webnovel

The Oldest Land

cerita ini bercerita tentang 7 Ras yang di ciptakan Tuhan, untuk saling bersaing satu sama lain dengan bakat pengetahuan dan Kanuragan, terdapat banyak elemen budaya Indonesia di dalamnya, khususnya Budaya Jawa, karena author dari suku Jawa jadi, author mencoba memasukan budaya Jawa kedalam cerita tapi bukan berarti budaya dari suku lain ga termasuk, tunggu aja kelanjutan ceritanya... Adi Kuncoro protagonis dalam cerita remaja berusia 14 tahun yang tinggal, di sebuah desa kecil bernama Lawang Sewu yang terdapat di kerajaan Java. tinggal dan hidup dengan kedua kakek dan neneknya Adi, mencoba menjadi penjaga sebutan bagi mereka yang memilih berpartisipasi, dalam sebuah event pemilihan untuk 7 Ras yang diciptakam oleh Tuhan, untuk dapat memperebutkan kan Gelar KANJENG gelar yang diberikan untuk memimpin 7 Ras selama 100 tahun sekali.

adi_gm · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
90 Chs

Pernikahan Adi dan Denok

Malam ini suasana tampak hikmat dengan hembusan aliran angin yang tenang dan juga konstan memberikan kenyamanan bagi siapapun yang rela bertegur dengan malam

Di puncak bukit belakang Desa Lawang Sewu sepasang muda mudi tampak tenang berbaring di rerumputan memandang bintang yang berpijar dengan terang di langit

Berbekal keselarasan pikiran dan kehangatan hati keduanya menjalin pengertian tanpa kata

Sudah lebih dari 1 jam keduanya asik mengobrol dan bercengkrama memadu kasih yang tak pernah habis oleh waktu

Saling menatap dan berpegangan tangan mencoba saling meremas kasih sayang yang tak bisa berkurang karena tenaga

Setelah berpikir masak dan dengan tenang Adi mencoba memberanikan diri berterus terang pada Denok sang pujaan Hati

Duduk dari rebahannya dan mencoba mengambil nafas yang dalam Adi berkata perlahan pada Denok " Aku mungkin tak mengira kita akan sampai pada waktu ini Denok, Menjalani hidup dan meraih mimpi yang coba aku tanam dan pupuk bersama mu, terkadang aku sempat berpikir apakah ini semua akan terus berlanjut atau ini hanya fatamorgana cinta, yang menjadi ilusiku tentang keinginan dalam diriku, tapi kini saat meremas tangan mu dan menggenggamnya erat, aku baru tersadar oleh suhu hangat tubuh mu yang kau berikan, bahwa ini bukan ilusi, serta memandang mata hitam mu yang indah dan membandingkannya dengan langit malam yang pekat aku selalu tersadar bahwa dalamnya cinta mu yang kau tampakkan bukan malam yang semu yang akan berganti dengan matahari, Denok ku tersayang ijinkan Mas untuk terus menatap dan berpegangan tangan bersama mu selama sisa hidupku dan menambahkan jari-jari kecil calon anak-anak kita kelak, hingga nanti akan aku sampaikan kepada Mereka bahwa di malam yang penuh bintang ini, Bapak mu melamar Ibumu. Sayang bersediakah kamu menjadi istriku, teman ku, pendamping ku, dan Ibu dari anak-anak kita, dan ijinkan aku menjadi Lelaki yang baik dimatamu dan hidupmu" Menggenggam erat tangan Denok Adi melamar Denok

Denok yang tak mengira akan dilamar Adi di malam ini tampak berkaca-kaca matanya dan tampak menangis mengeluarkan air mata bahagia, dia mengangguk dan memeluk Adi dengan erat dan berkata " akhirnya Mas, akhirnya kamu melamar Denok, kini Denok bisa selalu bersama mu, dan selalu mendampingimu, sudah terlalu lama Denok berharap ini semua, penantian Denok akhirnya terwujud, Terima kasih mas terima kasih untuk segalanya, ayo mari berbahagia bersama dan menjalani kehidupan ini dengan penuh mantap karena disana Denok akan selalu menggenggam tangan mas " Tersenyum sambil menahan tangisan kebahagiaan Denok menundukkan kepalanya di dada Adi

" Ya Denok besok aku akan ke rumah mu dan akan datang dengan Kakek serta nenek ku untuk mempersunting janjiku pada mu" memeluk erat Denok

Keduanya tampak bahagia dan merasa momen ini dan hari ini akan menjadi peristiwa yang tak terlupakan dalam hidup mereka, satu langkah besar telah diambil Adi dan langkah besar selanjutnya menentukan perjalanan kemana mereka Pergi