webnovel

The wound in my heart

Nayla seorang ibu rumah tangga mempunyai anak tiga. Sering mendapat perlakuan kasar dari Beni suaminya. Keluarga Nayla pun tak pernah di hargainya. Hingga suatu hari Ibu Nayla jatuh sakit terserang strok, sikap kasar suaminya semakin menjadi-jadi bahkan sanggup mengusir Ibu dan adiknya dari rumah yang mereka tempati. Tiga tahun kemudian Ibu Nayla meninggal dunia. Sungguh hancur hatinya menghadapi kenyataan ini. Akan tetapi sikap suaminya tidak berubah, bahkan tega berselingkuh dengan mantan pacarnya dulu. Akibat luka hati yang begitu dalam, Nayla pun pergi meninggalkan Beni, dengan membawa ketiga anaknya. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Ikuti terus ya pembaca setia, hanya di aplikasi WebNovel. Ikuti juga ceritaku yang lainnya, 1. Choise Lover 2. It's my dream

Novita_Adha · Urbain
Pas assez d’évaluations
268 Chs

Makin cinta

Bab 152.

Sarapan yang kedua untuk Bang Ben sudah ku letakkan di atas meja tamu. Tapi dia malah gak ada. Dari tadi di panggil kok gak nyahut sih. Sayup terdengar suara orang sedang berbicara di halaman rumah. Aku keluar, berdiri di teras sambil menyapu pandangan ke sekeliling halaman. Ternyata Bang Ben sedang berdiri di pojok halaman yang menyatukan pagar rumahku dengan samping tembok rumah si Silfi. Tapi sedang apa dia di sana, aku mendekat ke tempatnya berdiri.

Aku dengar suara Bang Ben dan si Hendra, suami Silfi tengah berbicara. Mereka seperti membahas sesuatu.

"Ihhh, kamu di cariin ternyata ada di sini," ucapku ke dia.

"Heh, Nay, buat kaget aja! Iya nih, kami sedang membahas lapak jualan di pasar," jelasnya.

"Oh-gitu, lontong sayurnya udah dingin tuh, dari tadi aku letakkan di atas meja, kamunya malah menghilang," jawabku.

"Eeh, iya, ya sudah, aku masuk ke dalam dulu ya, Hen!" pamit Bang Ben ke suami Silfi.

"Iya, Bang," sahutnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com