webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
24 Chs

Pelatihan

Didalam rumah Yeena

"Kau kenapa datang?"tanya Yeena

"Kayak yang kau bilang, utang budi"jawab Maze sambil melilitkan perban

"Habis ini gak ada lagi utang budi atau alasan apapun diantara kita untuk terus ketemu"jelas Yeena serius

"Kau kira aku kesini mau ketemu kau?gak,itu karna utang budi aja!"tegas Maze

"Dih yaudah gak usah ngegas,pokonya gak ada alasan buat kita ketemu lagi"

"Gak bisa!"bentak Maze

"Kenapa?"tanya Yeena terkejut

"Harus aku yang mutusin kita gak ketemu lagi. Setelah kau jadiin aku sasaran curhat kau buang gitu aja?heh jangan harap!"tegas Maze

"Yaudah sih apa bedanya.  Jangan bahas-bahas itu ya, aku gak ingat tuh pernah curhat sama situ!"Yeena malu mengingat ucapannya semalam

"Tapi aku mutusin kita bakal ketemu lagi!"Maze menegaskan

"Apa?!"Yeena tercengang dengan apa yang didengarnya

"Mulai hari ini sampai seterusnya kita bakal ketemu"Maze menatap Yeena

"Alasannya?!"Yeena balas menatap Maze

"Gak ada alasan"Maze

"Jangan karna kau udah ngeliat,udah megang-megang kau jadi ketagihan, jangan seenaknya ya!"Yeena berteriak

"Kau, kau! Berapa kali aku bilang kau itu cewek jangan ngomong sembarangan, ah gila!"Maze memelankan nada bicaranya

"Makannya kau jangan banyak tingkah!"Yeena

"Banyak tingkah? Kau mau alasan kan, aku tertarik"Maze mendekatkan wajahnya

"Apa?"tanya Yeena bingung

"Aku tertarik sama kau jadi jangan harap bisa bebas dari aku. Dari sekarang biasain ngeliat muka ganteng ku"Maze berbalik keluar meninggalkan Yeena yang tercengang kebingungan

"Apa? Brengsek! Kenapa aku bisa ketemu orang gila kayak dia?! Aw aw.."Yeena kesakitan karena meronta-ronta

Seperti malam-malam lainnya Yeena tidak pernah tidur tanpa berfikir,sekeras apapun dia mencoba otaknya selalu bekerja. Karena itu dia mengonsumsi obat depresan,karena obat tidur tidak berpengaruh padanya. Wajah Kesha yang ketakutan saat melihat lukanya berulang kali terlintas,perkataan kasarnya pada Nanad dan Haru juga menghantuinya. Dia terus mengganti posisi tidurnya.

"Haruskah aku minum obat ?"batinnya

"Eh,apa ini...kenapa ada muka sibrengsek difikiran ku?"

"Oke fix kita minum obat!"Yeena mengambil obat depresan dari lemarinya

"Eh tinggal satu?"gumamnya

"Kau belum tidur Yeen?"tanya Kesha yang terbangun

"Oh, aku mau minum vitamin dulu"alibinya

Kesha kembali tertidur

"Kesha ketakutan, Nanad kecewa,Haru benci. Disekian banyaknya ekspresi mereka hari ini kenapa cuma dia yang gak bisa ku baca? Pasti karna terlalu brengsek!"dalam hati Yeena

"Kenapa juga dia  harus perduli cara aku ngomong? Tertarik... heh orang gila baru percaya!"Yeena memiringkan tubuhnya kesamping

"Ah bukan itu masalahnya sekarang. Kan karna Kesha ketakutan makanya aku nyuruh dia kalau enggak, fokus Yeena fokus! Haru sama Nanad pasti masih marah,yah mau gimana lagi mau gak mau aku harus lakuin itu. Semangat Yeena!  Besok hari untuk rencana dan sifat baru"Perlahan Yeena menutup matanya

"Besok sibrengsek itu ada pertunjukan apa ya"Yeena terlelap

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi itu dimeja makan

"Setelah sarapan kita latihan"ujar Yeena

"Kau masih maksa ya, ha? Kau kira aku mau disuruh-suruh sama kau!"Haru membanting sendok diatas piringnya

"Kalau kau aku gak perduli, tapi Nanad harus ikut"ujar Yeena

"Kau kira kau siapa ha!"Haru Bangkit dari kursinya

"Aku, kau mau dengar kata-kata yang sama?"Yeena mengingatkan atas ucapannya pada Haru kemarin

"Kau dengar baik-baik ya! Aku sama Nanad-"Haru menunjuk Yeena

"Aku ikut"sela Nanad

"See"Yeena menatap Haru

"Haru!"Nanad mengejar Haru yang pergi dengan amarah

"Em, Yeena.. itu..."Kesha ragu-ragu

"Kenapa kalian gak makan? Cepat bentar lagi kita latihan"alih Yeena

Usai sarapan Yeena mengantar piringnya,tetapi kakinya tersandung oleh Maze,saat hampir terjatuh Maze menangkapnya. Mata mereka bertatapan dalam dan semakin dalam ,Maze tersenyum mendapati Yeena dalam tangkapannya

"Senyum mu..."ujar Yeena

"Iya?"kata Maze dengan tersenyum

"Senyummu gak ngotak banget! Aku hampir jatuh gara-gara kau, senyum apa sih sialan!"

Maze tercengang mendengar umpatan Yeena,awalnya dia mengira Yeena terpesona dengan senyumannya

"Aku nolongin kau tau gak"ujar Maze tak terima

"Nolongin apa. Lepas!"

Maze melepaskan Yeena

"Kau! Ah brengsek, awas sana ngalangin jalan!"Yeena berlalu pergi

"Kenapa dia yang marah? Yang dikatain kan aku. Ah memang cewek yang...menarik"Maze terkekeh

"Kau bangga ya Ze dibilang senyum gak ngotak"ujar Austin

"Diam"Maze

"Wo wo wo daripada nangkap dia kenapa gak nangkap adek aja bang"Zhai bertingkah genit

"Sialan!"umpat Maze kesal karena ditertawakan teman-temannya

Ditempat latihan Yeena

"Sekarang kita pemanasan dulu biar gak kejang otot atau cedera"Yeena memberikan instruksi pada teman-temannya

"Kita mau belajar apa Yeen? Silat?kungfu?taekwondo?wushu?saholin?"tanya Nacia

"Ninja aja sekalian"ketus Kesha

"Kita gak belajar itu semua"jawab Yeena

"Bukan itu? Boxing? Tinju?"Nacia menebak

"Buka juga"kata Yeena

"Jadi apa dong?"Nacia menggaruk kepalanya

"Apa ya, bisa dibilang gabungan itu semua. Aku gak ngajarin per-gerakan,gak ada aturan selama kalian bisa menang. Cukup menghindar dari serangan dan serang tanpa ampun tanpa berhenti. Oh iya, kita praktek langsung!"Yeena menekankan penjelasannya

"Ha?! A,aku masih gak ngerti emang ada jenis beladiri kayak gitu?"Kesha mencoba memahami

"Hah sebenarnya aku malas berbelit-belit. Aku gak butuh kalian hafal gerakan,yang aku mau respon badan kalian cepat. Kalian pernah dengar ring tinju liar? Orang-orang disana gak ngandalin gerakan tapi otaknya,gimana cara menang dari perbedaan berat badan dan fisik. Gak boleh ada celah,kalau kalian lengah didetik nafas selanjutnya mereka bisa aja tiba-tiba hantam kepala,hidung,mata atau tenggorokan yang merupakan titik fokus jaringan otak kalian. Semacam first blood. Jadi...aku bakal ngajarin cara ngelindungin dan nyerang kelemahan"jelas Yeena

"H,ha? Kau serius Yeen? Itu bukannya berlebihan?kita cewek loh, da...darah itu agak.."Kesha ragu-ragu

"Agak berlebihan? Kita gak punya waktu,kalian gak sadar kita disituasi apa sekarang?kalian mau terus ngandalin aku? Badan ku cuma satu kalau kalian bertiga dalam bahaya aku harus gimana?siapa duluan yang aku selamatin? Hah udahlah, karena kalian buang-buang waktu kita latihan sampe sore!"Yeena menegaskan

"Apa?! Kami aja masih syok dengar latihannya ditambah sampe sore!?"Nacia memeganng kepalanya stres

"Tenang aja karena kalian baru pertama aku bakal pelan-pelan kok,liat nih kondisi ku masih sakit gini"Yeena tersenyum licik

"Kenapa aku tambah syok dengar omongannya"Nacia bergidik ngeri

"Cepat! Siapa yang pertama"Yeena menatap mereka satu-persatu

Mereka mengalihkan pandanganya untuk mengelak

"Nacia kedepan"Yeena menjentikkan jarinya

"A,aku?! Kesha duluan deh atau Nanad"

"Cepat atau push up 100 kali"ancam Yeena

Nacia berjalan perlahan

Sementara disisi lain Maze dan teman-temannya sedang mengawasi mereka

"Wah. Cewek ini benar-benar menarik!"Maze tersenyum tertarik

"Menarik? Aku rasa dia kayak macan betina"sela Zhai

"Penyelamat memang harus gitu,kalau macanpun aku tetap suka!"seru Tristan

"Penyelamat...? Betul! Aku juga tetap suka,memang apa salahnya macan betina yang perkasa"Zhai merangkul Tristan

"Suka!? Kemaren pas dia luka kau kemana aja? Hey loly kau berani berebut sama aku?"Maze melototi Tristan

"Ahh jangan bahas itu,aku juga sedih karena gak ada disamping Dewi Nana ku,kenapa aku harus pingsan waktu itu hiks. Meski gitu aku gak bakal biarin Dewi Nana ku dijebak orang cabul!"Tristan mencibir

"Dewi Nana?! Kau bahkan udah punya nama panggilan!?"Maze semakin melototi Tristan

"Emang fokus mu kesitu ya? Ngapain sih kita sembunyi,disemak lagi"sela Eindelyn

"Hus diam liat tuh! Yeena udah mulai"ujar Zhai menepuk-nepuk pundak Maze yang masih bersitegang dengan Tristan

Ditempat latihan Yeena

"Ayo,coba serang"Yeena bersiap pada posisinya

"Gi,gimana?"Nacia mengepal tinjunya kaku

"Ah salah! Pertama luruskan tangan mu, mulai tekuk ujung jari terus lipat kepalan kedalam" Yeena memberi instruksi

"Bukannya sama aja?"tanya Nacia

"Oh my. Berhenti dulu, aku jelasin sekarang biar aku gak ngulang-ngulang"ujar Yeena

"Kalian perhatiin ya. Lurusin telapak tangan kalian,mulai tekuk ujung jari terus lipat kepalan kedalam"mereka mengikuti peragaan Yeena

"Bedanya sama kepalan yang lain apa Yeen?"tanya Kesha

"Bedanya kalau kalian ngepal kayak gini itu lebih kuat, kalau ditepis juga masih bisa kita kontrol, sementara kepalan yang biasa itu lemah arahnya juga hampa karna tumpuannya lengan jadi bisa cedera kalau terlalu kuat"jelas Yeena

"Emang kalau kepalan yang kau ajarin ini titik tumpunya dimana?"tanya Kesha tertarik

"Diurat pergelangan tangan,jadi kalau ditepis tangan mu tegang gak ngebelit urat tangan"jawab Yeena

"Woaahh..! kau kok tau? Keren,keren!"Nacia bersorak

"Iya, keren kalau gak ingat frist blood..."Kesha menatap lurus dengan lemas

"Ah sial...!"Nacia berekspresi sama

"Nacia"Yeena memberi tanda agar Nacia kembali bersiap

"Doakan aku masih hidup"pintanya pada Kesha dengan ekspresi tak rela

"Ambil posisi mu!'kata Yeena

"Posisi?"Nacia bingung

"Liat postur ku!"

Naciapun meniru postur tubuh Yeena

"Serang apapun yang mau kau serang"ujar Yeena

"Apapun? Kau beneran gak papa nih?l koreng mu itu loh"tanya Nacia tak yakin

"Apapun!"Yeena menahan geramnya, dan kemudian Nacia pun berteriak bersamaan dengan menyerang vital Yeena

"Woy! Aku cewek, bisa gak kau serius dikit?"Yeena menangkap kaki Nacia

"Kau bilang apapun... aku liat di tv juga biasanya gini.."cicit Nacia

"Kecuali ini! Kalau lawan mu cowok baru"Yeena memejamkan matanya menahan emosi

"Kalau kau main-main lagi malam ini kita latihan berdua"lanjutnya

"Aaaa enggak! Oke aku serius"Nacia mulai fokus, dia menyerang wajah Yeena tapi berhasil ditangkis

"Kepalanmu belum benar, kuatkan!"

Nacia lanjut mengincar area perut Yeena

"Lambat" Yeena menangkap serangannya

Nacia mengibas-ngibaskan tangannya karena sakit

"Jangan main-main!"peringatan dari Yeena

Lalu Nacia menyerang kepala Yeena tetapi Yeena menundukkan kepalanya bersamaan dengan kakinya yang menyilang kaki Nacia, dia menggeser pijakan Nacia dan berputar kebelakangnya serta mengunci tangan Nacia yang sudah terjatuh

"Aaakkhh! Sakit sakit!"eluhnya

"Terlalu lambat, kaki mu lumayan kuat,aku kira karna badan ku lemah ternyata emang kuat aku agak susah gesernya. Serangan mu bisa dibaca,banyak celah, le-mah"ujar Yeena dengan ekspresi datar

"Lepas dulu! Aa sakit, sakit!"teriak Nacia

"Gila...! Aku gak berani kalau gini" Kesha menelan ludah

"I,iya aku juga"Nanad menimpali

"Kau sana. Giliran kalian. Aku kasih waktu sampe mereka berdua selesai ingat kau harus perbaiki apa yang aku bilang tadi"ujar Yeena melepaskan Nacia

"Aku gak mau!"teriak Nacia

"Ohow kayaknya kau mau bikin janji nanti malam"Yeena menaikan sebelah alisnya

Nacia berjalan lesu sambil memegang tangannya yang sakit