webnovel

Bersaing dengan Wanita Kaya Raya untuk Memperebutkan Batu Giok (2)

Éditeur: Wave Literature

"Maaf, sekarang sudah dimulai, kan? Kalau begitu saya ingin menawar 1,3 juta Yuan," ucap Tong Lu sambil tersenyum kecil menahan malu. Walaupun dia merasa sangat malu, namun dia harus tetap fokus pada acara pelelangan tersebut dan memastikan dirinya akan membawa pulang batu giok berharga itu.

"Satu setengah juta Yuan," tawar seorang pria yang duduk tidak jauh dari kursinya.

"1,8 juta Yuan!" seru Tong Lu tidak mau kalah.

"2 juta Yuan!" sahut peserta lelang yang lain.

"2,3 juta Yuan!" ucap Tong Lu sambil memegang papan kecil di tangannya bertuliskan nominal 2,3 juta Yuan.

"2,5 juta Yuan!" tawar yang lain.

"Tiga juta Yuan!" Tong Lu tidak berani membayar harga terlalu tinggi, hanya beberapa ratus ribu lebih dari yang lain setiap kali. Dia bukanlah wanita kaya raya generasi kedua yang memiliki banyak harta. Dia tahu jelas bahwa dirinya haruslah menghemat dan mengelola uang peninggalan mendiang suaminya itu dengan baik.

Batu giok tersebut merupakan batu giok biasa bagi orang lain. Namun baginya, batu giok itu sangat teramat berharga. Tong Lu sungguh tidak paham mengapa orang-orang peserta lelang itu rela untuk menghabiskan jutaan Yuan hanya untuk membeli liontin batu giok biasa seperti itu.

Tanpa diduga olehnya, tiba-tiba terdengar suara lantang dari ruangan tersebut, "Enam juta Yuan!"

Mata Tong Lu membesar seketika itu juga. Dia bertanya-tanya di dalam hatinya, bagaimana mungkin harga batu giok peninggalan ibunya dapat melonjak dua kali lipat dalam sekejap. Rasanya baru hanya beberapa detik saja ketika dia mengucapkan penawarannya barusan. Karena sangat penasaran siapa sosok dibalik penawar tersebut, dia dengan cepat membalikkan tubuhnya ke asal suara barusan. Dia mencari-cari sumber suara tersebut berasal dan mendapati di kursi VIP barisan depan, seorang wanita bangsawan duduk dengan anggun di kursinya. Wanita tersebut mengenakan gaun dengan belahan dada yang cukup rendah berwarna merah menyala. Di lehernya terjuntai sebuah kalung berlian besar yang langsung menarik perhatian orang yang melihatnya dan menimbulkan kecemburuan yang sangat besar pada mata setiap insan yang menatapnya. 

Setiap peserta lelang di ruangan tersebut menatap ke arah wanita itu dan terdiam karena tidak ada yang berani menantang penawarannya. Namun hal itu tentu saja tidak berpengaruh pada Tong Lu yang telah bertekad untuk membawa pulang batu giok tersebut. Dia terlihat merapatkan giginya dan meraih pegangan kursi untuk menenangkan dirinya sendiri. Lalu dengan mantap dia mengangkat papan kecil itu sambil berseru, "6,5 juta Yuan!"

Wajah angkuh Xu Jing sekilas menunjukkan ekspresi jijik. Baru kali ini ada orang yang berani menantangnya dalam dunia perlelangan. "Tujuh juta Yuan!" serunya tidak kalah lantang.

"Tujuh setengah!" balas Tong Lu dengan napas yang mulai kacau.

Xu Jing dengan angkuh balas menatap ke arah Tong Lu sambil berseru, "Delapan juta Yuan!"

Jantung Tong Lu benar-benar berdetak dengan sangat kencang saat ini, hatinya begitu tidak karuan. Dia sama sekali tidak dapat bersikap tenang lagi. Dia hanya mempunyai uang 10 juta Yuan saja. Dan dalam sekejap mata, wanita itu membuat harga batu gioknya melambung tinggi hampir mencapai nominal 10 juta Yuan. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin batu giok itu jatuh ke tangan orang lain. Batu giok itu sangat berharga bagiku! Jeritnya dalam hati.

Suara bisik-bisik dari segala penjuru ruangan terdengar memenuhi ruangan lelang tersebut. Seorang wanita dengan ramah menarik lengan Tong Lu dan berkata, "Jangan menantangnya, Nona. Anda tidak akan mampu menandinginya. Wanita itu merupakan calon pendamping Leng Yejin yang ditentukan oleh kakeknya sebelum dia meninggal. Wanita itu memiliki perkumpulan para wanita konglomerat dan sangat berpengaruh di sini. Barang apa pun yang diinginkan olehnya, pasti tidak ada seorang pun yang berani berebut dengannya. Anda pasti tidak akan mampu menanggung penderitaan yang akan Anda alami jika berurusan dengan wanita itu, Nona." Wanita paruh baya itu menjelaskan dengan bersungguh-sungguh.

"Betul! Betul sekali! Leng Yejin merupakan generasi baru, calon penerus perusahaan Leng Group, penopang perekonomian negara terbesar. Dalam pemilihan presiden sekalipun, Leng Group merupakan pendukung paling kuat di belakang kursi kepresidenan. Orang itu keberadaannya berperan penting bagi presiden. Bagaimana mungkin Anda berani menantang calon istrinya seperti ini?" imbuh seorang wanita yang lain.

Tong Lu mengatupkan bibirnya erat-erat dan hatinya begitu campur aduk tidak karuan. Batu giok yang telah dicarinya selama bertahun-tahun, tidak mungkin dia biarkan jatuh ke tangan orang lain begitu saja. "Delapan setengah juta Yuan," serunya setelah mengumpulkan seluruh keberaniannya.

"Semb…" 

Baru saja Xu Jing hendak menaikkan nominal penawarannya, Xu Xi yang duduk di sebelahnya menarik tangannya dan berkata, "Kak, hanya sebuah batu giok seperti itu, apa sebanding dengan uang sebesar sembilan juta Yuan? Bukankah akan lebih baik jika uangnya digunakan untuk membeli tas bermerk saja?"

Mendengar hal itu, Xu Jing tersenyum dingin. "Yang terpenting bukanlah batu giok tersebut. Sejak dulu tidak pernah ada orang yang boleh mengambil barang yang menjadi milikku. Walaupun 10 juta Yuan sekalipun, aku akan tetap membelinya dengan perasaan senang. Melihat ekspresi tertekan di wajah gadis itu, aku rasa sebanding dengan uang yang aku keluarkan. Lihat saja ekspresi wajahnya sekarang, tampak seperti badut," katanya sambil tertawa sinis.

Tanpa ragu-ragu, Xu Jing kembali mengangkat tinggi-tinggi papan penawarannya yang telah bertuliskan nominal sembilan juta Yuang itu. Namun tidak disangka, Tong Lu tiba-tiba bangkit berdiri dari kursinya dan berseru, "Sepuluh juta! Aku akan memberikan sepuluh juta untuk batu giok itu!"

Bukan Xu Jing namanya jika kalah melawan gadis biasa seperti Tong Lu. Wanita cantik itu mengangkat papan penawarannya lagi, yang kini telah bertuliskan nominal dua puluh juta secara jelas.

A… Apa?! Jerit Tong Lu di dalam hatinya. Tubuhnya seketika itu seperti keringat dingin dan dia terjatuh lemas kembali pada tempat duduknya.

Melihat ekspresi Tong Lu, membuat Xu Jing tersenyum dengan angkuhnya. "Nona yang ada di sana, apa Anda masih mau menantangku? Aku menyukai liontin batu giok tersebut. Anda dapat menaikkan penawarannya ke nominal yang lebih tinggi lagi. Aku tidak peduli, berapa pun jumlahnya, aku akan mampu membayar lebih dari yang dapat Anda tawarkan. Jika aku melihatmu… Oh, jangan salah paham. Bukannya aku memandang Anda sebelah mata, namun Anda sebaiknya menyadari kemampuan Anda. Jangan melakukan apa yang bukan menjadi jangkauan tangan Anda," tuturnya dengan sombong dan penuh kemenangan.