webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
24 Chs

Ketertarikan dan kecemburuan

"Dia penyerbu,sasaran yang dia liat gak bisa cuma satu, cukup ruang lingkupnya aja yang perlu dikontrol. Sama kayak pemain gelandang disepak bola,dia orang yang mengatur dan membuka jalan"jelas Yeena sambil melipat tangannya

"Te,tembak ya tembak!"Maze tidak bisa melawan ucapan Yeena karena dia juga beranggapan bahwa itu benar. Nanadpun mulai menembak walau arahnya masih berantakan

"Walaupun masih amatir...tapi benar kata Yeena dia bisa nahan dorongannya. Ah pasti dia asal nebak"Maze mengamati

Giliran Kesha yang menembak dengan senjatanya yang berpenyangga

"Cara dia bidik tepat sih,tapi akurasinya payah...eh,sama juga, gak papa kata oranf 2 kali itu kebetulan"dalam hati Maze

Terakhir giliran Nanad

"Tepat...sasaran..aku jadi ragu kalau ini pertama kalinya orang-orang ini megang pistol. Enggak-enggak ini pasti kayak teori yang dibilang Yeena tadi,senjata dia ngedukung ketepatan sama akurasinya..sial! semua yang dia bilang benar!?"Maze memperlihatkan ekspresi kesal

"Ehem,gimana?"Yeena menunjukkan wajah meledek

"Biasa aja! Semuanya masih kacau! Kecuali sniper. Fisik mereka harus dilatih,senjatanya lebih besar daripada badan mereka""ucap Maze ketus,karena dia tidak ingin mengakui keahlian Yeena,namun apa yang dikatakannya adalah benar

"Orang bodoh juga tau"ledek Yeena

"Aku? Bodoh?! Kau yang bodo!"Maze melotot

"Kalau kau gak bodoh.. harusnya kau tau senjata apa yang kau pegang"Yeena berjalan medekat

"A,aku tau kok!"Maze berjalan mundur

"Senapan Blok Timur dan kalibernya?"uji Yeena terus mendekat

"AK-47 kalibernya 7,62× 39 mm"jawab Maze berjalan mundur

"Desert Eagle Mark XIX pistol"Yeena

"Ha? Pistol itu..bukannya pistol sekali tembak ya!"seru Maze

"Cuma itu?"Yeena mendesak mundur Maze

"Pi,pistol yang mematikan..?"Maze berhenti mendur karena terpojok meja

"Orang bodoh memang. Desert Eagle XIX Pistol buatan USA tipe gas-operated,totating bolt semiautomatic,kaliber 50 A.E, Barrel Length 6, panjang keseluruhan 10.75,Bore diameter 495,Height 6.25, slide width 1.25. Harga 31 juta"Yeena berbicara tanpa kesalahan sedikitpun

Maze tercengang tanpa berkedip

"Bernafaslah "ledek Yeena

"Sial!"Maze memalingkan wajahnya

"Tenang,yang perlu kau ingat, itu pistol yang aku pakek"Yeena mengedipkan sebelah matanya pada Maze yang terpukau

"Sialan! segitu sukanya ya kau ngeledek aku?!"ujar Maze tersadar

"Ntahlah... mungkin kayak yang kau bilang,menarik"

Percakapan mereka berakhir dengan ketercengangan Maze karena sikap Yeena yang berubah-ubah

"Hey.. waktu itu kau kenapa bisa tau posisi mereka?"Maze membicarakan saat permainan teka-teki

"Ntahlah.. insting"kata Yeena

"Insting ku juga kuat"ujarnya berjalan mendekat pada Yeena

"Oh ya"kata Yeena tak tertarik

"Misalnya..."Maze sedikit menunduk mendekatkan wajahnya

"Insting ku bilang bentar lagi kau jatuh cinta sama aku"rayunya percaya diri

"What ever"tatapan Yeena seperti mengatakan "aku gak tau yang keluar dari mulut mu itu kata-kata atau sampah" dan berlalu pergi

"Apa barusan dia bilang sampah?"Maze mengedip-ngedipkan matanya

"Ah pasti cuma insting ku aja. Eh...tunggu...! Aku gak nyangka ternyata insting ku sekuat ini"dia memegang lehernya berlagak bangga lalu kembali mengajarkan latihan

Hari melelahkan itu berakhir,tiba makan malam untuk pemulihan

Maze seperti biasa berbagi dengan Zhai

"Awas Ze sempit! Minta ganti sana sama Yeena,kalian udah dekat juga"usir Zhai

"Pelit banget sih. Dekat apa coba,itu karna aku respek sama dia"ujar Maze sambil berdiri

"Yaudah sana, omong doang gede"cibir Zhai

"Iya iya bangsat"Maze pergi ke meja makan tema Yeena

"Eh apaan nih?"Yeena kaget karena Maze duduk disebelahnya

"Kan kursi ku kau patahin, yaudah kita bagi dua aja tempat duduknya"Maze menyendok makananya

"Ganggu aja! Yaudah tunggu aku nyari kayu !"Yeena pergi darisana

"Woy! Serius? Malam gini loh?!"teriak Maze

"Hah?! memang cewek gila"Maze mengejar Yeena

"Gelap gini kita bisa nemu apa. Mata mu ada lesernya ya?"ujar Maze yang berhasil menyusul

"Bukan leser tapi senter"Yeena menyodorkan senter ditangannya

"Yeena! Woy mau kemana sih"himbau Kesha

"Nyari kayu, katanya buat kursi"ujar Nanad

"Wahh enak banget ditemenin cowo ganteng! Akhh ya Tuhan datangkanlah cowok yang mukanya mirip Jungkook sifatnya mirip Jungkook segalanya mirip Jungkook,kalau gak mau ribet  Jungkooknya aja langsung,amiinn"doa Nacia

"Misi-misi boleh gabung gak?"tanya Zhai yang datang bersama teman-temannya

"Boleh aja sih"jawab

"A...arkhh! aku kira beneran terkabul"ujarnya kecewa melihat wajah Zhai

Kesha menyenggol Nacia agar tidak berbicara lagi

"Dengar-dengar Maze ngelatih kalian ya?"tanya Tristan

"Iya. Liat nih sampe merah-merah tangan ku huhuhu"Nacia mengadu

"Ututu kasian mana sini coba liat"Austin mengelus tangan Nacia

Wajah Nacia memerah

"Nama?"kata Nacia pelan

"Apa? Oh nama, Austin"ujarnya bergaya

"Au,Autis?"tanya Nacia ragu

"Austin!"jawabnya tegas karena ditertawakan Zhai

"Makannya jangan modus! Eh kita gabung latihan aja gimana?"usul Zhai

"Boleh tuh!"ujar Kesha setuju

Ditempat Maze dan Yeena

Saat itu Maze dan Yeena didalam hutan,Yeena menemukan danau yang dipenuhi kunang-kunang

"Sayang banget mereka cuma bisa hidup 5 hari"katanya melihat kunang-kunang yang hinggap dijarinya

"Kau tau darimana?"

"Mama ku"jawab Yeena

Maze berjalan ketepi danau

"Kau tau gak ingatan ikan cuma bertahan 10 detik,kadang aku mau kayak dia gak perlu ingat kenangan,masa lalu, masalah,cuma tau berenang bebas"

"Mama mu yang bilang?"tanya Yeena

"Orang tua ku udah meninggal"ujar Maze

Yeena berjalan kearah Maze

"Udah dimulai ya..pasti dia bakal bilang.."suara hati Maze

"Aku...salut"kata Yeena dengan senyuman

"Iya aku tau, aku gapap, apa? Salut?!"Maze bingung sekaligus lega karena kebanyakan orang menanggapinya dengan perasaan sedih yang canggung dan menurutnya tidak berarti

"Ya iyalah, itu artinya kau baik-baik aja, liat kau sombong,kepedean,narsis berarti kau tumbuh dengan baik. Kenapa kau mau jadi ikan yang kasihan? Dia terus ngulang kesalahan karena lupa rasanya,pertumbuhannya gak normal tau"ujar Yeena bertegak pinggang

Maze menatap Yeena yang diterangi cahaya kunang-kunang dengan perasaan kagum karena Yeena tidak melontarkan kata "maaf" atau memberikan tatapan iba yang memuakkan, justru memperlihatkan senyuman yang seakan berkata "kau sudah cukup berusaha".

"Woy. Jangan ngelamun keburu gelap banget nih. Pulang dulu deh besok baru nyari kayu lagi"Yeena membuyarkan lamunannya

"Mata ku pasti rusak sampe ngeliat kau keren. Orang burik gini!"ujar Maze mengusili Yeena dan berlari

"Bangsaattt coba bilang lagi"Yeena mengejarnya

"Burik! Yeena burik wekk"Maze mencibirnya

Dirumah Maze

"Hah...! akhirnya nyampe"Maze merobohkan dirinya ditempat tidur sambil tersenyum-senyum mengingat Yeena

"Gimana jadinya?"tanya Zhai yang muncul diatas wajah Maze

"Astaga! Kau bikin kaget"Maze terlonjak duduk

"Gimana? Gimana?"tanya nya tak sabaran

"Apanya yang gimana,orang cuma nyari kayu mana gak dapat lagi"kata Maze

"Aku gak tertarik sama itu. Ceritain gimana latihan mu sama Yeena"ucap Zhai

"Berat,tapi lumayanlah"kata Maze

"Apasih? Yang jelas dong"

"Udah kepo bawel lagi!"ketus Maze

"Makannya jangan ribet-ribet"ketus Zhai pula

"Aku bantuin dia ngelatih teman-temannya"

"Teman-temannya? Dia enggak?"

"Dia? Dia itu orang sombong lici,picik dan pintar, aku gak mau buang-buang tenaga"ujar Maze antusias

"Kau sebenarnya  muji atau ngatain sih?"

"Bodo lah. Eh tapi... masa ni ya dia punya senjata-senjata mahal kayak AS50"Maze mengerenyitkan dahinya

"Apa ada FN FAL,TrackingPoint Guns.AK-47,Uzi,MP40,M60?"Zhai menggebu-gebu

"Apa sih tiba-tiba..aku gak tau,tapi dia punya Desert Eadle Mark XIX oh iya, katanya itu pistol yang dia pakek"

"Pi,pistol seharga jutaan itu!? Wahh..aku harus jadi muridnya!"tekad Zhai menggebu

"Kau juga tau? Apa Cuma aku yang gak tau?"

"Padahal pamanmu pemilik perusahaan senpi. Betul juga,darimana dia bisa dapat pistol-pistol itu?"

"Iya kan? Kayaknya kita seumuran deh masa dia punya lisensi, itukan kalau udah umur 25"

"Kenapa gak kau tanya?"Zhai menaikkan alisnya

"Mustahil! Dia aja gak nyanya gimana aku bisa tau cara make pistol. Nanti dia kegeeran lagi"ketus Maze

"Kalau kau sih gak heran,tiap hari diajarin sama paman mu. Eyy bukannya kau lagi ngejar dia?"Zhai memandang datar

"Kawan, dengerin ya aku Cuma tertarik bukan ngejar dia,kalaupun ngejar harus dengan elegan,berkarisma,berkelas,pelan-pelan kontrol dia digenggaman"ujar Maze penuh penghayatan

"Jadi kau ngejar apa enggak"seru Zhai dengan ekspresi datar

"Ap,apa itu intinya sekarang! Coba deh pikir mana ada cewek yang tau banyak tipe senjata bahkan dia bisa sebutin diameter,kaliber pokoknya bagian-bagian itu"Maze mengalihkan pembicaraan

"Buktinya dia. Cewek yang gak takut lecet,gak takut hitam,gak takut kotor,jago berantem,bisa make pistol,aneh.."

"Iya kan? Aneh kan aku juga ngerasa janggal,apa mungkin aku tertarik sama cewek yang berbahaya ya? Penjahat?pembunuh?!"ujar Maze berganti-ganti ekspresi

"Ini...memang cuma dia yang pantas jadi guru ku!"lanjut Zhai berapi-api

"Ha?"Maze terheran

"Maze! Aku udah putusin satu fraksi sama Tristan! Aku gak bakal biarin kau sama guru ku!"ucap Zhai bersungguh-sungguh

"Kau,dasar penghianat! Bahkan dia belum jadi guru mu kau udah pindah haluan ha!"Maze menjepit kepala Zhai diketiaknya

"Le,lepas! Pokoknya kau gak cocok sama guru ku, kau cabul gak boleh rusak citra guru ku!"Zhai berusaha melepas jepitan Maze

"Citra apa citra! Dengar ya dia itu beruntung karna aku tertarik sama cewek bengis kayak dia!"ketus Maze

Pagi hari diawali perdebatan Yeena dan Maze

"Kalian ngapain disini?"ujar Yeena

"Mau latihanlah"jawab Maze enteng

"Latihan ya ditempat kalian sendiri sana! Ow mau numpang ya, kaliankan gak punya arena latihan apalagi senjata"sindir Yeena

"Emang"jawab Maze tanpa malu

"Kau gak tau mau lau?"ketus Yeena

"Enggak"jawabnya lagi

"Tenang,tenang guru,eh Yeena. Kami udah izin kok sama mereka"Zhai menengahi mereka

Yeena melirik teman-temannya

"Siapa?!"tanya Yeena

"A,aku"Kesha mengaku

"Ah kok kalian gak bilang ke aku dulu? Yaudah. Latihan ya latihan,aku butuh kacung juga"Yeena menatap Maze

"Ka,kacung? Aku?!"Maze shock

"Kacung,ajarain mereka ya"Yeena tersenyum menghina

"Cewek gila!"teriak Maze

"Sial kalau gini aku bisa gagal jadi murid guru"suara hati Zhai

"Udah Ze, dia gitu karena nutupin senangnya biar gak keliatan banget"bisik Zhai

"Senang? Ho dia malu ya kalau keliatan depan aku"ucap Maze bangga

"Emang kacung dodol"gumam Zhai

"Apa?"

"Latihan,latihan yok"Zhai gelagapan

Dengan begitu berjalanlah latihan mereka yang seharian

Yeena tengah berbaring melepas penatnya

"Aduh aku bisa baper kalau tiap latihan ngeliat muka Austin!"seru Nacia girang memecahkan ketenangan Yeena

"Kau ngerti gak sih baper itu apa?"ujar Kesha

"Baper ya,baper. Ini baper itu baper,gitulah"jelas Nacia

"Bodoh ya? Oh berarti gini 'ahh aku baper ngeliat gigimu jarang-jarang' gity?"Nanad menatap malas

"Apasih Nad,garing. Aduh gatau deh itu definisi baper apa yang jelas kalo orang nyindir kita terus kita marah,auto dikatain baperan dahal dia yang salah ngotot lagi. Semvak emang!"ujar Nacia

"Nah itu juga baper tu"kata Nanad

Yeena yang tadinya pura-pura tertidur ikut ber-hem ria bersama mereka

"Eh Yeena nguping gaes"kata Kesha yang mengusili Yeena

"Be,berisik! Kalau kalian gak tidur besok lari 100 putaran!"ancam Yeena

"Apa?! Gak bisa gitu dong kalau ngelak malu Yeen!"protes Nacia

"200!"ucap Yeena

"Iya,iya tidur nih"ujar Nacia pasrah

"Oh iya,kalian gak boleh kebelakang rumah,kalau kalian ngeyel push up 100 kali"tegas Yeena

"Iya,iya nenek lampir"cibir Nacia

"Tiap pagi!"sambung Yeena

"Apaa?!"Nacia

"Kau kayaknya kurang olahraga deh Cia, atau kau mau sekarang aja?"ancam Yeena

"Ahaha enggak.Makasih"Nacia bersembunyi dalam selimut

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Pagi itu Haru tengah duduk berdua dengan Nanad

"Gimana latihannya?"tanya Haru

"Seru! Seruuuu banget"jawab Nanad dengan kegirangan

"Seseru itu?"Haru menaikkan alisnya

"Iya. Yeena bisa tau semua yang cocok untuk kami,terus bisa ngajarin kami cara ngelindungin kelemahan"ujar Nanad antusias

"Paling dia cuma nebak doang. Apasih yang bisa dia ajarin, itu karna kalian semua belum pernah belajar beladiri"ketu Haru

"Dia juga ngajarin kami cara makek pistol mulai dari masang peluru,bidik, terus nembak"

"Paling dia ngajarinnya abal-abal"ketus Haru lagi

"Dia jugak tau semua nama pistol,oh iya dia jugak punya senjata yang katanya dia modif-modif gitulah kalau gak salah sih double stick yang pegangannya itu bisa ditarik terus ada pisau didalamnya. Aku gak ngerti"

"Pa,paling dia beli yang pisau doble stick dari stainless itu kan!?"Haru masih bersikeras

"Enggak. Itu dari kayu kok"ujar Nanad

"Ah terserah"kata Haru kesal

"Oh iya aku harus pergi udah waktunya latihan"

"Latihan? Kenapa sih kau ikutin si gila itu!"Haru bersikap cemberut

"Haru, Yeena gak ada maksud jahat kok dia cuma mau kita bisa lindungin diri sendiri. Haru juga ikut yuk"ajak Nanad

"Gak ah . Nanad pilih si gila itu atau aku!"

"Aduh Haru lucu banget sih"Nanad mencubit pipi Haru dan hendak beranjak pergi

"Nad, aku serius! Aku benci liat dia gak tau kenapa muak aja"ujar Haru serius

"Haru gak benci,buktinya pas Yeena gantiin hukuman Kesha, Haru juga khawatir sama dia"kata Nanad

"Apa Nanad..marah gara-gara itu? Makanya dia lebih milih latihan daripada sam aku!?"suara hati Haru yang salah paham akan maksud Nanad

"Nad, aku.."

Nanad pergi meninggalkan Haru