Vero berdecak sebal ketika melihat sosok perempuan yang tak pernah di inginkan kehadirannya. Kenapa bisa menuju rumahnya? Apa tidak bisa hanya di sekolah saja menjadi penganggunya? Rasanya ingin sekali ia pindah rumah atau tidak tempat lain agar sosok itu tidak bisa menganggunya di sana.
Saat ini ia berada di balkon rumahnya, sosok di bawah melambai sambil menampilkan senyuman khasnya. Walau menurutnya senyuman itu adalah sebuah tampilan yang paling seram dari pada makhluk aneh yang selama ini pernah di lihatnya.
"Ck, gue mending ke rumah, Bagas." ia memasuki kamar dan mengambil jaket dan kunci motor yang di letakan di atas meja nakas di dekat kasurnya.
Vero akan meninggalkan rumahnya saja tidak ingin menghadapi sosok perempuan yang pasti sudah berada di bawah memasuki rumahnya tanpa ketukan atau pun membunyikan bel terlebih dahulu, memang sebagai tamu tidak ada sopan santunnya.
"Hay, sayang."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com