webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
24 Chs

Maze vs Yeena

Mereka hidup tenang dengan terus berlatih selama satu bulan,suka cita mereka terjalin setiap harinya,sama seperti pagi ini. Yeena tengah memeriksa semua orang

"Sejak kapa kita punya celana pendek?"tanya Yeena mengamati pakaian Nacia

"Emang gak punya. Tadi aku gunting, jadi deh"kata Nacia tersenyum

"Kalau kaki mu lecet aku gak tanggung jawab  ya"ketus Yeena

"Gak papa deh asal hatinya dapet"ujar Nacia seraya menatap Austin

"Aku gak tau itu tempat latihan atau ajang perjodohan"ujar Yeena

"Yee makannya jangan jomblo"cibir Nacia

"Iya Yeen,buat kegiatan lain dong bosan tau latihan-latihan mulu"eluh Kesha

"Kemaren kalian bilang bosan karna gak ada kerjaan, sekarang udah aku buatin kegiatan kalian bilang bosan juga"ujar Yeena

"Kau bilang ini kegiatan? Ini penyiksaan tau!"ketus Nacia

"Iya tu. Kau kek gitu yang  latihan...misalnya sama Maze"usul Kesha

"Eh iya. Aku ingat Maze pernah janji mau tanding sama Yeena"ujar Austin

"Apa? Kapan aku janji"kata Maze terkikuk

"Gak usah ngeles deh Ze.  Lagian Yeena sekarang udah sehat jadi kau gak perlu bilang gak mau nindas,inilah itulah"kata Zhai menutup jalan mundur Maze

"A,aku sih gak masalah,tapi dia pasti.."

"Aku oke aja"potong Yeena

"Oke? O,oke! Siapa yang takut,nanti kau jangan bilang aku nindas kau ya"Maze berlagak sombong

"Tapi kalian tanding apa nih,Maze jago manah, Yeena jago beladiri sama nembak. Maze yang cuma punya satu keahlian takutnya dia yang ditindas Yeena"ledek Zhai

"Ya iyalah Dewi Nana ku kan gak selevel sama orang kaya dia"ketus Tristan

"Apa? Aku juga jago beladiri! Nembak juga! Dengar ya tiap minggu dari SMP aku udah latihan nembak. Tanding sama kau sih kecil,segede upil!"ujar Maze bertegak pinggang

"Jangan banyak bacot,ntar omong doang gede. Kita undi aja deh. Kita kan ada 10 orang kita hitung aja  mulai dari pedang,manah,nembak"usul Zhai

Merekapun mulai menghitung

"Okey kita udah dapat hasilnya, tanding pedang!"ujar Zhai

"Pedang?"mata Maze terbelalak karena dia tidak pernah bermain pedang

"Ohow kayaknya tuan muda yang udah latihan nembak dari kecil gak pernah ngangkat pedang ya"ledek Yeena

"Ma,mana mungkin! Cuma pedangkan liat aja aku pasti menang!"

"Kau menang aja sana sendiri. Aku gak bisa tanding pedang"ujar Yeena

"Ahaha kau pasti takut kalah kan! Huu penakut!"cibir Maze

"Kalau  aku ngangkat pedang kau pasti nyesal"ucap Yeena

"Kita gak tau kalau belum dicoba"tantang Maze

"Aku udah ingatin ya. Kalau aku make pedang harus ada darah disana"kata Yeena serius

"Kau make tumbal ya"Maze menjaga jarak

"Bukan bodoh. pemborosan kata ngomong sama kau, pokoknya aku udah bilang ya"seringai Yeena

"Nyesal sekarang belum terlambat kan.."kata Maze merasa menggali lobangnya sendiri

"Udah ter-lam-bat"Yeena memberikan pedang pada Maze

"Bisanya aku nantang cewek bengis"ucap Maze menyesal menantangnya

Yeena dan Maze sydah pada posisi masing-masing

"Karna kau pemula puft...bisa gak posisi mu jangan kayak gitu, kita mau tanding pedang bukan jaga gawang "Yeena menahan tawanya

"Suka-suka aku dong! Urusin aja kau sendiri! Aku lebih tinggi dari kau,lebih besar,lebih kuat,belum apa-apa juga paling kau udah tiduran ditanah"Maze menghentakan kakinya

"Bodo. Mulai aja deh, aku jadi mau motong mulut mu"Yeena tersenyum

"Iiish bisanya kau senyum sambil ngomong itu"Maze meggosok-gosok badannya karena merinding

Pertandingan merekapun dimulai, raut wajah mereka berubah serius dan terfokus

"Aku gak pernah main pedang,tapi harusnya cuma asal kibas kan?"suara hati Maze

"Em dia gak pernah megang pedang. Si bodoh ini benar-benar nyusahin"batin Yeena

"Cepat! Tunggu apalagi"Yeena menyuruh Maze menyerang  terlebih dahulu

"Kau duluan!"kata Maze menolak, karena dia ingin mengamati gerakan Yeena agar bisa meniru

"Pemula duluan"ketus Yeena

"Dimana-mana cewek duluan!"debat Maze

"Atas dasar apa"kata Yeena

"Ah, aku lupa kau gak dihitung cewek ya"cibir Maze

"Kalau kau fikir ngomong kayak gitu bisa mancing emosi ku kau benar-benar idiot"cerca Yeena

"Sialan!"umpat Maze

"Aaaaa!!"Maze berlari menyerang Yeena sambil berteriak

Yeena menahan serangan Maze

"Woy, kau dulunya bangsa barbarian ya"tubuh Yeena bergetar menahan tawa

"Di,diam kau! Hiyaaa!"Maze kembali menyerang

Sing

Pedang mereka menahan dan menyerang,terlihatlah wajah mereka yang begitu dekat dari celah itu

"Kau gak perlu bisa, cuma perlu buat aku juga gak bisa"ucap Yeena

"Maksudnya? Bisa gak bisa apa?"tanya Maze ditengah pergulatan pedang mereka

Yeena mementalkan serangan Maze,dia menyerang setiap sudut tapi menahan pedangnya agar tidak melukai Maze

Sing

Disisi perut

Sing

Disisi tangan

Sing

Disisi leher

Kalau saja Yeena benar-benar musuhnya, Maze sudah pasti mati berkali-kali. Tapi maze lebih takut ketika melihat matanya yang berhasrat, ya matanya coklat yang pekat itu begitu kuat menahan hasrat membunuhnya. Yeena terus menyerang hingga Maze terdesak tetapi Maze masih tidak mengerti tujuan dari serangan Yeena meski semakin terdesak Maze tidak membalas serangannya.

"Kalau kayak gini kau gak akan bisa belajar"Yeena mengambil langkah berbahaya dengan menyerang sisi leher Maze yang berjarak beberapa inci dari kulit lehernya. Maze dengan spontan merunduk dan mementalkan serangan Yeena kesamping

"Kau gila ya sialan!"bentaknya, Maze benar-benar mengira Yeena akan membunuhnya

"Insting harus merasakan bahaya baru bisa mempelajari dan bertindak sesuai kedaaan. Kalau gini aku baru percaya insting mu kuat"Yeena mengedipkan sebelah matanya

"Jantung ku yang gak kuat setan! Kok ada cewek bengis kayak kau?!"teriak Maze

"Aku anggap itu pujian"Yeena mengisyaratkan agar Maze mulai menyerang

Maze terus menyeyerang dan membuat Yeena mundur sampai beberapa waktu Yeena tetap memperthankan posisinya. Serangan setelahnya Yeena berbalik menyerang tetapi kini Maze sudah bisa mementalkan dan mengembalikan serangan.

"Key, Yeena kok kayak gitu...aneh"ujar Nacia yang melihat Yeena seperti sengaja melakukan itu

"Entahlah dia gak bisa ditebak"kata Kesha

"Dewi Nana ku semangat!"teriak Tristan

"Bagus guru! Kalau kau menang aku jadi murid mu!"ikut Zhai pula

"Dia Dewi ku!"kata Tristan

"Guru ku!"debat Zhai

"Dia punya kami!!"kata Kesha dan Nacia bersamaan

"Kalian apa sih berisik. Udah tonton aja pertandingannya"kata Eindelyn

"Iya. Nacia yuk nonton lagi"kata Austin menarik Nacia

Nacia pun berdiri dekat dengan Austin sambil tersenyum malu

Didetik terakhir Yeena menjatuhkan pedang Maze dengan melakukan putaran melingkar pada pedangnya lalu sedikit kebawah hampir di pegangan pedang, sontak Maze melepaskan genggamannya

"Takut digores itu kesalahan fatal dalam berpedang loh"kata Yeena

"Kau curang!"ucap Maze

"Kan aku udah bilang, kau gak perlu bisa,cuma perlu buat aku juga gak bisa. Lagian waktu kau jatuhin pedang itu namanya bunuh diri "ujar Yeena

"Eh benar juga! He enggak,enggak,kau pasti curang! Umur berapa kau belajar pedang?!"Maze mencari persoalan karena tidak terima

"Umur 7 tahun"Yeena menunjukkan senyum yang membuat Maze kesal

"Benar kan kau curang! Kau udah belajar dari kecil pantas aja kau.."Maze berhenti bicara melihat Yeena mengiris tangannya dengan pedang

"Sinting! Kau ngapain sih gila ha!!?"Maze menarik tangan Yeena yang dilukainya dan mengelap pada bajunya

"Aku udah bilangkan kalau aku ngeluarin pedang harus ada darah disana"kata Yeena sambil menatap wajah Maze yang begitu serius mengelap darahnya

"Jangan bodoh! Mana ada yang kayak gitu!"bentak Maze

"Ada,aku. Harus ada yang berdarah ditiap pertarungan ku"Yeena menarik tangannya

"Makin lama aku kenal kau, makin ada hal baru yang aku tau. Aku jadi makin.."

"Makin takut kan"Yeena

"Tertarik"Maze

Mereka mengucapkannya bersamaan

"Apa? Kayaknya kau yang sinting. Terserah lah pokoknya aku yang menang"ketus Yeena

"Insting ku jadi makin kuat,dalam waktu dekat kau pasti jatuh cinta sama aku"ucap Maze sambil melilitkan robekan bajunya pada luka Yeena

"Iya..aku pasti ketularan sinting mu sampe mulai merasa tertarik"suara hati Yeena yang memandangi Maze

"Maze..jadilah.."kata Yeena menjeda ucapannya

Apa secepat ini dia jatuh cinta sam aku!!? Kayak didrama-drama dong cewek yang nembak cowok ganteng! Batin Maze yang disertai degupan jantung

"Kacung ku"sambung Yeena

"Haa?!!"kata Maze terbelalak dengan apa yang didengarnya