Air mata Lyra sudah tak lagi mengalir. Lyra bisa mengatur dirinya, Lyra juga tak mau menangis terus-terusan.
Shit, mata Martin mengerjap lamat-lamat. Kenapa wajah memelas Lyra berpengaruh padanya!?
Harusnya Martin tak perasa. Martin bukan orang baik, dia jahat. Namun apa yang terjadi sekarang!?
Martin membuang wajah. Bersikap tak sudi melihat Lyra.
Hah... Martin pun spontan tarik napas panjang agar tak terjadi apapun. Mengamuk bukanlah pilihan Martin. Sebal saat berada dalam kondisi tersebut.
"Jangan buat aku marah lagi. Sekarang tidur."
Martin memposisikan diri dekat Lyra. Sangat dekat sampai Lyra sulit bernapas. Pelukan Martin itu lho. Kuat. Martin memeluk Lyra.
Lyra bingung dengan sikap lelaki itu. Tidak paham.
Pelukan Martin tidak lagi terasa nyaman, akan tetapi sudah menyakitkan. Harusnya tak perlu memeluk kuat, Lyra gak bakal lari kemana-mana kok. Martin berlebihan sekali.
Gak berpikir!?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com