Di sebuah kamar bernuansa putih dan tercium bau obat yang sangat menyengat, seorang pria kecil masih terbaring di atas ranjang.
"Mama, aku lapar," kata Ben.
Sabrina melihat Lusi ketiduran dan tidak merespon putranya mendekati Ben.
"Grandma aja yang suapin ya," kata Sabrina.
"Oke, Grandma," balas Ben.
Sabrina mulai menyuapi Ben dengan telaten. Tidak lama Lusi terbangun dan melihat Sabrina menyuapi putranya terkejut.
"Maaf, Ma, biarkan aku saja yang suapin Ben," kata Lusi.
"Mama saja yang suapin. Kamu istirahat saja," balas Sabrina.
"Tapi—"
Kata Lusi terpotong saat Sabrina meminta dia diam saja.
"Mama yang suapin Ben. Kamu lebih baik menunggu suami kamu ke sini," kata Sabrina.
"Baiklah," balas Lusi.
Tidak lama Nathan masuk ke dalam ruangan mereka. Dia melihat Ben sedang disuapin duduk di samping Lusi dan menyandarkan kepalanya di bahu perempuan itu membuat Lusi terkejut.
"Sebentar saja. Enggak usah terkejut begitu," kata Nathan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com