webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
255 Chs

218. Bersabarlah!

Hadyan mendesah lelah dengan terus menatap kedua mata Tasia dengan khawatir.

"Sesungguhnya aku tidak mau menunda-nunda ini. Aku tau kau tidak suka diperiksa oleh tabib. Tapi masalah ini terlihat sangat serius. Aku tidak mau terjadi suatu hal yang buruk padamu." Katanya pelan.

Tasia menggeleng yakin "Maaf, Hadyan.. Aku yakin, masih tidak apa-apa jika menunggu sampai besok malam. Aku sangat tidak enak jika terus merepotkan para tabib. Mereka sudah berjasa membuatku cepat sembuh."

Dahi Tasia mengkerut, terlihat ia sedang memikirkan sesuatu yang membuat wajahnya nampak kebingungan. Ia seperti orang linglung yang tidak bisa fokus. Kelihatan dari kedua matanya, bahwa pikirannya sedang melayang-layang.

"Ada apa, Tasia? Apa kepalamu sakit?" Hadyan memijat ringan dahi Tasia yang mendadak wanita itu pegangi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com