

nef mengarah kan posisi yang paling oke kemudian nef mulai melakukan penetrasi

beberapa kali dicoba tapi Mr p tak mampu menembus cincin anus joni

'sorry aku menyerah rupanya jadi seorang top itu tak mudah" kata nef sambil menyeka keringat yang keluar dengan tisu basah

"jadi penasaran apa sih yang membuat kepala Mr p ku jadi ngilu ,kata nef mencoba menyibak belahan joni ya tertutup rambut

lebat dan kasar sekali rambut nya pantas,kamu saja lah yang jadi top nya kata nef

'Joni bangun dan bangkit mengoral nef sampai keluar berkali kali

"sorry ya aku kali ini tak bisa membuat kamu puas "kata nef mengecup bibir Joni

"pasangan yang baik yang mengerti keadaan partnernya" kata Joni

"jadi kamu tak kecewa" kata nef

"tidak lah aku berhubungan itu tak harus sampai keluar ,tak satu jalan keroma"kata Joni

"Maksud mu" kata nef

"sudah lah tak usah dibahas ngomong ngomong kamu bawa baju ganti ga nef "kata joni

"ada memang nya kenapa' kata nef

"kita ke Padang yok aku mau ketemu ibuku" kata Joni

"tapi jangan lewat simpang paguah ya, aku takut ada yang lihat dan melapor pada bidan Lela" kata nef

"kita mandi dulu ya tak nyaman jalan badan belepotan begini" kata Joni

kemudian mereka berdua pergi kesumur

"kamu tak pakai handuk Jon "kata nef

"jam segini kandang kuda sepi tak ada orang jadi aku bebas bugil suka suka" kata Joni melangkah dengan santai nya

"kamu ingin coba juga bugil seperti aku" kata Joni menantang nef

"walau dikasih duit berapa pun aku tak mau" kata nef

"ayo masuk" kata Joni ketika nef menunggu diluar kamar mandi

"kita gantian saja "kata nef

"aku lama , nyicil nyuci baju dulu "kata Joni

"tak apa lah" kata nef sambil bermain hp

"bukan apa apa nef tak mau masuk lagi kedalam dia takut keramas lagi untuk yang kedua kalinya

kemudian keduanya mandi bergantian

"siapa yang bawa motor "kata nef ketika mereka siap berangkat

"kamu Saja lah ,aku dari dulu'lebih suka dibonceng "kata Joni duduk dibekang sambil memeluk pinggang nef

"sebenarnya malas kepadang lagi karena keluarga disini dan pulau itu yang membuat aku mondar mandir lagi "kata Joni

"kok bisa" kata nef

"susah menerangkan nya kalau kamu mau aku akan ajak kau ke pulau buatan itu setelah kita pulang nanti "kata joni

"bagaimana nanti saja lah,masih jauh tempat kakek mu bet" kata nef ketika sudah memasuki pasar raya Padang

"lebih kurang sepuluh menit lagi juga sampai kalau sudah melewati perlintasan kereta api" kata joni

"kita sudah mau melewati rel kemana lagi" kata nef setelah sepuluh menit kemudian

"pasang sen kanan kata Joni kemudian mereka berbelok berhenti persis depan kontrakan kakek Badun

"Joni kamu, aku kira siapa "kata Uda Samsudin ketika Joni membuka helem nya

"bagaimana rame da" kata Joni menyalami Uda Samsudin ketika selesai melayani pembeli

" sekarang tanggung bulan orang belum gajian agak berhemat dan Mengurangi pemakaian santan" kata Uda Samsudin

"ini nef teman saya "kata joni pada Uda Samsudin

kemudian mereka bersalaman

"rumah kakek sepi kemana ibu dan adek saya da"kata joni

"nenekmu ada didalam,

Ita dan zundai menarik becak mengantikan kakek Badun dan ibu cari barang bekas" kata Uda Samsudin

"kakek kemana da sehingga adek saya yang bawa becak" tanya joni

"duduk dulu biar bicara enak" kata Uda Samsudin memberikan bangku plastik pada keduanya

kemudian Uda Samsudin pergi kewarung sembako kembali bawa tiga gelas kopi dan cemilan buat tamu nya

"jangan repot repot da" kata Joni

"tak apa apa lah sesekali memuliakan tamu,ayo diminum keburu dingin kopinya "kata Uda Samsudin mempersilahkan minum tamunya

"kemana kakek saya da 'kata Joni menanyakan lagi keberadaan kakeknya untuk yang kedua kalinya

"tak lama setelah kamu pulang kakek mu mengalami kecelakaan meninggal ditempat" kata uda Samsudin

"inalillahi wainailaihi Raji'un kenapa tak satupun yang mengabarkan padaku 'kata joni tak kuasa menahan sedih dan kecewa

"kami panik saat itu,ketika kejadian tak satupun berani membatu

"apa lagi covid sedang tinggi tinggi nya hanya aku yang pergi kerumah sakit .sampai sampai kakekmu dikubur disatukan ditempatkan orang yang kenapa virus "kata Uda Samsudin

"yang paling terpukul nenek mu setelah kejadian itu beliau hilang semangat

hidup segan mati tak mau" kata Uda Samsudin

'tiap hari dia menuggu suaminya pulang sehingga dia tak fokus lagi kerja langanan

banyak yang komplain dan pindah penjahit lain

"sekarang ibu dan adikmu yang mengurus nenek mu "kata Uda Samsudin

"berapa lama kamu dikampung Jon" tanya Uda Samsudin mengalihkan pembicaraan karena melihat Joni hampir menangis

"sebulan untuk ujian kenaikan kelas sekarang juga sedang renovasi rumah seperti nya keluarga saya mau saya boyong pulang ke kampung" kata Joni

belum sempat Uda Samsudin menjawab samsimar dan Ita serta zundai pulang

"itu Mak mu sudah pulang kata Uda Samsudin menujuk pada perempuan yang berpakaian lusuh pakai caping

"Mak" kata joni memeluk samsimar

"kakek kecelakaan nyawa tak tertolong Jon kata samsimar memeluk anak bujangnya itu

kakak kata Ita dan zundai memeluk kedua nya mereka berempat berpelukan