"Kenapa kau diam saja, Ken? Bisa kau jelaskan itu semua padaku?" tanya Alona setelah Kenzo hanya diam saja.
"Dia Heni, teman sekolahku. Kami pernah satu atap di sekolah, dia kuliah di luar kota. Dan kebetulan hari ini dia memintaku untuk menjemputnya, karena sopir yang biasa mengantar dan menjemputnya tidak bisa hadir di bandara." Kenzo jujur menerangkan tentang Heni meski itu tidak sepenuhnya dia jujur lantaran di dalam hatinya begitu berat.
"Katakan padaku, Ken! Apa kau sudah lelah? Kau ingin mengakhiri hubungan kita yang selama bertahun-tahun kita bina?"
Lagi-lagi Kenzo hanya diam dan beberapa kali menahan helaan napasnya.
Pikirannya kacau, hati dan perasaannya seakan buntu berbicara meski itu hanya di dalam hati saja. Dia ingin membantah bahwa dia tidak pernah menduakannya seperti yang dia tuduhkan padanya. Akan tetapi...
"Lalu bagaimana denganmu semenjak kau tiba di LN? Apa kau tidak menyadari telah membuatku ragu, kau juga berubah Alona." Kenzo berbicara dengan nada berat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com