Tama sedikit termenung di meja makan, menunggu Mama Rhea selesai membuat bubur dan beberapa ramuan herbal untuk sang anak yang masih sakit sejak tiga hari lalu. Selama itu jugalah Tama menginap di Bandung, di kediaman Rhea, hitung-hitung menggantikan kepala keluarga yang tengah pergi ke luar kota untuk urusan bisnis.
"Tam, kalau mau pulang, pulang aja, toh? Memang nggak ada kerjaan di Jakarta?" tanya Mama Rhea, tak disadari Tama jika ia sudah selesai dengan bubur dan herbal tadi di meja. Tama pun lekas membantu, menempatkannya ke atas nampan kayu. Ia sudah menunggunya lama, hendak menyuapi Rhea siang ini.
"Sebelum Rhea sembuh ... dan sepenuhnya siap ke Jakarta, aku pasti di sini, Ma."
"Tapi Mama yakin akan lama, Tam. Yang ada kegiatan kamu terganggu nantinya."
Tama menggeleng, bersikeras. "Nggak, Ma. Rhea punya siapa lagi di Jakarta selain aku sekarang? Memang nggak jauh-jauh banget dari Bandung, tapi, kan, Mama tau sendiri," ujarnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com