Caesar berbalik, suara teriakan tadi membuatnya menoleh menatap ke arah api biru yang membakar kuncup bunga es. Tapi bukan itu yang menjadi fokusnya, melainkan Rimonda yang tidak sadarkan diri dengan beberapa helai pakaiannya yang terbakar.
Luka di tangan kanannya bahkan masih mengeluarkan darah, membuat Caesar berniat berlari menuju ke arah Rimonda sebelum dia ingat siapa yang ada di bawahnya sekarang. Dengan pandangan marah, dia mengeluarkan sebuah sihir dan langsung dia tusukkan pada tubuh pria itu.
Pria itu muntah darah menatap ke arah Caesar yang terdiam di tempatnya "ma...af..."
Tubuh Caesar membeku, dia merasakan sebuah tangan mengusak rambutnya sebelum sebuah asap hitam mulai menghilang. Manik Caesar membulat sempurna, dia langsung menjatuhkan kedua tangannya yang sudah basah akan darah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com