Matahari belum terbit, namun sebuah apartemen mahasiswa di Jakarta sudah ramai di jam empat pagi. Dua mobil polisi dan dua SUV hitam dan putih terparkir di pintu masuk apartemen delapan lantai. Tidak ramai di luar, keramaian itu terpusat di lantai enam, dimana lima orang tengah menggeledah kamar milik salah satu penghuninya.
Tidak ada media, tidak ada kerumunan. Operasi penggeledahan tempat tinggal yang dipimpin Tristan itu berlangsung sangat senyap dan tiba-tiba. Rencana yang diputuskan secara singkat bersama Leindra, Damar, Jevan, dan Luki tengah malam tadi. Ya, tidak perlu menunggu lagi karena tepat saat Tristan, Leindra, dan Damar berdiskusi di bar, Jevan dan Luki sudah mengunci lokasi Nafis di unit apartemen mahasiswa itu.
Satu pihak yang dilibatkan diluar kepolisian, intelijen, dan kejaksaan hanyalah pengelola asrama yang diminta untuk tidak memberitahu Nafis setelah mereka meminta izin untuk melakukan penggeledahan mendadak.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com