webnovel

The Twin Lions

Aslan, seorang petarung jalanan yang besar di pinggiran kota Jakarta. Mendadak dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita muda di sasana tempatnya berlatih. Wanita itu mengaku sebagai sahabat Leon, kembarannya. Dia meminta Aslan untuk menggantikan posisi Leon setelah ia mengalami kecelakaan hebat dan kini terbaring koma. Akankah Aslan menerima tawaran wanita tersebut dan berpura-pura sebagai Leon yang sangat jauh berbeda dengannya? Ikuti kisahnya hanya di The Twin Lions. ***** Terima kasih buat yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini. Jangan lupa tambahkan ke dalam daftar bacaan dan berikan dukungan kalian dengan memberikan vote, review dan komentarnya. Terima kasih.. ^^

pearl_amethys · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
471 Chs

How To Be Leon? 8

Aslan mendesah pelan ketika akhirnya ia membuka matanya. Ia memijat kepalanya yang terasa pusing akibat minum bersama Nadia tadi malam. Aslan mengerang sembari duduk di sofa tempatnya tidur.

"Wah, lu bener-bener ngga kuat minum," ujar Leon yang sudah terduduk di sebelah Aslan. "Nadia bahkan yang benerin posisi tidur lu semalem."

Aslan melirik kesal ke arah Leon sambil tetap memijat kepalanya.

"Lu baru bangun?" Tanya Nadia yang baru saja keluar dari dalam kamarnya. Ia sudah mengenakan pakaian kerja rapi.

Aslan hanya mendesah sembari mengangguk pelan.

Nadia tertawa pelan melihat Aslan. "Lu bisa diketawain Leon kalo dia liat kemampuan minum lu."

Aslan tersenyum masam menanggapi ucapan Nadia. Sementara itu Leon terkikik di sebelahnya. "Sekarang juga dia udah ngetawain gue," ujar Aslan pada dirinya sendiri.

"Ya udah lu siap-siap sana. Ini hari senin, kita harus ke kantor," ujar Nadia.

Aslan kembali mengangguk.

"Lu butuh obat buat ngilangin pengar, ngga?" Tanya Nadia.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com