webnovel

06

06:00

Pagi ini Regan akan berangkat ke sekolah.

Ia sudah siap dengan berbagai atribut sekolah nya.

Dasi,topi,sepatu hitam,kaos kaki putih dan baju seragam yang rapih.

"Bentar lagi gue jemput Reisya" Tidak sarapan ataupun minum,hingga Malika yang sedang menyiapkan roti mengerutkan kening nya.

"Tumben,pagi buta gini udah mau berangkat" batin Malika heran.

"Gak sarapan dulu gan?" suara Malika membuat langkah Regan di depan pintu untuk keluar ia urungkan,lalu dengan berlari kecil menghampiri Malika yang menyiapkan sarapan,dengan cekat ia meminum satu teguk susu dan merampas roti yang belum sepenuh nya terselai.

"Gue mau jemput Reisya,siapa tau dengan gue berubah dia gak berpaling lagi.dahhh Malika" dengan mulut yang penuh roti itu,Regan keluar rumah dan menyalakan motor kesayangan nya guna untuk menjemput Reisya.

Begitu bunyi gerbang dibuka dengan deru motor begitu nyaring,figur Regan hilang.

Malika hanya sedikit tersentak,semalam bukankah Regan menangis layak nya anak kecil dan rapuh seperti tulang patah?

Bibir Malika hanya sedikit menganga, tatapan kosong kedepan dengan pikiran kesana dan kemari.

——–—————–————–—————––

Hanya lima belas menit untuk sampai di rumah Reisya.

Memarkirkan motor nya di pekarangan rumah dan mengetuk pintu beberapa kali.

Ketika suara langkah kaki yang terdengar dari dalam hingga keluar,senyum Regan mengembang.

Hingga pada akhir nya pintu dibuka dan muncul figur Mega mama Reisya,seketika senyum Regan luntur,namun ia masih mampu tersenyum dengan tipis.

"Eh Regan,mau jemput Reisya ya?" saat Regan menyalim tangan Mega saat itu pula Mega bertanya.

"Iya tante,Reisya nya ada?" lagi.Senyum Regan mengembang untuk kesekian kali nya hingga memperlihatkan lesung pipi kiri nya.

"Reisya baru aja dijemput sama Aqlan,sekitar lima menit yang lalu"

ia hanya memangut-mangut lalu ia berpamitan kepada Mega.

Sesampai nya di sekolah,di depan gerbang sudah ada Reisya dan Aqlan yang mengecek atribut murid-murid.

Hati Regan berdenyut nyeri,ia memegang dada sebelah Kanan nya.

Dengan cepat ia menutup kaca helm nya meng-gas dan melesat menuju parkiran menerobos gerbang Sma Bangsa,ia tidak peduli dengan dengan kegiatan wajib yang dilaksanakan di gerbang.

Reisya yang kaget hanya menjerit dan sedikit oleng,dengan sigap Aqlan menopang badan Reisya.kalo tidak,bisa kepala sang kekasih bisa membentur ke aspal.

"woy Regan!hati-hati,lo gak liat Reisya hampir ketubruk?!" Teriak Aqlan yang tidak di hiraukan oleh Regan,Reisya yang melihat itu mengejar Regan dan mencekal lengan kanan nya.

"Regan!kamutuh apa-apaan sih?!kamu udah ngelanggar kegiatan wajib dan tadi hampir nabrak aku!" selalu saja seperti ini,bukan nya di sambut dengan selamat pagi,melainkan hanya kemarahan dan kekesalan.

"Bacot lu setan!berisik tau gak?!" Regan menyentak tangan Reisya yang mencekal nya lalu dengan kekesalan yang memuncak ia membentak Reisya hingga menimbulkan sebagian siswa berbisik-bisik.

Sukurin si Rei di marahain whu!

Muka polos kelakuan kek jablay

bukan nya selingkuh sama Aqlan?

dan masih banyak bisik-bisik negatif tentang Reisya,yang benar adanya.

"Diem lu semua!" Reisya membentak beberapa siswa yang berbisik-bisik tentang dirinya.

Dengan buru-buru Reisya membawa Regan ke rooftop sekolah.Regan yang di tarik hanya memasang muka datar dan mengikuti Reisya.

Setelahnya sampai di rooftop Reisya melepaskan cekalan nya dan bertanya kepada Regan.

"Regan kamu kenapa bentak aku?"Lirih Reisya dengan setetes air mata yang jatuh.Regan yang melihat itu tidak tega dan segera minta maaf.

"Aku cuman gak mood doang,maaf" Regan segera membawa Reisya kedalam dekapan nya,Reisya yang di perlakukan seperti itu oleh Regan merasa semakin bersalah telah menduakan nya.

Reisya hanya menangis dalam diam,merutuki kebodohan nya yang serakah akan cinta.Ingin di cintai oleh kedua nya namun tidak ingin kehilangan keduanya.Egois

"Maafin aku,aku gamau kehilangan kamu karena aku sayang kamu,tapi aku juga gak bisa kehilangan Aqlan" batin Reisya,sungguh Reisya merasa dilema.

Ia bingung tapi ia yakin,keputusan nya bersama Aqlan tidak akan menyakiti Regan.

Dan keputusan nya bersama Regan sudah Aqlan terima dan ketahui.Hingga pemikiran "tidak akan menyakiti kedua nya" terbesit di otak Reisya.

Tbc