webnovel

Kemenangan Lagi?

Gadis bertopeng itu terus memperhatikan jalannya peperangan antar dua kerajaan yang sejak semula memang saling bermusuhan. Hampir 14 jam ia menghabiskan waktu dengan bersembunyi di sebuah pondok kecil di atas bukit. Dari situlah ia dapat melihat dengan jelas para pengawal dan prajurit kerajaan yang tengah berjuang mempertahankan kerajaannya. Sebentar lagi malam tiba yang artinya mereka harus segera mengakhiri peperangan.

"Nona bagaimana ini? Malam hampir tiba dan peperangan belum berakhir. Kali ini harus kuakui bahwa kerajaan Sandara mengutus banyak prajurit di medan perang. Apa kau yakin strategi yang kau susun berhasil?" tanya Erasmus pengawal setia Athena dengan cemas.

"Kerajaan Sandara tak menyadari pergerakan angin Erasmus. Sebentar lagi mereka akan tumbang. Lagi pula, mereka terbiasa hidup di daerah panas." Jawab Athena dengan tenang.

"Lihatlah bukankah sudah kubilang? Akhirnya mereka tumbang juga. Dan tentu saja kakakku yang memenangkannya." Ucap Athena dengan bangga.

"Panglima Apollo selalu berhasil. Yang mulia raja pasti sangat bangga ketika mendengar kabar baik ini."

Athena menatap sang kakak yang tengah mengibarkan bendera kemenangan sambil tersenyum lebar menatap adiknya yang begitu ia sayangi. Dari pondok kecil itu Athena hanya melambaikan tangannya sambil mengepal sebagai tanda memberikan ucapan selamat.

Athena tahu bahwa peperangan akan dimenangkan oleh kerajaan Matinus setelah ia mengamati pergerakan angin dan perubahan cuaca beberapa hari terakhir ini. Karena itu dengan yakin ia menyusun strategi perang dan langsung menyerahkannya pada sang kakak yang merupakan panglima perang tertinggi di kerajaan Matinus. Ia tahu benar letak kelebihan dan kelemahan kerajaan Sandara yang baru saja mengalami kekalahan karena sebagian besar penduduk disana hidup di cuaca yang sangat panas. Dan barusan, udara dingin menjalar sehingga membuat para prajurit kerajaan Sandara beserta panglima perangnya kalah telak karena tak mampu menahan dingin. Athena mendekati kakaknya dan naik di punggung kuda.

"Kau pasti kelelahan kakakku. Aku lihat kau beberapa kali diserang dengan begitu ganas oleh pengeran Ordan."

"Hampir saja aku tewas jika aku tak pandai membaca situasi Athena. Ahhh aku benar-benar kelelahan. Setidaknya kalau kita tiba di istana nanti, kau mau memberiku pijatan." Ucap Apollo dengan senyum jahilnya.

Pasukan perang kerajaan Matinus kembali dengan membawa kemenangan. Mereka langsung menuju ke istana tepatnya ruangan besar dimana mereka akan menemui sang raja secara langsung.

"Kami memberi hormat padamu yang mulia." Semua yang ada disitu menundukkan kepalanya.

"Aku sudah mendengar kabar baik ini Apollo dan tentu saja aku sangat bangga padamu. Dan juga kau putriku. Terimakasih untuk kerja kerasmu." Ucap Zeus sang raja Matinus.

"Hamba hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan yang mulia. Selebihanya adalah pekerjaan panglima Apollo" balas Athena sambil menundukkan kepalanya.

"Besok malam aku akan mengadakan acara makan bersama untuk seluruh penghuni istana dan semua prajurit. Ada sesuatu yang akan aku sampaikan." Ucap sang raja dengan wajah terangkat.

"Baik yang mulia." Jawab mereka serempak.

"Kalian boleh kembali."

Tanpa berlama-lama lagi, mereka langsung keluar dari ruangan dan menuju ketempat masing-masing. Kediaman Apollo dan Athena terletak di sayap barat istana. itu artinya mereka harus berjalan sejauh setengah mil untuk tiba disana karena sayap barat istana adalah bagian istana paling ujung yang hampir berdekatan dengan daerah luar istana.