webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
24 Chs

Pembagian keterampilan

Sementara dipersembunyian Maze dan teman-temannya bersorak seru melihat aksi Yeena

"Waaah! Gila gila! Liat gak cara dia jatuhin lawannya tadi?!"Zhai terkagum

"Aaaaa Dewi Nana ku"teriak Tristan

"Hus diam! Nanti ketauan bodoh"Eindelyn

"Halah itu karena lawannya aja yang lemah,cobak kalau ketemu yang sebanding pasti dia yang kalah"ujar Maze tak mengakui Yeena

"Tapi dia lagi sakit loh,seimbang dong. Malahan lawannya yang untung. Ehem, kira-kira kalau kau yang jadi lawannya siapa yang menang?"Austin

"Jelas aku lah. Aku ini Maze! Tapi gak mungkin aku nindas cewek"Maze menyombongkan diri

"Oke, kita tunggu aja pasti ada saatnya, kita liat kekuatan Tuan Maze"cemooh Zhai

"Jangan harap orang mesum kayak kau bisa nyentuh Dewi Nana!"Tristan melototi Maze

"Udah pernah tuh"Maze memprovokasi Tristan

"Apa!? Kau brengsek!"Tristan menerjang Maze dan akhirnya mereka berdua berguling ditanah

"Woy loly sialan turun!"Maze berusaha mendorong Tristan

"Enggak bakal!"mereka saling bergulat

"Ah sial kenapa tenaga si loly kuat banget"dalam hati Maze

Kembali ketempat latihan Yeena

"Kesha"Yeena melanjutkan giliran

"Kawan...tetap hidup...!"Nacia menepuk pundak Kesha

Dengan berat hati Kesha berjalan menuju Yeena

"Santai aja Key, kau taukan harus apa?"Yeena menengkan Kesha

"Tau..."jawabnya ragu

"Oke..mulai"begitu Yeena menyelesaikan kalimatnya,Kesha langsung menyerang  tenggorokan Yeena dari bawah,dengan cepat Yeena mengelak

"Bagus! Kau langsung praktekin apa yang kubilang. Tapi kurang cepat"

Kesha menyerang bagian dada Yeena namun gerakannya masih kalah cepat

"Kau pintar. Harusnya gunakan kakimu buat nyerang pinggangku biar tanganmu lepas"

Yeena mengunci kaki Kesha dan menjatuhkannya

"Gimana?"Yeena menatapnya

"Aw sakit! Tapi tadi asik bangett!"Seru Kesha

Yeena tersenyum

"Kau perbaikin yang aku bilang tadi, oke"Yeena

Kesha mengangguk

"Nanad"Yeena menatapnya

"Ambil posisi"Ujar Yeena

Nanad mengikutinya

"Kau masih marah kan, itu bagus, anggap aja aku orang jahat yang lagi nyerang kau"ujar Yeena

"Harus?"tanya Nanad tak yakin

"Harus. Biar kau fokus

"Harusnya kaki mu nyerang kepala ku biar tumbang kesamping atau pake siku mu untuk nyikut perutku biar aku jatuh telentang. Padahal kecepatanmu bagus tapi tenagamu kurang"ujar Yeena menilai

"Akhh iya iya. Udah belum? Saki,sakit punggung ku...!"Nanad meronta

Kembali kepersembunyian Maze

"Woaahh! Shit man! Aku mau jadi muridnya...!"Zhai berdiri kagum

"Wo,woy! Nanti kita gak bisa nonton lagi!"Austin menarik Zhai jongok kembali

"Waaahh! Dewi Nana-kuuu"Tristan menatap terkagum

"Ehem..bolehlah"ujar Maze malu-malu

"Halah senyum,senyum aja kali"goda Eindelyn

Yeena terus melatih mereka dengan selang waktu istirahat selama 10 menit hingga sore tiba,begitu pula dengan Maze dan teman-temannya yang memperhatikan mereka dari jauh

Yeena pergi keluar menatap langit malam

"Yeen"ucap Kesha yang duduk disebelahnya

"Hm?"

"Harusnya aku gak ngomong ini tapi udah dari kemaren aku penasaran, kau... selama setahun belakangan ini ngalamin apa aja?"tanya Nanad

Yeena mengalihkan pandangannya

"Ma,maksud ku kau beda Yeen,kau jadi kayak pertama kali kita kenal"jelas Kesha panik melihat tatapan Yeena

Saat itu Yeena berfikir memang hanya Kesha yang mengerti dia, tapi tidak semua masalah bisa diketahui sahabatnya itu.

"Setahun ini aku dirumah aja,sekolah. Siang-malam gak kemana-mana. Keluar juga fatau apa tujuannya jadi dirumah aku mikir apa tujuan hidup ku? Mau jadi apa yang cocok sama akau? Gimana biar bisa bikin orangg tua ku senang? Kayak mana biar gak diinjak-injak orang? Liat apa yang mau diliat,makan apa yang mau dimakan"Yeena menjawab

"Gak usah dipikirin Yeen, kitakan udah ada takdir masing-masing"Kesha menepuk pundak Yeena

"Takdir,semua yang terjadi sama kita itu takdir,dijelek-jelekin orang,digosipin,itu takdir. Terus keluarga kita susah diinjak-injak orang,makan yang bisa kita beli,takdir juga. Ketemu cinta bahagia awalnya,eh akhirnya kecewa padahal  cuma itu pelarian karena gak bisa cerita ke keluarga kita kalau kita juga merasa khawatir sama keadaan keluarga,karna takut orang tua kita tambah terbebani. Padahal kita mau bilang 'Ma, aku gak papa kalau kita hidup biasa aja,aku gak perlu barang-barang ini. Ayo kita hidup sama-sama jalani sama-sama'. Padahal kau tulus bilang biar ngurangin beban mereka,tapi kau tau gak perasaan mereka kalau dengar itu? Mereka merasa diremehin,merasa gak becus ngurus keluarga"Yeena berbagi keluh

"Iya juga. Kejam ya"ucap Kesha

Yeena yang mendengarnya kembali menatap langit

"Kejam"ucap Yeena pula

Mereka hening sesaat

"Aku pernah baca buku. 'Kenapa kita disini? Apa arti kehidupan pertanyaan-pertanyaan itu benar-benar tidak ada maknanya, kita diberi tahu begitu. Terima sajalah. Dan,kita kehilangan beberapa makna tentang betapa anehnya hidup' " sambung Yeena

"Kata orang sih kita yang milih takdir sebelum datang kedunia, aku jadi penasaran kenapa aku milih takdir yang kayak gini?"Kata Kesha serius

"Kau bodoh milihnya"Yeena mendorong Kesha dan berlari

"Sialan. awas kau ya!"Kesha mengejarnya

Mereka tertawa dalam larian itu, mungkin beda rasanya kalau itu pelarian hidup mereka.

Ditengah malam itu Yeena sedang membuat arena menembak serta mempersiapkan senjata yang akan dipakai. Dia menebang pohon dari dalam hutan,lalu membentuknya bulat dengan memperhatikan ketebalan agar tidak mudah ditembus peluru. Setelah selesai dia memaku kayu sasaran pada barisan pohon sejajar yang menghadap kehutan agar tidak membahayakan orang lain ketika peluru menembus. Lalu kembali pulang kerumah.

Di rumah Maze, mereka masing-masing memiliki fikiran dalam benaknya

"Apa aku ikut latihan sama dia ya?"dalam benak Maze

"Ah, tapi enggak deh gengsilah, anak-anak pasti gak setuju juga"gumamnya

"Besok aku harus jadi murid macan betina!"dalam benak Zhai

"Aku harus buat gambar wajah Dewi Nana-ku biar dia semangat latihan"fikir Tristan

"Mereka jadi latihan malam gak ya?"Austin bertanya-tanya dalam benaknya

"Woy! Kalian mikirin hal yang sama gak?"tiba-tiba Eindelyn berteriak

'Apa? Mereka mau gabung juga?"suara hati Maze terkejut

"Kalian mau jadi murid macan betina? Gak, gak boleh!"tegas Zhai dalam benaknya

"Mereka mau gambar wajah Dewi Nana-ku?! Hah jangan harap!"batin Tristan seraya mengamati mereka

"Apa mereka mau ngintip lagi?"Austin memandangi Eindelyn

"Ayok!"Maze

"Gak boleh!"Zhai

"Jangan harap!"Tristan

"Ikut!"Austin

Mereka berteriak bersamaan dan saling berpandangan

"Apasih? Bukannya kalian lagi mikir kenapa gak pakek drone aja daripada sembunyi disemak-semak digigitin nyamuk?"Eindelyn kebingungan

"Ah...drone..."ucap mereka serempak

Sudah beberapa hari Maze terus memantau Yeena,semakin dia melihat Yeena ketertarikkan semakin bertambah.

"Masih nguntit dia?"Zhai memergoki Maze

"Aku bukan penguntit"bantah Maze

"Terus apa? Om-om pedo yang hobi ngintip?"Zhai tertawa

"Jangan berisik!"Maze membekap mulut Zhai

"Lewphashh"Zhai memukul tanga Maze

"Najis anjir jorok banget sih kau!"Zhai mengelap mulutnya

"Enak kan bekas cebokan tuh tadi?Maze terkekeh

Zhai mual dan berusaha memuntahkan

"Kau kenapa gak dekatain dia pakek alasan itu aja sih"kata Zai setelah tenang

"Apa?" tanya Maze seraya memperhatikan Yeena yang sedang mengajari teamnya

"Kursi!"Zhai mengingatkan

"Jadi yang matahin kursi ku dia? Bukannya si buruk rupa!?"Maze

"Iya itu dia"ujar Zhai

"Dia si buruk rupa? Tapi yang aku liat dia can..lumyan!"

"Emang cantik kok dia, kemarinkan gara-gara ketutup perban. Tapi perasaan mukanya gak ditutup deh"

"Masa? Apa dihajar bisa jadi operasi pelastik jenis baru ya?"Maze terbengong

"Stop mikir pake kemaluan mu! Kau itu yang manusia bodoh jenis baru"

"Fokus mu kok kesitu sih? Kau gak inget udah hina-hina dia?"sambung Zhai menyipitkan kedua matanya

"Oh my! Berarti,berarti..waktu itu dia diperban kayak mumy karna nyelamatin teman-temannya juga? Berarti..berarti aku...dirumahnya Yeena, si buruk rupa..?!"Maze terbengong

Mengetahui itu Mazepun mendatangi Yeena bersama teman-temannya

"Oow jadi kau Yeena,si buruk rupa"kata Maze berpura-pura tidak mengenalnya

"Kalau nama ku iya"jawab Yeena

"Oho jadi ini pertunjukan mu"batin Yeena

"Hmm aku dengar kau berantem pas semua lagi makan . Kau hantam si  Alex pake kursi sampe kursinya patah, Alex berlumuran darah bahkan gak bisa berdiri lagi"

"Kok kau tau?"Yeena mengikuti permainan orang asing yang dibuat Maze

"Pertunjukan udah dimulai ya"dalam hati Yeena

"Karna... kursi yang kau pake itu kursi ku sialan! betapa sengsaranya makanan masih ditangan,belum disentuh,disentil sedikitoun bangsat! Aku malah berdiri sambil bengong ngeliat kursi yang hancur sama darah bececer! Arkhh ya Tuhan betapa sialnya aku!"umpat Maze

"Pftt.."Yeena menahan tawanya

"Jadi?"lanjutnya

"Wtf?! Jadi?! Jadi? Kau nanya nih? Seriusan?!  Ya gantilah bajeng! Gak mungkin aku makan sambil jongkok atau nungging!"Maze menahan geramnya dengan mengepal tangan didepan wajahnya. Meskipun mereka berpura-pura saling tidak mengenal,tetapi perlakuan Yeena benar-benar membuat Maze geram. Sementara Yeena hanya menanggapinya dengan membulatkan jari telunjuk dan jempolnya itupun dengan ekspresi datar dan pergi begitu saja.

"Cuma?"Maze memperagakan gerakan yang dilakukan Yeena tadi

"Astaga itu cewek memang..psikopat. Kau brengsek Maze,bangsat,sialan,kunyuk aarkkhh astaga bisa gila aku! Tapi dia menarik..!"Maze mengacak-acak rambutnya frustasi mengapa dia bisa menyukai gadis itu

"Eh Ze,itukan Yeena yang kau selamatin,terus cewek yang dulu kau tangkap gara-gara kesandung kaki mu"kata Austin

"Ooo yang maki-maki itu kan?"Zhai mengikuti Maze berpura-pura

"Kalian kenapa sih? Hari ini april moop ya? Udah jelas-jelas itu Dewi Nana-ku! Itu macan betina mu loh Zhai. Sampe kemaren aja kalian sibuk mau rebutan sama aku heh dasar,orang cabul gak tetap pendirian!"cibir Tristan

"Iya. Dasar orang cabul! Udah ngintip dia latihan berkali-kali pura-pura lupa lagi"Eindelyn ikut mencibir

"Woy kalian juga bagian dari orang cabul ini ya! Jangan main lepas tangan aja "ujar Maze

Merekapun bergelut bersama

"Udah ah awas sana!"Maze berlari pergi

"Woy Ze, mau kemana?"himbau Austin

"Ketemu si buruk rupa"jawab Maze dari kejauhan

"Buat?"teriak Austin

"Buat apa lagi. Sambil menyelam minum air"Zhai menjawab Austin

Dengan penuh pertimbangan akhirnya Maze memberanikan diri menemui Yeena untuk menebus rasa bersalahnya karena menghina Yeena.

"Sini pistolnya"Maze menampung tangan

"Ogah"ketus Yeena

"Tadinya sih aku mau bantuin kau tapi..."

"Nih bacot"Yeena meletakkan pistol ditangan Maze

"Tapi boong jahahaha"Maze tertawa

Dor dor

Yeena menembaki tanah disekeliling kaki Maze karena merasa dipermainkan

"Op slow! Becanda doang. Kali ini serius deh"Maze tersenyum

"Kau mau ngajarin kayak mana?"kata Yeena bermuka masam untuk menguji Maze

"Pertama cara ngisi peluru,cara bidik dan terakhir nembak tepat sasaran"ekspresi Maze berubah serius

"Heh amatir"Yeena menyungging senyum remeh

"Amatir?! Itu cara yang bagus buat orang yang bahkan belum pernah megang pistol!"Maze tak terima dikatai amatir

"Kau yakin ngomong gitu ke dia? Bahka kami yang belum pernah berantem aja langsung disuruh praktekin"ujar Nacia datar

"Ah sial! Kenapa aku bisa lupa kalau kau itu cewek sinting"umpat Maze

"Sekarang aku tanya ,kau tau itu semua dari mana?"kata Yeena

"Apa? Udah jelaskan. Semua orang juga tau kalau kau sinting"ketus Maze

"Bukan itu sialan!"Yeena menarik nafasnya dalam

Teman-teman Yeena yang mendengar menertawakannya

"Ah udahlah kau pasti tau semua hal-hal amatir itu dari gim. Cara yang kau bilang itu buang-buang waktu. Bentuk kayak kau,aku mana percaya"ketus  Yeena

"Wah nyari masalah nih, aku juga punya kalau cuma pistol-pistol kayak gini. Oke gak masalah,biar aku liat gimana caramu"Maze menantang Yeena

"Buang-buang waktu he,emangnya ada pintar tanpa belajar? Semua harus ada tahapan awalnya dulu!"Maze lanjut mengungkapkan pendapatnya

"Itu yang aku lakuin. kalian ingat latihan kemaren? Dari latihan itu aku cari tau senjata yang cocok untuk kalian. Jadi kita gak perlu buang-buang waktu latihan pakek pistol dasar, karna waktu kita gak banyak kita gak tau kapan si sinting itu bikin gim konyol lagi"ujar Yeena

"Kalau gitu kau bilang satu-satu tipe senjata mereka terus aku yang ngasih tau cara gunain pistolnya"usul Maze

"Nacia agresif,serangan gak beraturan tapi kakinya kuat. Posisi penyerbu, senjata yang cocok FN FAL dalam 1 menit melesatkan 700 butir peluru,karena getaran yang dihasilkan dari kecepatannya penembak mudah terdorong mundur,tapi itu bisa diatasi sekaligus menutupi gerakan Nacia yang lambat.

Kesha bidikannya tepat,kekuatan serangan 30%,akurasi kurang akurat,kecepatan 20-25%, Posisi pengintai,senjata yang cocok TrackingPoint Guns/Smart rifle membuat kalkulasi tembakan yang akurat serta efektif untuk mendukung poin akurasi Kesha.

Nanad kecepatan 50%,bidikan tepat,kekuatan serangan lemah,akurasi akurat,fisik lemah. Posisi sniper,senjata yang cocok AS50 yang mengenai sasaran berjarak 1.500 meter,jenis ini mendukung ketepatan bidikan dan akurasi Nanad yang artinya dalam sekali tembak sasaran mati dalam hitungan detik"Yeena menjelaskan analisisnya sambil memberikan senjata mereka

"Hem lumayan, sekarang kita coba"ujar Maze menutupi ketercengangannya pada Yeena yang tau jenis senjata sekaligus posisi yang tepat untuk mereka

"Yeen.. kau yakin?"ucap Kesha yang ragu pada dirinya sendiri

"Kapan kau pernah liat aku ragu-ragu ngambil keputusan?"ujar Yeena menyakinkan

Mazepun mulai mengajari mereka cara mengisi peluru,membidik dan menembak

"Nad,kau gak perlu tepat sasaran yang penting jangan nembak selain papan sasarannya"kata Yeena

"Loh kenapa? Dia harus nembak ditengah dong"protes Maze