webnovel

The Oldest Land

cerita ini bercerita tentang 7 Ras yang di ciptakan Tuhan, untuk saling bersaing satu sama lain dengan bakat pengetahuan dan Kanuragan, terdapat banyak elemen budaya Indonesia di dalamnya, khususnya Budaya Jawa, karena author dari suku Jawa jadi, author mencoba memasukan budaya Jawa kedalam cerita tapi bukan berarti budaya dari suku lain ga termasuk, tunggu aja kelanjutan ceritanya... Adi Kuncoro protagonis dalam cerita remaja berusia 14 tahun yang tinggal, di sebuah desa kecil bernama Lawang Sewu yang terdapat di kerajaan Java. tinggal dan hidup dengan kedua kakek dan neneknya Adi, mencoba menjadi penjaga sebutan bagi mereka yang memilih berpartisipasi, dalam sebuah event pemilihan untuk 7 Ras yang diciptakam oleh Tuhan, untuk dapat memperebutkan kan Gelar KANJENG gelar yang diberikan untuk memimpin 7 Ras selama 100 tahun sekali.

adi_gm · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
90 Chs

Kembali ke Desa

Saat matahari bersinar terang di sebelah timur desa dan membawa hawa musim semi yang hangat ke seluruh tubuh.

Terdapat bayangan anak remaja berdiri menghadap desa, dengan sosok yang kuat dan mata yang tegas, anak remaja itu melangkahkan kakinya kembali menuju desa Lawang Sewu.

Berjalan menuruni bukit, sambil melihat kembali kebelakang. Tempat Goa Bolong berada, sedikit menggelengkan kepalanya, mengingat ujian yang dia hadapi selama tiga hari.

ya remaja itu adalah adi, yang telah menyelesaikan ujian yang selama tiga hari.

mengingat ujian yang di hadapi Adi masih merenung dengan serius, Dia menyadari banyak kelemahan di dalam dirinya, baik fisik maupun mentalnya.

Terlebih lagi dia masih belum bisa lepas dari perasaan masa lalunya, sehingga kini dia baru menyadari dia terjebak di tempat yang sama.

Berjalan selama setengah jam adi kembali memasuki desa. Berjalan cepat menuju rumahnya Adi merasa kangen dengan nenek dan kakeknya.

################################

Selepas bangun dari tidurnya dan melepas rasa rindu ya dengan nenek dan kakeknya Adi, bangun dari tempat tidur.

Berjalan menuju dapur untuk minum, mencuci muka di kamar mandi. Dan melanjutkan berlari mengelilingi desa untuk berlatih.

Hingga siang mulai meninggi Adi kembali pulang ke rumah, untuk makan siang dan mandi dirumahnya.

Setelah mandi dan berganti pakaian, berjalan menuju ruang makan tempat kakek dan neneknya menunggu untuk makan siang bersama.

" Siang ke, siang nek" berjalan menuju kursi makan sambil menyapa kakek dan neneknya

" ayo le, cepet makan kamu pasti udh laper dari pagi kan?, ini nenek bikinin kamu botok pake sambil sama ikan asin plus tempe mendoan kesukaan kamu".

" wah nenek tau aja kesukaan Adi, jadi ga sabar nih makan heheh"

" udah cuci tangan belum kamu, inget cuci tangan dulu sebelum makan" mengingatkan kakeknya.

" udah dong, masa iya belum kakek tenang aja ke"

Memulai makan dan sambil sesekali diselingi percakapan yang hangat, Adi menyelesaikan makan dengan perut yang kenyang dan hati yang Yaman.

" memang di rumah adalah yang terbaik" tersenyum Adi sambil duduk di halaman.