Rimonda terdiam, menatap Giselle yang juga duduk dengan tenang. Dia menghembuskan nafas kasar, Giselle benar-benar menjaganya dengan baik. Padahal dia harus menemui Ramon sekarang.
Ini semua karena Caesar yang tiba-tiba datang dengan pandangan tajam menyuruhnya untuk istirahat. Padahal dia juga tidak kenapa-napa, dia hanya muntah darah dan mimisan. Dan Rimonda tidak bisa percaya bahwa dirinya di kurung di kamarnya sendiri saat ini.
Rimonda menjatuhkan kepalanya di atas ranjang, menatap penuh ke arah langit-langit kamarnya. Dia bosan, apalagi dia hanya bisa mengatakan informasi yang dia dapatkan setelah memisahkan jiwanya kemarin pada mereka. Padahal dia ingin sekali ikut dalam perang ini.
Katanya dia mau di jadikan Kaisar, tapi di saat seperti ini dia malah di kurung tanpa boleh ikut campur akan apa pun yang terjadi. Rimonda kesal, ingin sekali dia marah pada mereka yang bertindak seenaknya itu. Di pikir dia tidak tau tentang kondisinya apa, dia jelas tau tapi dia tidak peduli.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com