webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
255 Chs

77. Elang Yang Terbebas

Meskipun memiliki bakat sakti sang kakek, namun jelas laki-laki ini tidak memiliki jiwa pahlawan seperti milik kakeknya. Ia terobsesi dengan kehidupan ibu kota yang gemerlap dan medern. Anak baik dan sopan itu, tidak memiliki hati sebaik Mbah Krisno. Ia sama seperti anak remaja kebanyakan yang hidup di jaman moderen ini.

"Pak, apa kita lepaskan saja anak kita?" Tanya sang istri.

Pria itu menggeleng "Kita harus bisa memenuhi permintaan terakhir Mbah, bu. Selama gadis itu masih hidup, makhluk itu harus tetap kita pastikan masih terkurung di dalam tempat itu."

Sang istri mengela berat. Tiba-tiba ia teringat sesuatu dan mengeluarkan ponsel butut dari dalam kantung baju daster yang ia kenakan. Lalu ia menekan-nekan tombolnya dan menempelkan benda berbentuk persegi tebal itu ke telinganya.

"Mau telpon siapa, bu?" Tanya sang suami.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com