webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
255 Chs

117. Dua Mata Menyala

Hadyan berdiri di muka, kapal bersandingan dengan nahkoda yang berwujud kera besar dengan wajah merah menyala. Hadyan merasakan sesuatu yang tidak biasa bersama datangnya badai laut tersebut. Meski begitu, dengan kekuatannya ia bisa menstabilkan goyangan kapal, sehingga mereka tidak perlu masuk ke dalam lautan yang malah akan memperparah resiko bersinggungan dengan musuh.

"Besok kita sudah bisa tiba dan masuk ke dalam perairan raja Marda." Ucap sang nahkoda.

Hadyan mengangguk. Ia sudah tidak sabar bisa sampai ke perairan yang aman, karena ia sangat menghawatirkan sang permaisuri. Gadis itu sudah bosan setengah mati dan Hadyan sangat yakin kedua kaki gadis itu sudah gatal ingin keluar.

"Percepat laju kapal." Ucap Hadyan.

"Baik yang mulia." Jawab nahkoda.

Pria itu melangkah masuk ke dalam kapal untuk melihat apa yang sedang Tasia lakukan. Ia membuka pintu kamar dan mendapati Tasia sedang membaca buku sambil mengunyah sepotong roti.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com