webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
24 Chs

Pertemuan dengan mereka

Esoknya atmosfer diantara mereka sedikit aneh.

"Yeen..."kata Nacia lemah

"'Apaan? Aku yang sakit kau yang lemes" ujar Yeena yang tengah berbaring

"Aku lapaaarrrrrr..."Nacia memainkan bibirnya

"Is jorok! Emang kalian belum makan?"tanya Yeena

"Belum,dari kemarin..!"

"Ho'oh"timpal Kesha

"Seriusan? Gak dikasih makan?"mereka hanya mengangguk lemas

"Semuanya kumpul dalam 5 hitungan,aturannya masih sama" suara pemilik dungeon. Mereka bergegas memapah Yeena

"Wah ternyata banyak orang lemah. Sisa 50 orang, hmm boleh la. Karena kalian menang jadi aku beri waktu istirahat. Sayangkan kalau mainanku cepat rusak"pemilik dungeon tersenyum licik. Ditengah suasana itu seseorang tiba-tiba mengangkat tangan

"Bagaimana kalau istirahat kami dimulai dari makanan? Biar kami bertenaga, sama kayak yang kau bilang,sayangkan kalau mainan ini cepat rusak!"senyuman Yeena membuat teman-temannya bergidik ngeri sebab belum pernah mereka melihat ekspresi yang satu ini.

"Pstt, Yeen ngomong apasih!" Kesha berbisik

"Kalau mati jangan ngajak-ngajak ya!" Haru menatap sinis Yeena

"Ahaha,ini dia mainan yang sempurna! Aku menunggu kalian mengatakan ini. Tapi apa ini? Masa cewek yang berani, cowoknya malah ketakutan. Yaudah bahan masakan kalian aku sediakan tapi masak sendiri. Didepan rumah kalian ada kursi sama mejakan?kalian buat aja itu kayak kantin" Yeena puas dengan yang didapatnya

"Mati ngajak-ngajak,he?"ujar Yeena saat berjalan seiring dengan Haru

Setelah bubar Yeena mengumpulkan semua orang perihal jadwal memasak dan lainnya.

"Okey, udah semuakan? Untuk jadwal masak hari ini biar kami yang mulai, yang beresin kita masing-masing,abis itu kita.."Seseorang memotong ucapan Yeena

"Woy cewek! Gak usah sok ngatur-ngatur deh, urus aja diri masing-masing! Aku kira orang pemberani mana yang ngangkat tangan, eh ternyata bentukan kayak gini"omongan Yeena dicekal salah satu pria,dia menganggap remeh melihat keadaan Yeena dibaluti perban

"Hah! kau yakin urus masing-masing? Yaudah kau tinggal ngasingin diri aja dari kita,gampangkan?"ujar Yeena kesal

"Shit! Banyak bacot"

"Udahlah Ze,dia yang nyelamatin aku!" tegur teman disamping pria itu yang sedari tadi mengamati Yeena

"Dia? Si buruk rupa ini?!"pria itu meledek Yeena

"Siapa yang kau bilang buruk rupa? Sialan kau harus dikasih pelajaran" Kesha menahan Yeena

"Kau. Si buruk rupa. Apa!"ujar pria itu menantang

"Maze!" lerai teman pria itu

"Biasanya penyelamat itu cantik, ini kok modelnya gini"cemooh pria itu dengan melipat tangannya

"Kau! Tunggu aku sehat habis kau!" Yeena menunjuk pria itu

"Apa? Bukannya karena  kau lemah makannya babak belur gini,heh" pria itu menurunkan jari Yeena

"Op, udah stop!"teman pria itu menariknya duduk kembali

"Marah itu ngerusak badan Yeen"Kesha mengelus pundak Yeena

"Iya Yeena, ingat koreng"ujar Nacia yang tidak memahami situasi membuat Yeena ditertawakan pria itu

"Kau teman ku bukan sih!"Yeena menatap tajam Nacia yang telah membuatnya malu

"Liat. Liat! Dia ngelawak hahah aduh perut ku"tawa pria itu terbahak-bahak

"Hah udahlah! Siapa yang setuju tinggal datang pas makan malam nanti,sore ini balik istirahat bersihin badan. Yang gak setuju yaudah bodo amat sih!"Yeena melirik sinis pria tadi dan membalikkan badannya menuju rumah

"Yeen, kok kau berani ngomong gitu kepemilik dungeon dungeon itu?"tanya Nacia mencoba membuat Yeena melupakan masalah tadi

"Karena aku tau dia sengaja, kalau dia mau kita mati gak mungkin cuma ngasih kita waktu 1 jam di gim kemarin"jawab Yeena yang sudah memaklumi sikap Nacia tadi

"Woaahh pintar kau sekarang Yeen"puji Nacia

"Ishh, udah dari dulu otakku ini jenius" kata Yeena tak terima

"Jadi Ms. Jenius kenapa kau bisa kepikiran bawa tang? Apa kau udah tau arena nya ada kawat?"Kesha ikut mengajukan pertanyaan

"Karena..gak ada aturan yang ngelarang. Kau kira aku cenayang bisa tau gituan"jawab Yeena lagi

"Iya juga sih, terus ide kawat itu darimana?"tanya Kesha lagi

"Itu..udah ayok kalian kan harus masak makan malam" Yeena mengalihkan pembicaraan

"Kami? Kau enggak?" tanya Nacia

"Ya enggaklah. Yeena kan sakit" ujar Kesha

"Iss enak ya jadi bos"sindir Nacia

"Ojelas. Udah sana buru!"Yeena mendorong mereka keluar

"Hah gak mungkin aku bilang ide itu datang karena aku takut mereka kenapa-kenapa, itukan alay banget euhh"dalam hati Yeena

Makan malam sudah siap,mereka menaruhnya didalam wadah,orang-orang mengantri seperti hidangan dalam acara.

Mereka berbincang saat sedang makan

"Kita kayak tahanan ya,baju seragam,makan kayak gini,keluar gak bisa terus ada jadwal masak masing-masing algi"eluh Nanad

"Tahanan masih lebih enak dari kita,seenggaknya mereka aman"Kesha menanggapi

"Yeena bisa gak kau makan jangan diaduk semua kayak gitu? Ini bukan nasi aduk"tegur Nacia yang memperhatikan Yeena

"Nasi aduk?"tanya Nanad

"Iya. Nasi yang ada banyak didalamnya,kayak ikan,ayam,dau semangi,timun terus ada sambelnya jugak"jelas Nacia

"Itu nasi uduk ya sialan,setan,anyeng,babi liar,semvak,bangsattt!"umpat Kesha

"Wow Kesha ngerap"Nacia bertepuk tangan

Datang seseorang ditengah-tengah candaan mereka

"Hay"sapa pria yang mendatangi meja mereka

"Hay juga"balas Kesha

"Ha-"Nanad berhenti saat Haru menyenggol tangannya. Sedangkan yeena tidak membalas sapaan itu

"A,aku Tristan"mengulurkan tangan

"Yeena"menerima jabatan tangannya

"Kau gak ingat aku?"tanya Tristan

"Emm,enggak"jawab Yeena melepas salam perkenalan mereka

"Aku orang yang kau selamatin pas pertama kali gim dimulai" Yeena masih berusaha mengingat

"Yang sok-sokan nyerang itu loh"Tris mencoba mengingatkan

"Oh,yang nyerang amatiran itu?"

"Ah,ya"Ujar Tristan malu

"Cih,sok ngerti"cemooh Maze

"Makasih ya karena udah nyelamatin aku, maaf juga karena nyerang waktu itu"Tristan memejamkan matanya karena malu,Yeena mengangguk.

"Kenalin teman-temanku,yang tadi Maze,Zhai,Austin,Eindelyn"Tristan memperkenalkan mereka

"Oh,yang ini Kesha,Nacia,Nanad dan pacarnya"Yeena balas memperkenalkan

"Kalau butuh bantuan bilang aja ke aku. Aku pergi dulu ya"ujar Tris

"Terus maaf karena kata-kata temanku tadi,maaf banget sebenarya dia baik kok"Tristan kembali lagi dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Maze yang disebelahnya memelototi Yeena

"Emm mirip Kesah (kayak anak kucing)"gumam Yeena tanpa menghiraukan Maze

"Ya?"Tris sedikit mendengar gumaman Yeena

"Ah,gak. Gak apa-apa kok,gak ada masalah"

"Okey. Babay"Tris melambaikan tangannya