Asuka memutar bola matanya. Mana peduli ia akan hal tersebut. "Maaf, aku tidak tahu soalnya kata-katamu, banyak bohongnya sih,"
Kali ini Sakura yang memutar bola matanya. Tidak mau berdebat lagi dengan dia, ia mengambil jaketnya yang berada di meja, memakainya lalu ia keluar dari ruangan kerjanya.
Asuka menggembungkan pipinya, ikut keluar dan mengejar Sakura hingga sampai di depan dia.
Sakura mulai lelah dengan sikap dia yang kekanakan tidak mau menerima keputusannya, "Kau mau apa lagi?" tanyanya dingin.
"Kau lupa sekarang hari apa?" tanya Asuka.
Pertanyaan macam apa itu? "Kenapa memangnya?"
"Kau lupa setiap akhir pekan kita menghabiskan waktu bersama?" tanya Asuka.
Sekarang Sakura ingat, memang mereka selalu menghabiskan waktu bersama, terkadang Tiffany ikut, namun jarang sebab pekerjaan sebagai model gravure dan sebagai tunangan Iori menyita banyak waktu dia, "Malam ini giliranmu memilih tempat nongkrong kita, kan?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com