webnovel

Chapter 8

Setelah Anxia tiba di arena latihan guild, ia dapat melihat Logan, Alina dan Nora telah berkumpul menunggu kedatangannya. Namun, Anxia dapat melihat dengan jelas jika suasana diantara ketiga orang itu begitu canggung. "Maaf membuat kalian menunggu lama," ucap Anxia yang memecahkan kecanggunangan dianatar tiga orang itu."Ehem ... tidak masalah. Bagaimana, apa ada kabar baik?" tanya Nora.Anxia menganggukkan kepala. "Kakak kemungkinan akan datang besok. Untuk latihan hari ini, dia akan mengirimkan salah satu boneka untuk menggantikannya.""Boneka?" tanya Alina bingung."Petualang Nicole tidak hanya terkenal akan keahlian berpedangnya, dia juga terkenal dengan kemampun puppeter-nya. Meskipun tidak banyak yang mengetahui hal ini, tapi dia memiliki banyak sekali boneka yang tersebar di seluruh Deteros," ucap Logan.Anxia menganggukkan kepala. "Benar ... sambil menunggu, bagaimana jika kita berlatih lebih dulu?""Sebelum itu, apa kau sudah memberikan list nama anggota tim kepada guild?" tanya Logan.Anxia menganggukkan kepala. "Tentu saja. Sebelum aku kemari, aku sudah memberikan list nama kepada nona Bianca. Ini nomor urut kita."Logan, Alina dan Nora dapat melihat nomor empat yang terbuat dari besi. "Jadi, kita akan menjadi peserta keempat ... hah ... apa petualang Nicole sudah mengetahui nomor urut kita? Aku harap dia tidak datang terlambat.""Tidak perlu khawatir, kakak selalu menepati janjinya," ucap Anxia sambil tersenyum ceria."Hah ... baiklah kalau kau bilang begitu. Kalau begitu kita akan berlatih dengan membagi dua tim. Alina dengan Nora, dan Anxia denganku. Untuk selanjutnya kita akan bertukar partner," ucap Logan.Ketiga petualang jenior di hadapan Logan menganggukkan kepala dan mereka segera bersiap pada posisi masing-masing. Logan melirik kearah Anxia yang sedang bersiap di sisinya sebelum kembali fokus menatap dua lawan di hadapannya. Sudah aku duga, aku merasa tidak asing dengannya. Tapi aku tidak bisa mengingat dimana aku pernah bertemu dengan wanita ini, batin Logan."Mulai!"Dalam satu perintah itu, kedua tim saling menyerang satu sama lain, Anxia menyerang Alina sedangkan Logan menyerang Nora. Alina berhasil terpukul mundur oleh Anxia dan saat pedang Anxia akan melukai Alina, Nora dengan cepat berdiri di depan Alina untuk melindunginya.Sehingga membuat lawan Alina kini berpindah kepada Logan. Namun, Alina dapat melihat Logan tetap diam di posisinya dengan pedang yang masih berada di tangan tanpa melakukan apapun. Alina mengambil kesempatan ini untuk menyerang lebih dulu. Namun, ternyata ia telah melakukan kesalahan.Alina yang berpikir berhasil melukai Logan baru menyadari jika sosok yang berhasil ia lukai bukanlah Logan. Melainkan boneka kayu yang biasa di gunakan untuk berlatih dan ia dapat merasakan Logan kini ada di belakangnya dan bersiap mengayunkan pedangnya kepada Alina.Alina dengan cepat menggunakan sihir air untuk menciptakan perisai air yang melindungi punggungnya. Meskipun perisai air itu berhasil melindungi dirinya dari serangan Logan. Namun, dengan besarnya tekanan dari pedang petualang senior itu, Alina berhasil terpukul mundur."Baiklah, berhenti," ucap Logan lalu menatap kearah Anxia yang berhasil membuat Nora tidak bisa bergerak saat pedang Anxia berada di lehernya."Apa kau baik-baik saja, Nora?" tanya Anxia sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Nora berdiri."Hah ... aku baik-baik saja. Sudah aku duga akan menjadi seperti ini," ucap Nora sambil tertawa kecil dan menerima bantuan Anxia."Anda sungguh tidak menahan diri, senior Logan," ucap Alina."Saat berlatih, akan lebih baik untuk tidak menahan diri. Terutama jika ingin mengetahui seberapa besar kemajuan kita," ucap Logan."Baiklah, selanjutnya kita akan bertukar partner bukan?" tanya Anxia.Logan menganggukkan kepala. "Anxia dengan Alina, sedangkan Nora denganku.""Hohoho ... tidak pernah menyangkah aku akan berpasangan dengan senior Logan. Suatu kehormatan bisa bekerjasama dengan Anda," ucap Nora.Logan hanya terdiam tanpa mempedulikan perkataan Nora dan memulai latihan mereka. "Bersiap ... mulai!"Saat Logan akan memberikan arahan kepada Nora, pria berambut silver itu sudah lebih dulu menyerang Alina. Sehingga membuat Logan hanya bisa mengembuskan napas dan fokus melawan Anxia yang sudah menyerangnya, karena Nora terlalu fokus melawan Alina. Anxia yang menggunakan tangan kanannya untuk menyerang Logan, dan tangan kirinya menyerang Nora dari belakang dengan sihir es."Nora, belakangmu!"Nora yang mendengar peringatan itu terkejut saat melihat anak panah dari es memelesat kearahnya. "Sial!"Nora langsung meloncat mundur dan mendarat di belakang Logan. Anxia tersenyum kecil lalu meloncat mundur dan mendarat di samping Alina. Anxia dan Alina saling bertatapan lalu menganggukkan kepala dan langsung berlari dengan cepat menyerang kedua pria itu dari dua sisi.Aura berwarna biru mengelilingi tombak Alina dan aura berwarna putih mengelilingi pedang Anxia. Logan yang melihat itu segera menciptakan pelindung untuk menahan serangan Alina dan Anxia secara bersamaan. Nora yang tidak bisa tinggal diam membantu Logan menciptakan pelindung kedua."Ho ... sepertinya menyenangkan."Mendengar perkataan itu, seketika Logan dan yang lainnya terdiam dan menatap kearah pintu masuk arena. Terlihat seorang pria berambut cokelat tua dan bermata cokelat tua menatap mereka sambil tersenyum. Meskipun pria itu terlihat tersenyum. Anxia dan yang lainnya dapat melihat pandangan kosong pada tatapan pria itu."Akhirnya kau datang, kak," ucap Anxia lalu berjalan mendekati boneka yang menjadi perwakilan untuk Nicole.Nicole mengelus kepala Anxia saat mendapatkan pelukan dari adik kesayangannya. "Maaf membuat kalian menunggu lama. Aku baru menemukan boneka terdekat sekitar sini.""Jadi dia petualang Nicole? Aku sungguh tidak percaya kita bisa bertemu dengan petualang yang sangat sulit di temui," bisik Alina pelan kepada Nora.Nora hanya menganggukkan kepala sambil memperhatikan anggota tim terakhir mereka. "Lama tidak bertemu Nicole."Nicole yang sudah melepaskan diri dari pelukan Anxia menganggukkan kepala. "Benar. Meskipun kita tidak bertemu secara langsung. Tapi, lama tidak bertemu," ucap Nicole."Oh benar juga, kakak juga harus mengenal anggota tim lainnya," ucap Anxia lalu menarik Nicole mendekati Alina dan Nora yang masih dam memperhatikan mereka."Senang bisa bertemu dengan Anda, senior Nicole. Saya Nora Niralepo dari klan Niralepo," ucap Nora dengan nada sopan yang membuat Alina dan Anxia menatapnya dengan tatapan aneh. Namun, Nora tidak mempedulikan tatapan aneh dari kedua temannya."Senang bisa bertemu denganmu, tuan muda Nora," ucap Nicole."Anda tidak perlu bersikap formal, senior. Silakan panggil saya Nora," ucap Nora yang kali ini mendapatkan tatapan aneh dari Logan, dan sekali lagi pria berambut silver panjang itu tidak mempedulikan tatapan aneh dari tiga orang timnya."Begitu ... kalau begitu kau juga tidak perlu bersikap formal kepadaku, kita sama-sama petualang satu tim," ucap Nicole."Saya tidak bisa melakukan hal itu," ucap Nora."Hahaha ... begitu. Baiklah," ucap Nicole lalu beralih menatap Alina.Alina yang mendapatkan tatapan itu langsung menatap Nicole dan memperkenalkan dirinya. "Terima kasih sudah bersedia masuk ke tim kami, senior Nicole. Saya Alina Dai Gorgona silakan panggil saya Alina, suatu kehormatan bisa bertemu dengan Anda."Nicole menganggukkan kepala. "Seharusnya aku yang merasa terhormat bisa bertemu dengan Saintess dewa laut. Tapi, apa tidak masalah jika seorang saintess dewa laut menjadi petualang?""Ho ... seorang Saintess?" tanya Logan."Hahaha ... itu tidak masalah. Karena saya sudah mendapatkan izin dari dewa laut untuk beristirahat dalam tugas Saintess untuk sementara waktu," ucap Alina.Nicole menganggukkan kepala. "Begitu ... kalau begitu, bagaimana kalau kita mulai latihan hari ini?"Keempat orang di hadapan Nicole menganggukkan kepala dan memulai latihan mereka yang kali ini lima orang melawan golem buatan Nicole.***Seorang pria berambut silver pendek dan bermata biru laut tengah berdiri di ujung tebing. Terlihat kedua orang tuanya yang akan mengantarkan kepergian putra mereka. Berbeda saat kepergian Anxia, tidak banyak orang yang akan mengantarkan kepergian putra mahkota kerajaan mereka. Karena ini bukanlah pertama kalinya bagi pria itu meninggalkan kerajaannya.Pria itu berbalik dan tersenyum ceria kepada kedua orang tuanya. "Tolong jaga diri dan jaga adikmu, Nicole," ucap wanita berambut silver dan bermata biru laut."Kau terlalu khawatir, Sara," ucap pria berambut silver panjang dan bermata kuning emas."Tapi Austin...""Apa yang dikatakan ayah benar ibu. Ibu terlalu khawatir. Aku dan Anxia cukup kuat untuk menjaga diri," ucap Nicole.Sara hanya bisa mengembuskan napas pelan dan menganggukkan kepala. "Kamu tidak perlu khawatir pekerjaan di sini dan nikmati waktu petualangan kalian bersama di Deteros."Austin menganggukkan kepala. "Benar. Kalian masih muda, jadi nikmati masa muda kalian.""Baiklah. Kalian jaga diri juga," ucap Nicole yang langsung mendapatkan anggukkan kepala dari kedua orang tuanya."Sampai jumpa lagi, Yang Mulia," ucap seluruh pelayan yang berdiri di belakang kedua orang tuanya sambil membungkukkan badan.Nicole berbalik dan mengembuskan napas pelan. "Saatnya pergi."Nicole langsung menjatuhkan diri dari tebing dan membiaran dirinya terjatuh dengan cepat hingga terlihat laut biru yang terlihat sangat indah. Saat tubuhnya mendekati air, dua pasang sayap berwarna putih muncul menghiasi punggung Nicole dan mengangkatnya menjauh dari lautan."Sebaiknya aku pergi dengan cepat," ucap Nicole lalu menciptakan portal yang akan membawanya pergi ke Deteros dalam waktu yang singkat.Bersambung...

Like it ? Add to library!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

DementiviaKcreators' thoughts