webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urbain
Pas assez d’évaluations
359 Chs

Chapter 172

Tanpa keduanya sadari ada sepasang mata yang terus mengamati dari kejauhan. Dari jarak yang terpaut jauh, keduanya terlihat seperti sedang berciuman.

--

"Memalukan! Menjijikan! Tak pernah aku sangka kau bisa berlaku rendahan seperti ini, Kiara." Geramnya dengan kedua tangan mengepal erat hingga darah segar merembes melalui sela-sela jari.

Pemandangan yang menusuk ke kedalaman mata membuatnya terlempar ke dalam jurang kegelapan berselimut duri pesakitan. Dadanya terlihat membusung merasakan amarah memuncak hingga terasa membakar setiap aliran darah.

Tidak tahan dengan pemandangan yang semakin menggoreskan luka. Dikemudikannya mobil kesayangan dengan kecepatan tinggi hingga berulang kali terdengar bunyi decitan, meskipun begitu sama sekali tak dihiraukan olehnya. Baginya, inilah cara terbaik meluapkan amarah yang terasa mencengkeram jiwa.

Arrggghh, teriaknya frustasi.

"Dasar bodoh, bodoh, bodoh! Bagaimana bisa aku dibodohi oleh dua manusia hina itu."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com