webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urbain
Pas assez d’évaluations
359 Chs

Chapter 317

Kiara semakin dibuat tersentuh dengan perjuangan dan juga keyakinan Calvino. Ia pun merasa malu dengan diri sendiri. Selama ini menyerah dan merasa lelah berjuang, akan tetapi Lelaki hebat yang sebentar lagi menjadi suami nya ini tak pernah mengenal satu kata itu. Bahkan rela mengorbankan nyawa demi mewujudkan mimpi suci yaitu membawanya ke altar pernikahan.

--

Mengingat kembali akan perjuangan lelaki tercinta telah membuat matanya memanas, tidak mau apabila air mata itu kembali tumpah, ia pun berulang kali mengerjap. Nyatanya, air mata tetap saja mencuat keluar, bahkan dengan lancangnya mengaliri pipi putih mulus.

Tidak suka melihat sang wanita kembali meneteskan air mata, Calvino langsung merangkum pipi sang kekasih berpadukan dengan tatapan tak suka.

"Hai, ada apa lagi ini? Bukankah sudah ku katakan untuk tidak lagi meneteskan air mata bodoh ini. Dengarkan aku baik-baik, baby. Calon Suami-mu ini tidak suka melihat pipimu yang putih mulus ini basah oleh air mata, paham?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com