Fang Chixia terdiam sejenak, kemudian mengubah ekspresinya dengan senyuman dan berkata, "Aku sangat terhormat karena bisa menjadi istrimu."
"Benarkah?" tanya Luo Yibei sambil melirik Fang Chixia dengan seringai ejekan di wajahnya.
"Iya," jawab Fang Chixia yang hampir tersenyum kaku.
Apakah ini akan terus berlanjut seperti ini? batin Fang Chixia. Ketika ia menatap Luo Yibei, tatapannya seperti ditutupi oleh kabut dan ia tampak seperti binatang kecil yang sedang gugup.
Fang Chixia adalah wanita yang sangat cantik. Jika ia menatap pria dengan tatapan seperti ini, takutnya ia akan membuat pria lain tidak tahan melihatnya. Contohnya saja Luo Yibei yang saat ini hampir merasa sangat iba karena melihat tatapan Fang Chixia. Namun, saat Luo Yibei teringat bahwa motif Fang Chixia menikah dengannya bukan karena benar-benar keinginan dari hatinya, ia tidak lagi merasa kasihan dan seluruh rasa iba itu seketika sirna.
Betapa memalukannya jika ada wanita yang berani berinisiatif melamarku demi mendapatkan diriku, apalagi dengan identitasku yang seperti ini, pikir Luo Yibei. Memikirkan hal ini membuat iblis yang ada di dalam tubuhnya seakan bangkit. Ingin rasanya ia menyiksa Fang Chixia di lengannya dan membuat Fang Chixia terus memohon belas kasihan kepadanya.
"Karena kamu sudah tahu identitasmu sebagai istriku, waktunya kamu menjalankan apa yang menjadi kewajibanmu," kata Luo Yibei.
Luo Yibei langsung membawa Fang Chixia ke kamar mandi. Fang Chixia kira ia akan terbebas setelah mengatakan hal tadi. Namun, ternyata meloloskan diri dari Luo Yibei tidak semudah yang ia pikirkan.
"Luo Yibei, kamu bukan manusia!" kata Fang Chixia sambil berusaha turun dan melepaskan diri. Namun, Luo Yibei segera menjatuhkannya ke bak mandi dan menekan tubuhnya hingga ia tidak bisa bergerak. "Besok aku harus bangun pagi. Apakah besok kamu tidak bekerja? Ini sudah larut malam!"
"Besok, ya, besok!" tegas Luo Yibei. Ia tidak memberikan Fang Chixia kesempatan untuk berbicara dan segera merobek pakaian wanita itu dengan tangannya.
———
Entah berapa lama mereka menghabiskan waktu di kamar mandi malam itu. Kamar mandi yang semula sangat berisik lambat laun menjadi tenang, namun mereka tidur terlalu larut. Padahal, keesokan harinya Fang Chixia berencana untuk bangun pagi. Ternyata, ia baru bangun pada pukul 12:00.
Sinar matahari yang hangat perlahan bersinar menembus jendela. Kamar itu begitu sunyi sehingga Fang Chixia tidak mendengar apapun dan tidak menyadari kehadiran matahari pagi. Angin sepoi-sepoi yang berhembus dan menggerakkan tirai pun membuatnya semakin enggan bangun. Luo Yibei juga sudah tidak ada di kamar itu dan hanya tersisa Fang Chixia seorang.
Sudah beberapa hari terakhir Fang Chixia lupa bahwa ia berencana untuk melamar kerja ke Rong Xi Internasional. Ia pun segera bangun untuk mandi, dan berganti baju. Namun, saat ia hendak berjalan turun dari ranjang, ia tersandung dan menabrak seseorang.