Lyra berucap, sebelum ia sempat memberi jeda. Berbagai hal terpikir olehnya.
"Kau tidak adil," komentar Martin. Kepala Martin menduduk. Kekecewaan tak dapat Martin sembunyikan. "Kalau aku yang berada di posisi Sharif, aku pun juga akan melakukan hal sama."
Kecewa. Martin mengalihkan pandangan. Enggan melihat Lyra. "Aku tahu Gin memmbantumu, menemanimu selama pengasingan dan terus memihak padamu walau orangtua kandungnya ada. Walau bagaimanapun Lyra, pembunuhan tetaplah tindakan ceroboh. Kalian hanya kambing hitam dan kau menanggung semua anggapan buruk. Gin bukannya membantu justru memperburuk keadaanmu."
Martin terus menunduk. Helaaonapas berat Martin menunjukkan betapa ia menanggung beban berat dalam dirinya. Martin berharap beban itu berkurang seiring hembusan napasnya.
Glek. Lyra menelan ludah sulit. Lyra akui semuanya berawal dari Gin. Anak sekecil itu sudah berpikir membunuh. Anak polos yang normal tak akan mengambil keputusan gegabah tanpa persetujuan Lyra.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com