webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
24 Chs

Game over

Cambukan demi cambukan mendarat ditubuh Yeena, kedua tangannya dipenuhi luka,terlebih bajunya yang tipis berlengan pendek.

Cetar!

Cambukan mendarat diperut Yeena

Cetar !

Cambukan mengenai dadanya

Cetar!

Menyilang penuh tubuhnya,bukan hanya dari satu orang,beberapa cambukan mendarat ditempat yang sama dari orang yang berbeda. Karena letak mereka disudut, orang-orang berdesakkan menyerang Yeena, sehingga dia kesusahan menahan mereka,disisi lain situasi mereka menguntungkan karena Yeena bisa menjangkau ruang yang aman bagi teman-temannya.

Sekuat tenaga Yeena menahan rintihan dengan menggigit bibirnya,agar teman-temannya tidak melemah mendengar rintihannya.

"Yeen! Tahan sebentar lagi..." Kesha menggenggam baju Yeena dari belakang

"Aman Key... ta. Tapiikh cepat,, aku kebelet nih" Yeena berkata sambil menahan rintihan keluar dari cambukan yang tanpa jeda, diakhir kata Yeena membuat candaan dia sedikit menoleh kesamping sambil tersenyum. Melihat ekspresi Yeena, Kesha menangis sambil tertawa "Iya hiks..hiks nanti kita hiks pipis bareng hik hiks" Kesha menangis tersedu-sedu sampai tercekat.

Nanad dan Nacia menangis sambil memegang kawat,mereka tidak ingin melihat Yeena seperti ini tetapi mereka juga tidak berani menerima cambukan itu. Berbeda dengan Haru,dia bahkan tidak merasa bersalah malah lega karena merasa aman dibelakang.

Cetar

Cambukan itu mendarat diluka yang sudah dalam mejadi terlalu dalam  "Aaaarghhh!!" rintihan lolos dari mulut Yeena, tangannya yang merentang untuk menahan dorongan,kini mengepal menyalurkan rintihannya.Bbirnya juga sudah pecah tergigit,darah segar mengalir sampai membasahi celana Yeena, menetes kesepatunya dan menggenang ditanah. Darahnya mengalir mengenai Kesha yang bersimpuh. Kedua mata mereka membulat,hanya Haru yang fokus memotong kawat.

"Aduh... Key,... aku pipis duluan nih" ujar Yeena dengan nada bergetar

"Yeena!!" mereka terisak-isak

"Udah stop,berhenti!! Yeenaaaa! Tolong...!" mereka memohon percuma pada orang yang gelap mata. Orang-orang itu juga sama seperti Yeena yang melindungi team nya, tetapi perbedaannya mereka hanya demi nyawa masing-masing.

"Ka...lian...lama banget..."Yeena berkata dengan nada yang lemah,tubuhnya mulai terhuyung. Dia menoleh kesamping dan berkata  "Malu...nih bah... huh..basah gini..." nafasnya mulai memburu dan...

"Udah!!" Haru berteriak

"Kawatnya udah bisa dibentuk!" mendengar itu Yeena perlahan mengembalikan kesadarannya yang menghilang, dilepasnya satu tangan yang merentang dengan memaksakan luka disekujur tubuhnya dia membuat ruang mereka. Dengan susah payah dia mengikat lilitan kawat kebelakang, kini tubuhnya bebas. Yeena tidak perlu takut mereka terkena cambukkan lagi karena terhalang kawat berduri. Kawat yang jeras tidak membengkok walau mereka mendorong,justru itu membuat mereka terluka.

Yeena kini terbaring diatas pangkuan Kesha,dia lega karena tubuhnya yang tadi berat kini mendarat nyaman dipangkuan Kesha

"Hah... Key aku kegendutan deh kayak nya sampe kaki ku gak sanggup nahan"nafasnya mulai teratur,mereka menatap iba Yeena, Haru juga mulai mersa bersalah melihat luka Yeena

"Ck, apasih kalian sok serius,tenang luka segini kayak digigit semut"Yeens berusaha mencairkan suasana. Kesha yang mengerti fikiran Yeena,memukul pelan kepala dipangkuannya.

"Aw,.. gila ya.."Yeena pura-pura kesakitan

"Eh...tadi sombong,baru dijitak udah ngeluh"Kesha menghapus air matanya dan tertawa bersama yang lainnya. Ditengah tawa mereka Yeena merasa hangat,tenang dan nyaman. Tidak banyak kata yang terlontar hanya tangis yang bergiliran

"Aaargghhhh!!"Yeena tiba-tiba berteriak kesakitan yang lebih dari cambukan,lukanya terkena semprotan air. Pagar itu hanya menghadang serangan bukan semprotan.

"Bangsattt! Ini air lemon!" cipratan air itu sedikit mengenai mulut Haru,dengan cepat dia menghadang didepan Yeena,yang lainnya juga mengikuti kecuali Kesha yang ditahan oleh Yeena. Yeena menggeliat kesakitan,dirasanya perih yang sampai ketulang rusuk,terus menjerit ,berteriak dan tidak sadar air matanya mengalir deras.

Melihat Yeena seperti itu,mereka panik dan ikut menangis,ingin menenangkan Yeena tapi mereka tau betapa perihnya terkena air lemon,lebih perih dari sayatan.

"Ka...kalo i,,in..ini kayak ditu,suk jarum.." Yeena menyunggingkan senyum dengan sudut bibir yang bergetar menahan perih luar biasa. Dia kembali menggigit bibir untuk menyamarkan sakitnya sekaligus meredam rintihannya,dia tidak ingin menambah kepanikan teman-temannya.

"Shutt... diam Yeen"Haru menyeka bibir Yeena yang berdarah kembali

"Kayaknya..aku ngantuk.. yang disini tolong urus ya,, Haru..."pandangannya mulai kabur, disekelilingnya menggelap dan perlahan kesadarannya menghilang. Dia pingsan karena sakit yang memuncak seperti daging tekoyak.

"Yeena..! Yen...bangun!"mereka menepuk-nepuk wajah Yeena,tapi dia tidak sadarkan diri

"Game over!kalian naik ke jeep"pengawal berteriak

Mendengar kata "game over" orang-orang yang bertahan itu bersorak. Akhirnya neraka ini berakhir.

"Yeena aku yang gendong, Key bukain ikatan kawatnya"Haru menggendong Yeena kedalam jeep

Sesampainya dirumah, Yeena perlahan mulai sadar.

"Ukh"Yeena mencoba duduk

"Jangan gerak Yeen,istirahat aja"Kesha

"Hmm"Yeena mengangguk

"Ini,siapa yang merban?"Yeena melihat ikatan perban berbentuk pita

"Aku! Aku, baguskan?hm?hm?"mata Kesha berbinar meminta pujian

"Duh,kau merban aku kayak kado"Yeena membuka ikatannya, Kesha yang kesal memukul tangannya agar berhenti,alhasil membuat lukanya tersintak

"Aishh! Kau, gila ya!" Yeena meringis

"Ma,maaf.. kau sih aku capek-capek ngikatnya malah dirusak"Kesha menunduk bersalah

"Anak ini... kalau kau kayak gitukan mirip anak kucing,aku mana tega. Huh udahlah masih mending bibirku gak kau giniin juga"

"Hehe,gimana? Masih sakit? Atau ada yang gak nyaman? Bilang biar aku bantu"ujar Kesha khawatir

"Ada, aku gak nyaman sama pit-"

"Kalau itu jangan harap!"Kesha memotong keluhan Yeena

"Huft... yang lain kemana?"

"Oh mereka ku suruh keluar,karna..." Kesha memutar kepalanya kearah barang-barang yang berserakan seperti kapal pecah. Yeena mengikuti arah pandangannya.

"Oh.., oh my! Kalian abis ngapain sampe berantakan gini?"

"Itu, emm itu, mereka mau ikut ngobatin kau,tapi caranya agak..."Kesha mengambil gayung dilantai dan mengangkatnya

"Gayung buat apa?"

"Ahaha" Kesha tertawa canggung

"Mereka mau mandiin biar lukamu bersih katanya"

"Man,mandiin? Mereka mau ngebunuh aku ya! Udah badan silang-silang gini yang ada nambah mati. Itu bros kain buat apalagi?!"mata Yeena membulat melihat itu diantara barang yang dianggapnya mengancam nyawa (sikat wc,pembersih lantai,odol,sabun mandi)

"Bu,buat bersihin tanah yang nempel di,diluka..katanya"Kesha membuang muka   

"Sekalian mutilasi aja aku!"teriak Yeena shock

"Tenang Yeen... nanti lukanya kebuka" Kesha menenangkan Yeena yang membuang nafas dengan kuat