Di tengah ruangan yang hampa suara dan hanya diterangi satu buah lampu yang berada tepat tepat di atas kepala.
Benjamin terus dipaksa oleh seseorang yang berpura-pura menjadi temannya agar membuka mulut dan menjelaskan kronologi kebakaran bar tersebut.
Tampak Benjamin mengalami luka yang cukup serius di bagian wajah dan tubuhnya akibat beberapa kali mendapatkan pukulan yang cukup keras.
Benjamin sudah tidak kuat lagi menahan pukulan namun Jonathan masih belum merasa puas akan hal itu. Dia terus memerintah anak buahnya untuk memukul Benjamin.
"Kau yakin tidak ingin membuka mulutmu itu Ben?" tanya Jonathan
Benjamin tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Jonathan. Tampak Benjamin lebih memilih bungkam dan tidak berbicara sepatah kata pun sembari menahan rasa sakit yang diderita oleh tubuhnya itu.
"Baik jika kau memilih tetap diam, tidak masalah bagiku Ben tetapi aku akan terus menyiksamu sampai kau membuka mulutmu tersebut," ucap Jonathan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com