webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
24 Chs

Pertarungan

5 Hari berikutnya mereka menjalani hari-hari seperti biasa hingga malam tiba. Mereka sedang menyantap makan malam, tiba-tiba datang seorang pria yang mengganggu mereka

"Hoy. Kau!"pria itu memukul meja tepat didepan Yeena

"Hah bajingan mana lagi ini"ujar Yeena mendongakkan kepalanya

"Liat sini kalau orang ngomong!" Yeena tetap acuh

"Bangsat liat sini ku bil-"pria itu berniat meraih dagu Yeena tetapi ditahan

"Mau liat apa dimuka kau. Mata ku bisa sa,kit"Yeena terfokus pada gambar yang berada dipipi pria itu, dia ingat itu adalah gambar yang diukirnya,dan merasa gelisah

"Udah tau kan apa yang mau diliat"pria itu menepis tangan Yeena

"Anjer,pas aku lagi kayak gini dia baru nongol. Boro berantem,makan aja gemetar ni tangan"gumam Yeena memegang tengkuknya

"Apa? Ngomong yang keras!"

"Hm gini bang, ini kan kejadian lama. Kita juga temankan, ada yang bilang lupakan masa lalu jalani masa depan.. jadi, kita damai aja"Yeena berkompromi

"Damai pala kau! Gara-gara ini aku dibilang gay tau!"pria itu menarik baju Yeena

"Jangan kasar dong sama cewek!"Kesha berusaha melepaskan tangan pria itu

"Ini satu,apalagi!" pria itu mendorong Kesha hingga terjatuh. Tindakannya membuat emosi Yeena memuncak ,dia benci orang lain menyentuh temannya,dia bisa menahan apapun kecuali yang satu ini.

"Tanganmu yang mana yang udah nyentuh dia"Yeena memberikan tatapan membunuh,matanya melotot membuat sekeliling tertekan

"Marah ap, kau marah? Nih,tangan yang ini"pria itu mengangkat tangan kirinya

"Udah Yeen, aku gapapa"Kesha menarik baju Yeena

"Yeen ingat kor, maksud ku kau lagi sakit"timpal Nacia

Nanad dan Haru saling bergenggam tangan karena tatapan Yeena hampir sama saat dikolam renang, yang membuat mereka tidak nyaman.

"Lepas tangan mu bentar Key"Yeena melepaskan gengaman Kesha pada bajunya

"Jadi kau mau apa sama tang.."belum sempat bercongkak pria itu dibungkam dengan piring yang menghantam tangan kirinya,darah segar membanjiri tangannya. Pria itu balas menyerang Yeena dengan tangan kanannya,tetapi berhasil dihindari Yeena. Pria itu terus menyerang,menendang hingga membawa mereka ketengah. Pergerakan pria itu semakin sengit,sehingga memaksa Yeena menangkis semua serangan yang membuat lukanya berdarah kembali. Bohong jika mengatakan tidak sakit,tetapi Yeena tidak memperlihatkannya. Gerakan Yeena mulai melambat sehingga dia membuat celah,pria itu mengambil kesempatan menendang perut  Yeena, tepat mengenai lukanya yang paling dalam membuatnya terjerebab ketanah. Dia memegang perutnya,darah sudah membasahi satu bajunya.

"Aduh... kalau ginikan gak imbang"ujarnya melihat tangan pria itu,lalu dia berdiri mengangkat kursi dibelakangnya dan...

Brakkk

Kursi menghantam kepala pria itu,dia ambruk dengan darah segar yang mengalir dari kepalanya

"Nah impas"ujarnya sambil mengelap tangannya dan berjalan goyah menuju rumah meninggalkan semua orang yang tercengang menyaksikan kejadian itu

"Yen.. Yeena tunggu" Kesha mengejar begitu juga dengan teman yang lainnya

"Bisa gak kau gak usah bikin khawatir Yeen! Luka kau aja belum sembuh"Kesha

"Tapi dia dorong kau Key!" kata Yeena membela diri

"Aku didorongkan cuma jatuh ketanah bukan ke jurang!"

"Tapi aku-"

"Aku, aku apa?! Haiss kau udah kayak mummy gini loh Yeen, mau tarok luka dimana lagi"kata Kesha berdebat. Yeena hanya memajukan mulutnya

"Buka baju"Kesha

"Buka apa? Walaupun kita sama-sama cewek Key tapi aku punya harga diri, kau bilang buka emang langsung ku buka?!"

"Hiss anak ni.. jadi aku ngobatin koreng kau tu kayak mana?"Kesha melototi Yeena

"Koreng? Ini penghargaan ya! Aku ini pahlawan kalian loh, harusnya kalian bikin patung ku!"jawab Yeena tak terima

"Iya,iya pahlawan. Gak buka baju ya gak buka,sekarang kita obatin dulu"Sela Nacia memegang deterjen

"Kau jang dekat! Ah diam disana! Jaruhkan senjata!" Yeena memperingati Nacia yang berjalan mendekat

"Apa? Senjata apa sih? Ini untuk bersihin..."Yeena dan Kesha terkejut

"Kyaa! Penyiksaan tolongg! Hus hus jauh sana!" Yeena berusaha meringkuk diatas ranjang,tingkahnya membuat Nacia bingung

"Diam Yeen. Kau juga bodoh,tarok deterjennya!"Kesha meluruskan kesalah pahaman?

"Kan buat bersihin.. bukan, nyuci baju Yeena..."cicit Nacia

"Tapi kau bilang gak buka gak papa!"Yeena menutupi dirinya dengan selimut

"Gak mungkin gak dicuci baju kau udah basah sama darah semua idiot, dari kemaren kau makek baju yang udah kayak orang gila! Emang pantas dibilang buruk rupa"cemooh Nacia

"Kau! Mama... aku dibuli hiks" Yeena mengadu pada Kesha

"Ututu sayang... makannya sini mama o.ba.tin" Kesha menakuti Yeena dengan memegang botol rivanol karena kesal

"Ahaha, kakak.. aku udah sehat ni liat gerak juga gak masalah,atau mau aku lompat?"Yeena mencari alasan

"Eh, tadi mama sekarang kakak,jadi orang harus punya pendirian,hmm?"kata Kesha memberi tekanan pada Yeena

"Mana mungkin kaka masih muda gini cantik lagi, masa dipanggil mama"Yeena menyanjung

"Udah gak usah basa basi lagi. Nanad dudukin kakinya, Nacia tahan tangannya!"mereka langsung melakukannya

"Ah... kakak-kakak... kitakan bisa ngomong baik-baik, aku juga gak mau ngerepotin kalian"Yeena berteriak

"Ohoho, jangan malu-malu,kau kan pahlawan kami"Kesha menyingkap baju Yeena. Kapas yang diberi rivanol mulai mendekat pada lukanya

"Ahh jangan... plis! Aku bisa sendiri,lepas lepas!" Yeena memberontak

"Arghhh sakit woy! Gila yaa!"Yeena berhasil menendang Nanad yang menduduki kakinya

"Gila Yeena kuat banget"ucap Nanad yang kembali naik

"Kayak anak kecil yang mau disuntik aja kau Yeen, aduh diam bentar! Cup cup cup huf huf aku tiup nih,gak sakitkan"Kesha

"Dasar tagir hiks... hiks aw sakit hiks"Yeena merengut

"Tagir?!"mendengar itu Kesha menekan kuat lukanya

"Arghhhh!"suara teriakan Yeena menggema

"Sekarang Kesha mirip tagir"bisik Nacia pada Nanad

"Ahahaha gila parah, Yeena nangis karna ginian?"Kesha tertawa terbahak-bahak

"Aduh perutku sakit, anjir saking lucunya air mataku sampe keluar hahaha"Nacia tertawa sambil memegang perutnya

"Udah aku bilang aku gak nangis!"ujar Yeena cemberut

"Pahlawan kita yang terhormat ternyata takut diobatin pake alkohol buahahak"cibir Nanad

"Sialan" Yeena merasa malu,tapi dia juga merasa lega melihat tawa mereka

"Ehem, aku mau ngomong serius"ujar Yeena ditengah tawa mereka

"Kalian pahamkan situasi kita? Sekarang ini kapanpun nyawa kita terancam,kalian juga terus ketakutan,tapi tenang aja aku bakal jagain kalian,tapi aku sadar disituasi tadi aku hampir gak menang, aku takut kalau aku kalah kalian dapat masalah,takut kalau tadi aku roboh kalian bakal dipukulin juga. Disisi lain aku merasa gak enak karna aku kalian jadi ikut-ikutan. Jangan...panik kalau ada perubahan"kata Yeena serius

"Yen, apapun yang kau lakuin kami bakal dukung kok. Karna cuma ini yang bisa kami lakuin untuk kau"Kesha menggenggam tangan Yeena

"Yang harusnya gak enak itu kami,yang bisanya cuma jadiin kau tameng"Nanad menundukkan kepalanya

"Maafin kami Yeen, kami gak bisa apa-apa..kami lemah. Aku juga mau ngelindungin kau tapi disatu sisi aku gak bakal kuat. Naifkan ? egoiskan? Udah tau itu salah masih aja jadiin kau tameng,udah tau itu sakit masih aja jadiin luka mu becandaan, aku malu Yeen..tapi,tapi..hiks..aku gatau..."nada bicara Nacia bergetar,air matanya mulai menetes mengingat pengorbanan Yeena

"Cia, kau..."Yeena merasa sedih

"Kau sejak kapan lebay gini? Aku jadi merinding. Nacia Cllara yang gak tau malu dan gak berakal,bisa gini? Astagaaa jadi artis aja sana, aku yakin dapat penghargaan"Yeena mencairkan suasana

"Si guguk masih aja bisa becanda"Nacia memukul kaki Yeena

"Aww!"Yeena berpura-pura kesakitan

"Kenapa Yeen?"tanya mereka serempak

"Aciee perhatian"usil Yeena

"Bodo ah!"mereka memutar bola mata malas