Suara cangkir teh yang di taruh terdengar nyaring, tatapan yang mengisyaratkan sebuah perasaan kesal. Sejak menginjakkan kakinya di sana, yang dia dapatkan hanyalah secangkir teh dan beberapa camilan tanpa seorangpun yang menemaninya.
Padahal niatnya datang ke sini untuk melepaskan rindu setelah dua bulan tidak bertemu tunangannya. Tapi bagaimana bisa dia diabaikan hanya karena dia datang di waktu jam kerja, dia tau pria itu tengah sibuk saat ini. Tapi tidak bisakah untuk sekedar menemuinya dan menyapa lalu berbincang sebentar?
Dia juga punya pekerjaan yang harus dia selesaikan dengan cepat, walau pada akhirnya dia abaikan karena sebuah kata 'rindu'. Jika tau pada akhirnya dia akan di abaikan seperti ini, mungkin dia memilih untuk tidak datang. Tapi tidak bertemu selama dua bulan itu membuatnya ingin mati rasanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com