webnovel

THE GIFT

THE GIFT

07.00

Dikelas

"Selamat pagi Eve! apa tidurmu nyenyak??" ucap Dean menyapa Eve yang sudah tiba lebih dulu.

Namun seperti kembali dalam keadaan semula.. Eve hanya diam disana, tak membalas sapaan Dean.

"Heiii, Eve aku punya sesuatu untukmu!" ucap Dean sambil menyerahkan sebuah bingkisan berpita pada Eve.

Eve hanya menatap heran tak bergerak.

"ini.. ambilah.. ini untukmu.." ucap Dean menyodorkan bingkisan cantik yang ada di tangannya itu.

Menunggu untuk di sambut oleh Eve.

Eve menatap Dean, kemudian dengan gerakan perlahan mengambil hadiah dari tangannya. 

"bukalah.. aku harap kau suka.. " ucap Dean tersenyum lebar.

"Eve perlahan menarik Pita pada bingkisan itu, seraya membuka hadiah yg diterimanya.." 

Dean menatap Gerak-gerik Eve dan menunggu dengan semangat.

Saat box terbuka, Terlihat Sebuah Game Portable Digital didalamnya , Eve menatap dengan terkejut.

"itu untukmu.. di dalamnya sudah ku isi berbagai Game Misteri, Horor, bahkan Thriller.. semua yang berbau teka-teki.. kau suka pasti suka kan?" ucap Dean hangat. 

"..." Eve tak menjawab Dean, ia perlahan mengeluarkan game tersebut, memegangnya dan menekan tombol power untuk menyalakannya.

"maaf, aku tidak tau kalau kemarin adalah hari ulang tahunmu.. jadi aku tak membawa hadiah.." ucap Dean sambil mengangkat bahu. Matanya tak lepas menatap Eve. 

Kali ini Eve merespon, ia menatap Dean sekejam dan tersenyum singkat, ia kembali menatap bingung Game Digital portable yg di pegangnya.. 

Tiba-tiba Guru Kelas masuk dan semua murid bergegas kembali ke tempat duduknya, termasuk Dean. 

Sebelum pergi ia berbisik:

"akan ku ajarkan cara menggunakanya nanti.." menyelesaikan kalimatnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Dean kembali ketempat duduknya sambil sesekali melirik Eve dengan Game portable di tangannya. 

Ia tersenyum manis menatap hadiah yang diberikan Dean.

Mereka fokus belajar, sampai…

Kriiingggg... bell istirahat berbunyi..

Baru Saja Dean berniat menghampiri Eve, tapi Joe menahan tangannya dan menariknya manja.

"ayoooo Deaaannn.. aku laparrrr.. kita ke kantin skarang.." 

"Eh.. sebentar.." 

"tapi aku.. aku.. aku.." ucap Dean sambil melihat kearah Eve.

Belum sempat ia mengatakan maksudnya, Joe sudah menariknya semakin kuat

"sudahhhhh ayooookkkk…" Dean menariknya sampai bahunya sedikit jatuh kebelakang.

"Eve.. tunggu aku ya.. aku akan mengajarkanmu cara memainkannya.." ucap Dean sedikit berteriak sambil bahu dan tangannya terus di tarik oleh Joe. 

Melihat hal itu.. Eve hanya tertawa kecil.. merasa lucu dengan tingkah Dean.

Bell kembali berbunyi, dan pelajaran kelas akan dimulai lagi.. 

sampai Kelas berakhir Dean belum mendapatkan kesempatan untuk mengajari Eve. 

Akhirnya Kelas Bubar, pertanda jam pulang.. waktu yang ditunggu-tunggu oleh Dean. Kali ini dengan gerak cepat ia mendahului Joe berbicara:

"Joe!! aku tidak ikut ya..!!"

"ahhhhh... Dean.. kemarin kan kau tidak ikut..? masa sekarang gak main lagi..?? gak asik ah!!!!" ucap Joe dengan wajah merajuknya. 

"maaf.. tapi aku ingin bermain dengan Eve hari ini.." ucap Dean sambil tersenyum.

"apa???" jawab Joe tidak percaya..

"aku tidak salah dengar?? " wajahnya bertanya-tanya , merasa aneh dengan perkataan Dean.

"heh.. yasudahlah..! tapi hati-hati kau bisa ikut-ikutan aneh.." ucap Joe memperingati Dean.

"hahaha.. Really? kau lucu.." jawab Dean menepik perkataan Joe, dengan senyum sinis.

"ok, kalau begitu..aku duluan ya? bye Dean.." ucap Dean beranjak dari tempatnya sambil melambaikan tangannya.

"bye Joe!" Ucap Dean membalas lambaian tangannya dengan senyum perpisahan.

Melihat Joe sudah pergi, Dean segera bergegas duduk didepan meja Eve dan menatap Eve dgn semangat.

"Jadi.. mana gamenya?? ayo kluarkan..!" ucap Dean begitu semangat sambil bergerak maju dan duduk di depan Eve. 

Eve mengeluarkan game dari laci mejanya.. 

"OK.. sini.." ucap Dean mengambil Game dari tangan Eve dan sambil mengarahkan layarnya agar dapat dilihat juga oleh Eve.

Eve hanya menatap penuh tanya bergantian dari layar Game dan kewajah Dean.

"Whaaaattttttttt????????? 😨😨😨😨😱😱😱😱" Dean tersentak Kaget.

Dean terkejut menggeleng sambil menunjuk layar game portable tersebut.. 

"kau...??? kau...??? kau sudah sampai LEvel 5??" 

"kapan kau memainkannya? "

"aku saja sudah sebulan belum selesai menamatkan lEvel 3 yang sulit itu..!!" 

"Hihihi" Eve hanya tertawa kecil sambil menutup mulut dengan tangannya 

"kau seharusnya bisa memecahkan kode kunci itu.." ucap Eve berbicara soal game 

"bagaimana caranya? " tanya Dean penasaran

"mudah kok.. perhatikan saja jalan ceritanya dari awal.." ucap Eve mulai menjelaskan

"didepan rumah misterius itu.. ada terdapat banyak kuburan.." 

"kau harus mengingat nama di depan rumah.. cari nama itu di salah satu batu nisan.."

"lalu???" tanya Dean dengan wajah semakin penasaran, ia semakin mendekatkan tubuhnya pada Eve, 

"kau harus mengingat posisi petak batu nisan yg tertulis nama pemilik rumah misterius.. catat tgl lahir dan meninggalnya.. jumlahkan utk mengetahui masa hidupnya.. disitu ada barisan lambang kotak.. pilih sesuai posisi nisan.. masukan inisial nama sesuai kotak kode.. daaan.. terbukaaaa...." ucap Eve sambil menjelaskan ulang bagaimana ia memainkan dan memecahkan misteri di Game tersebut.

"waaahhhh..." Dean tersenyum kagum dan heran. 

"aku benar2 tak memperhatikannya.." lanjut Dean

"Eve!! kau memang ahli memecahkan teka-teki.." ucap Dean dengan nada kagum

***

hari itu berlanjut dengan permainan Game yang menegangkan sekalikus mengasyikan.. 

Dean dan Eve bersama saling memecahkan game misteri yang ada di Game digital portable tersebut.. 

mereka semakin hari semakin dekat.. 

***

Mulai saat itu.. Dean, sering mengumpulkan dan mencari game-game serupa namun dengan tantangan baru untuk di pecahkan bersama Eve.