webnovel

The Way Of Love Season 1

What happens if we, who have designed dreams perfectly, are changed by fate? I will not just let him go, he is my new destiny, I will fight for my love for him. Even though there are many obstacles that I have to face to stay with you.

Minatozaki_Avrile · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
8 Chs

Vila

Dalam waktu singkat entah kenapa kami menjadi sangat dekat, bahkan obrolan kami belum juga berhenti. Aidil adalah tipe cowok asik kalau kita dekat dengannya.

Sebenarnya aku ingin mengobrol lebih banyak lagi, namun mataku sepertinya sudah tidak bisa menahan rasa kantuk yang tiba-tiba saja datang "Dil, gue tidur ya. Tiba-tiba ngantuk nih" pamitku yang dibalas oleh anggukan kepala Aidil.

Perjalanan dari Jakarta menuju Danau Toba sekitar 2 jam jadi sisa waktuku untuk tidur juga pasti lumayan lama. Dengan keadaan setengah sadar kurasakan seseorang mengguncangkan lenganku pelan dan membuatku terbangun.

"Hoaam.... Udah sampai ya?" tanyaku kepada sosok Aidil yang tangannya saat ini masih berada dipundakku.

"Belum"

"Terus lo ngapain bangunin gue? Nyari ribut nih?"

"Kak Jess nyuruh gue buat gentian tempat duduk" ternyata disampingku ada Anastasya, karena sangat mengantuk aku sampai tidak menyadari kehadirannya.

Dengan langkah malas aku kembali menuju tempat kak Jess, bisa kulihat kak Jess menyambutku dengan senyuman hangat. Namun karena masih mengantuk tanpa berkata apa-apa aku kembali duduk lalu menyandarkan kepalaku dibahu kak Jess dan melanjutkan aktifitasku semula.

Udara yang begitu dingin berhasil membuatku terbangun, kulihat suasana sudah gelap sekali, aku sangat bingung karena saat ini aku sudah berada disebuah kamar bukan lagi dipesawat. Disampingku terlihat Anastasya yang sudah tertidur pulas dengan selimut yang melekat ditubuhnya,

"Sya bangun" panggilku sambil mengoncangkan lengan Anastasya.

"Apaan? Jangan ganggu gue dulu, gue capek banget nih mau tidur" balasnya dengan suara berat.

Aku mengamati ruangan sekitar dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam "Baru jam 7 ya? Yang lain pada kemana?"

Karena bosan aku berjalan menuju balkon untuk sekedar menikmati udara malam, sepertinya malam ini benar-benar sangat dingin.

Kulihat seseorang tengah berdiri dipinggiran kolam renang orang aneh, dikondisi yang dingin banget ini. Bisa-bisanya dia malah berenang batinku dalam hati.

Karena penasaran akhirnya aku memutuskan untuk turun dan menuju kolam renang untuk sekedar tau siapa orang yang berenang dimalam hari seperti ini. Kulihat jelas bahwa sosok tersebut adalah Aidil "Aidil" panggilku dengan nada terkejut.

"Lo ngapain disini? Bukannya tadi tidur ya?" tanyanya.

"Udah bangun. Lo sendiri ngapain sih berenang malem-malem kayak gini? Nggak dingin tuh tubuh kamu?"

"Nggak biasa aja. Gue lebih suka berenang malem-malem sih, soalnya kalau siang penuh dan panas juga, bikin kulit tambah hitam"

Aku tertawa geli mendengar balasan Aidil "Aneh banget sih, baru kali ini liat orang berenang malem-malem, cuacanya dingin lagi"

"Lo kenapa sih jadi cewek bawel banget" karena kesal Aidil memanggilku seperti itu lagi, dengan cepat aku segera mendorongnya sehingga ia terjatuh kedalam kolam lagi "Dasar cewek bawel!!"

"Haha... rasain tuh, makannya manggil orang itu yang bener. Mau gue kasih tau sesuatu nggak?" aku mengambil posisi duduk disalah satu bangku dekat kolam renang.

"Boleh, apatuh?"

"Dari dulu nih gue nggak bisa berenang, waktu gue belajar berenang gue sempat tenggelam dan itu bikin gue trauma berat. Jadi sampai sekarang gue nggak berani lagi deh main-main ke kolam yang lebih tinggi dari tinggi badan gue"

"Gitu ya? Walaupun lo pernah gagal, bukan berarti lo nggak bisa kali. Trauma lo itu bisa diatasi ko, besok latihan lagi deh, gue yang ajarin"

"Eh? Beneran mau ngajarin gue berenang?"

"Iya tapi besok, buat sekarang mending lo tidur deh"

"Ngomong-ngomong gue kok bisa langsung disini, bukannya tadi gue masih ketiduran dipesawat ya?"

"Tadi Anastasya mau bangunin lo, tapi kak Jess bilang nggak usah. Terus kak Jess gendong lo sampai kesini, gue sama Anastasya bawain barang-barang kalian"

Aku menepuk keningku pelan "Ya ampun, malu-maluin banget sih gue. Maaf ya udah ngrepotin kalian gini"

"Iya nggak papa bawel"

Untuk kali ini saja aku terima Aidil memanggilku seperti itu, karena tadi aku membuatnya repot sekali. Padahal jika dibangunkan pun tidak masalah, mungkin kak Jess tidak mau mengganggu tidurku.

Setelah cukup lama berbincang akhirnya aku memutuskan untuk kembali menuju kamar dan kembali tidur, sedangkan Aidil juga ikut kembali karena cuaca malam ini bertambah dingin.

Mataku berlahan memlebar saat kudapati Anastasya yang terus saja mengguncangkan tubuhku dengan kuat, rupanya ia sudah lama membangunkanku terlihat dari wajahnya yang setengah kesal.

"Vrile lo kebo banget sih, mau bangun nggak? Kalau nggak gue tinggal nih" kesal Anastasya disertai dengusan nafasnya.

"Iya.... Hoaammmm.... Masih ngantuk banget gue, kecapean kali ya?" aku menguap lebar-lebar yang membuat Anastasya waspada denganku.

"Halah alesan lo doang kali, biasanya juga kebo, udah sana sholat terus kalau udah buruan turun ya" perintahnya.

Saat Anastasya sudah menghilang dari kamar, aku segera mengambil air wudhu lalu segera melaksanakan sholat subuh karena waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Selesai sholat dan berganti baju aku segera turun kebawah. Kulihat Anastasya tengah mengobrol dengan Aidil diruang tengah.

"Lho kakak gue mana? Nggak ikut lari pagi?" tanyaku yang mencoba mencari sosok kak Jess.

"Gue nggak berani bangunin, takut kalau kak Jess keganggu" balas Aidil.

"Yaudah gue bangunin dulu ya"

Aku segera menaiki tangga lagi untuk menuju kamar kak Jess, kuketuk pintunya namun tidak ada balasan. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk saja "Kakak" panggilku. Ternyata kak Jess masih tertidur dengan pulasnya padahal ini sudah jam setengah enam.

"KAKAk BANGUN!!!" teriakku tepat ditelinga kak Jess.

Sontak saja kak Jess terbangun dengan wajah terkejut "Kamu apaan sih pagi-pagi udah teriak-teriak?" tanya kak Jess sambil kembali berbaring.

"Yaudah sih kalau nggak mau bangun, bye. Aku mau pergi dulu, kakak di vila aja ya nggak usah ikut" ancamku serius.

Kak Jess terbangun dengan sedikitin gumaman yang tidak jelas, aku tertawa kecil melihat kak Jess yang tengah kesal karena aku mengancamnya. Kakakku ini memang beda dari yang lain, dan aku adalah adeknya yang paling berharga.

Setelah memastikan kak Jess sudah bangun sepenuhnya, aku segera kembali keruang tamu dan duduk disamping Anastasya "Lo jadi kan latihan berenang nanti?" tanya Aidil memastikan.

"Jadi dong, nanti ya setelah lari pagi?"

"Siap"

"Ciee... yang janjian, lagian gue bilang juga apa? Jangan pada banyak berantem, sekarang malah jadi deket kan?" ledek Anastasya.

Aku menyenggol lengan Anastasya pelan, menyuruhnya agar tidak menimbulkan kesalah pahaman "Apaan sih lo? Nggak lucu tau"

"Habis berenang mau ngapain hayo? Ciee.... Laporin kak Jess ah"

"Haha... cuman latihan berenang aja ko, nggak ada yang lain. Kalau lo mau ikut boleh kok" tawar Aidil kepada Anastasya.

"Emm... gimana ya? Pengen sih berenang seger. Tapi engga dulu deh, takut ganggu acara kalian"

"Gue udah ada cowok Sya, asal lo tau aja bentar lagi dia bakalan lamar gue. Jadi mohon maaf hati ini cuman buat dia"

"Ha? Serius?" tanya Aidil dan Anastasya bersamaan.

"Bener, namanya Zack. Ya ampun... dia itu keren, manis, lucu, setia lagi" balasku disertai tawa kecil.

"Bentar deh, jangan bilang Zack itu cowok 2D lo itu? Astaga... tega lo bohongin gue" Anastasya memukulku beberapa kali dengan bantal.

"Pacar khayalan??" tebak Aidil.

"Gini Dil, Zack itu nama salah satu kartun favorit dia. Jadi dia itu suka ngehaluin hal-hal nggak mungkin" jelas Anastasya.

"Ahaha... gue juga...." Baru saja Aidil mau berbicara, kak Jess sudah datang dengan pakaian olahraganya, sebenarnya aku penasaran dengan apa yang ingin Aidil katakan. Namun Anastasya sudah mengajak kami untuk bergegas lari pagi.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Minatozaki_Avrilecreators' thoughts