Hari berlalu dan semuanya terjadi begitu saja, pembunuh bayaran selalu datang setiap malam untuk membunuh si kembar dan selama itu juga si kembar selalu berhasil lolos. Tapi hari ini mereka tidak bisa lolos, karena yang datang adalah Putra Mahkota sendiri.
Manik Rimonda menatap ke arah Putra Mahkota dengan tatapan dingin, dia jelas sudah tertidur tadi tapi tiba-tiba saja Vivian membangunnya saat Ditrian terluka dengan tubuh yang terbaring di ruang tengah. Rimonda menatap Ramon yang terlihat tidak percaya.
Baru kali ini Ditrian terluka dan Ramon jelas langsung menatap marah pada Putra Mahkota. Vivian merubah wujudnya menjadi lebih besar, dan hal yang selanjutnya terjadi adalah Vivian yang menyerang elang hijau itu.
Keduanya bertarung dengan sangat gesit berbeda dengan si kembar yang dia di tempatnya. Tidak ada yang berniat membuat semuanya menjadi mudah, dan Rimonda jelas tidak tertarik pada hal itu. Dia berjalan mendekati Putra Mahkota dengan sihirnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com