Tasia mengangguk "Ayo kita pulang." Ia tersenyum bahagia.
Mereka berempat berbalik dan melangkah kembali menuju ujung jembatan yang tertutup kabut. Langkah keluarga kecil itu ringan dan penuh canda tawa.
Tasia hampir tidak sadar ada dua buah mata bulat yang diam-diam memperhatikannya dari sisi bawah jembatan. Dari ekor matanya, Tasia menyadari keberadaan kedua mata tersebut. Ia sampai menghentikan langkahnya. Kedua mata itu berkedip-kedip dengan bulu mata lebat.
Tasia menatap keluarganya yang masih melangkah santai di depan. Nampaknya mereka tidak menyadari bahwa Tasia berhenti untuk melihat sosok yang entah bagaimana bisa berada di pinggir jembatan tersebut.
Dengan wajah bingung, Tasia mendekatinya "Hei.. Kenapa kau bermain di sana?"
Kedua mata itu adalah milik seorang anak kecil yang sangat cantik. Sepertinya ia masih berusia tiga tahun, karena tubuhnya masih kecil dan pendek.
"Kenapa kau sendirian?" Tanya Tasia lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com