webnovel

The New Demon King from Another World (Indonesia and Malaysia)

Dunia Atlas adalah dunia mempunyai kekuatan sihir. Suatu hari para pahlawan datang untuk mengalahkan raja iblis,mereka pun berjaya mengalahkan raja iblis tetapi butuh banyak pengorbanan dalam peperangan tersebut. Setelah para pahlawan dan pasukannya pulang,raja iblis muncul kembali. Raja iblis berniat untuk berehat untuk selamanya,ia pun memutuskan untuk pergi dari dunia ini dengan menukar jiwanya ke jiwa yang berada di dunia lain (dengan kata lain dunia modern,dunia kita sekarang iaitu bumi) Raja iblis pun bertukar jiwa dengan salah satu pelajar di Tokyo,pelajar itu sering dibuli dan dipukul oleh ibunya. Mereka berdua pun membagi ingatan antara satu sama lain dengan kata lain ingatan mereka menyatu. Raja iblis yang berada di Tokyo akan menjani hidup sebagai Kamui Ragashi dan pemuda yang berada di dunia Atlas akan menjalani hidup sebagai Raja iblis Camo Vaza. Apakah mereka berdua dapat mengubah hidup mereka masing-masing?

H_Sensei · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
67 Chs

Pemanis part 2

Di dunia Camo.

Nana sedang berada di dapur rumahnya Sarah,mereka berdua membuat cokelat untuk Camo.

"Dah agak buku itu bukanlah novel tapi buku cara-cara membuat kek cokelat."kata Sarah.

"Terkejut saya ketika kamu datang ke rumah."sambungnya lagi.

"Tapi kamu mahu jugakan."kata Nana kepadanya sambil menggoncang adunan cokelat.

"Mahu bagaimana lagi."kata Sarah lalu ia memegang pipi dan berkata "Ini cokelat valentine,special untuk Camo~~"

Mereka pun membuat cokelat kek bersama-sama.

Beberapa menit kemudian.

"Sudah siap!"kata Sarah dengan teruja.

Terlihat kek tersebut mengeluarkan aura-aura kematian,Nana melihat kek tersebut "Apaan ini...kalau ada yang makan ini benda,sudah pasti ia akan coma selama setahun."

"Belum coba belum tahu."Sarah langsung mencicipi kek tersebut.Beberapa saat kemudian,Sarah langsung muntah dan berkata "hangus dan rasa pait."

"Nah...mari saya yang buat."kata Nana langsung mengambil cokelat di meja.

"Kali ini kita berdua buat dengan sepenuh hati."sambungnya lagi.

"Baik demi Camo!"Sarah mematuhinya.

40 menit kemudian,Sarah berhati-hati ingin membuka tutup oven dan keluar bau yang sangat sedap.Sarah dan Nana sangat bangga dengan kek buatan mereka berdua.

"Camo pasti akan senang."kata Nana.

Di dunia Kamui.

Keesokan harinya pada pagi hari jam 7:00 di stadium turnamen,terlihat ada banyak penduduk kota Gabold dan pegunjung dari kerajaan lain yang membawa bendera kerajaan mereka sendiri sedang duduk di sekitar arena.

Kamui,Roselia,Vivi,Elysia dan Haical berada di ruang menunggu.Ruang tersebut terlihat ada meja bujur yang panjang dan kerusi mengelilingi meja.

Terlihat mereka sedang berbincang.

"Okay...ini adalah turnamen pertama kita."kata Elysia dengan gugup.

Vivi melihat Elysia yang gugup,ia pun menepuk belakangnya Elysia.

"Santai kita harus percaya diri!"Vivi dengan semangat.

Roselia melihat mereka,ia pun mengeluarkan sebuah bekal keranjang yang di dalamnya ada biskut cokelat.

"Nah makan,untuk tenaga dan menenangkan hati kalian."kata Roselia.

"Wow...cotklat."kata Vivi mengeluarkan air liur.

Mereka semua pun mengambil biskut tersebut termasuk Haical.

Kamui mencoba mencicip biskut cokelat itu dan ia berkata dalam hatinya "Ternyata ada cokelat di dunia ini."

"Kita pasti akan memenangkan turnamen ini!"Vivi sambil mengunyah.

"Jangan bercakap sambil makan."kata Elysia.

"Pasti..."Roselia dengan percaya diri.

Haical pun melihat ke arah Kamui.

"Cih,kita memang akan menang lah,kan ada pahlawan di pasukan kita sekarang."kata Haical dengan santai.

Mereka semua pun melihat ke arah Kamui.Kamui cuma diam.

"Betul juga..."kata Vivi.

"Apa kata kamu diam sahaja di belakang kita waktu bertempur."kata Haical dengan sombong.

Roselia kesal mendengarkan percakapan Haical.

Kamui menghembuskan nafasnya dan berkata "baiklah,saya akan diam sahaja."

"Saya tidak setuju!"Roselia membantah.

"Kamui juga harus ikut berlawan."kata Elysia.

"Kalau tidak,tiada semangat berpasukan."sambungnya lagi.

"Berpasukan ya..."Haical dengan kecil.

Kamui terus melihat ke arah Haical.

Haical melihatnya balik dan berkata "Ada apa?"

"Bolehkah tinggalkan kita berdua sahaja."kata Kamui kepada para gadis.

"Kamu dua orang??"Vivi melihat ke arah Haical.

"Ya,saya sama dia sahaja."jawab Kamui.

Beberapa saat kemudian,para gadis keluar dari ruangan tersebut.

Kamui langsung kunci pintu tersebut menggunakan sihir dari tempat duduknya dan mengeluarkan sihir kerap suara di sekitar ruangan agar tidak terdengar dari luar.

Haical melihatnya memakai sihir.

"Jadi ada apa sampai kita dua orang sahaja di sini."tanya Haical kepadanya.

"Kamu pasti sudah tahu."kata Kamui.

Haical mengambil biskut cokelat dan memakannya.

"Saya tidak tahulah."Haical pura-pura tidak tahu.

Kamui mengarahkan tangannya ke depan lalu menggenggam tangan.Beberapa saat kemudian,Kamui membuka tangannya dan terlihat ada batu merah yang ia pegang.

Haical langsung panik,ia pun berdiri lalu ingin mengambilnya balik tetapi Kamui langsung menghancurkan batu tersebut di depannya.

"Kamu!"Haical dengan marah.

Kamui langsung berdiri.

"Dari mana kamu dapat ini benda."tanya Kamui.

Haical pun duduk kembali.

"Saya tidak tahu."jawab Haical.

Kamui mengeluarkan sihir ingatan ke arah Haical.Kamui melihat ada budak lelaki bertelinga kucing tetapi tidak tahu namanya.

"Sepertinya kamu bercakap benar."kata Kamui.

"Kamu tahukah apa kesan jika kamu menggunakan batu itu?"tanya Kamui.

"Saya akan jadi kuat seperti kamu."jawab Haical tanpa ragu.

"Ya,kamu memang akan menjadi kuat tapi tubuh kamu mungkin tidak dapat menahan kekuatan itu,kamu akan menjadi monster setelah menggunakan benda tersebut,kamu akan kehilangan kesedaran sebagai manusia."kata Kamui dengan serius.

"Benarkah?"Haical tidak percaya.

"Benar,itu kerana saya adalah raja iblis...saya tahu semua perkara di dunia ini."kata Kamui lalu ia mengeluarkan tanduknya.

Haical benar-benar tidak sangka kalau Kamui itu adalah raja iblis padahal sudah diberitahu oleh lelaki bertelinga kucing,Haical pun langsung ketawa dan berkata "Jadi betullah kamu itu raja iblis."

"Mula-mula saya ingat itu semua cuma omongan kosong,tapi sekarang kebenaran sudah berada di depan saya."kata Haical sambil ketawa kecil.

"Jadi siapa lagi yang tahu kamu itu raja iblis."tanya Haical.

"Roselia."jawab Kamui.

Haical pun sandar di kerusinya.

"Sudah pasti dia juga tahu...itu sahaja?"tanya Haical lagi.

"Ya itu sahaja."jawab Kamui.

Beberapa saat mereka berdua diam sahaja.

"Jadi kenapa kamu melarang saya gunakan batu tersebut padahal kamu tahu saya bencikan kamu,seharusnya kamu biarkan saya memakai batu tersebut dan setelah saya berubah menjadi monster,kamu pasti akan membunuh saya kerana kamu kesal dengan saya."tanya Haical.

Kamui berdiam beberapa saat.

"Ya,saya memang kesal dengan kamu tapi bukan benci.Saya mahu turnamen ini berjalan dengan lancar."jawab Kamui.

"Begitu,jadi apa rancangan kamu,kamu mahu bunuh semua manusia?"tanya Haical.

"Rasa kebencian saya terhadap manusia masih ada...tetapi itu tidak akan mengakhiri kebencian saya...jadi...saya tidak akan bunuh manusia kecuali yang jahat."jawab Kamui.

"Yang jahat ya...saya?"tanya Haical lagi.

"Tergantung kamu...saya akan bunuh kamu jikalau kamu adalah ancaman bagi saya."jawab Kamui tanpa ragu.

"Serem...saya ini lemah,cuma manusia biasa dangan umur yang terbatas."kata Haical lalu menghembuskan nafasnya.

Kamui melihat Haical dengan tatapan yang serius.

"Kamu mahukan kekuatan?"tanya Kamui.

Haical terdiam lalu ia ketawa lagi.

"Tentu sajalah! semua orang inginkan itu."jawab Haical.

"Tapi dengan satu syarat,kamu tidak akan mengkhianati saya."kata Kamui dengan serius.

"Hah?"Haical kebingungan.

"Apa kamu mahu?"tanya Kamui kepadanya.

"Kekuatan yang tak terbatas."sambungnya lagi.

Haical pun berfikir dengan serius dalam beberapa saat.

Haical pun menggelengkan kepala.

"Tidak,saya ingin berusaha sendiri."jawab Haical.

Kamui terkejut dengan jawapannya.

"Baiklah kalau begitu,mari kita menangkan turnamen ini dengan adil."kata Kamui kepadanya.

"Ha...adil ya...kamu itu kuat..."kata Haical ingin ketawa lagi tapi ia menahannya.

"Baiklah,mari kita menangkan turnamen ini."jawab Haical mulai semangat.

Setegah jam kemuadian,banyak penonton berteriak dengan semangat kerana turnamen akan dimulakan sebentar lagi.

Kamui dan Haical berjalan di koridor beserta dengan Roselia,Vivi,Elysia mengikuti dari belakang.

"Memang mereka berdua sedekat itu."tanya Vivi tidak percaya apa yang ia lihat di depannya.

"Apa yang terjadi...saya ingin tahu lah."Elysia dengan penasaran.

"Baguslah kalau begitu,kita dapat rakan seperjuangan."kata Roselia sambil tersenyum melihat mereka berdua.

Beberapa saat kemudian,mereka bertemu dangan pelajar kerajaan lain.Terlihat ada 5 pelajar iaitu 3 lelaki,satu berambut kuning dan dua berambut coklat manakala perempuan ada 2,satu berambut hitam dan satu lagi berambut jingga dan pelajar tersebut memakai baju perisai hijau.

Kamui melihat ada lambang berbentuk pedang yang bertanda "X" di bahagian bahu mereka,Kamui langsung teringat kejadian pencurian di istana raja iblis.

"Oh...."Kamui melihat mereka.

"Wa,wa,wa...liat apa di sini,kita bertemu dengan pelajar heros."kata berambut kuning lelaki itu dengan sombong.

"Cih."Haical sedikit kesal sambil teringat dirinya sendiri.

"Mari saya tebak kamu adalah pahlawan yang dikata-katakan."gadis berambut jingga menunjuk ke arah Kamui.

Roselia maju ke hadapan.

"Sebelum itu perkenalkan nama kalian,di sini tidak ada orang yang lahir tanpa nama."kata Roselia kepada mereka.

"Nama saya Goh,saya adalah kesatria terkuat."kata lelaki berambut kuning.

"Nama saya pula Felix dan dia adalah adik saya Faru."kata lelaki berambut coklat.

"Saya Alisia seorang peyembuh."kata gadis rambut berwarna hitam.

"Saya pula Rika pendekar pedang."kata gadis rambut jingga.

Kamui dan lain memperkenalkan nama masing-masing.

"Kamui Vaza ya...saya ingin tahu seberapa kuat kamu..."kata Goh meremehkan Kamui.

Mereka berlima pun jalan ke hadapan lalu pergi.

"Semoga dapat masuk final,haha."kata Rika.

Vivi sangat kesal melihat mereka.

"Kamu tengoklah nanti!"kata Vivi dengan kuat.

Terlihat mereka cuma melambaikan tangan sambil berjalan ke hadapan.

Kamui cuma melihat lambang di bahu mereka.