webnovel

The Last Queen

Kilatan berwarna yang keluar dari tubuh seseorang, jika seseorang mengontrol tubuhnya dalam mode bertarung, dan kilatan itu keluar dari tekad dan kekuatan seseorang. Kilatan itu sudah ada sejak turun temurun bagi penerus seni bela diri pencak silat. Seorang gadis SMP yang terpesona akan keindahan dan kekuatan dari Kilatan itu memutuskan untuk ikut menjadi penerus generasi pecak silat. Cerita yang menceritakan perjuangan seorang gadis yang berusaha mendapat kan kilatan tersebut sampai mendapatkan sebutan the last queen

nazwawanis_ · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
4 Chs

Ruang Osis

Eh bentar bentar bentar, eh gua babak belur gini kalo di liat guru gimana jirr, kok ga mikir gua ya?? Woi ini baru hari pertama terus gua langsung di keluarin gitu, ga lucu jir tamat dong gua. Kalo gua cuman tamat SD gimana jir, ga bisa kerja dong, ga punya uang dong, ga ada yang mau dong, oiiiiii sama aja gua bunuh diri ini mah.

Dan lagi nih bocah masih natap sinis gua, ga kapok apa tuh anak lagi pula bukannya dia lebih babak belur dari gua kah? Ah mungkin karena dia preman jadi dia ga mikirin soal guru, kalo di keluarin tinggal cari yang baru. Ya tapi kan ini baru hari pertama jir baru sekitar 2 jam dari bel masuk, dan lagi ketua santai banget, gagagaga ini terlalu santai, eh eh eh jangan jangan gua bakal di bunuh Ama ketua, ga ga ga positip kelingking aja ok.

Ruang OSIS terdapat di lantai satu, sedang kelas 7 di lantai 3 dan kelas 9 kelasnya ketua di lantai 2. Wah nyerah gua mah ini mah parah, sejarah terburuk,..

"Ketua-"

Nahkan panjang umur

"Erza kamu?" Tanya guru itu

Eh jangan jangan ngiranya guru itu kita yang di gebukin ketua.

"Ga kok Bu, mereka adu jotos" sambil tersenyum

"Ouh begitu," tersenyum

"Iya bu"

"Jadi kalian udah ga mau SEKOLAH??" dengan aura membunuh

"Masih mau Bu" jawab kami

"Baiklah, ibu serahkan kamu ya, ngomong ngomong jadi inget masa lalu ya" tersenyum ke ketua OSIS

Eh ada apa dengan masa lalu, oi beri tau gua, gua kepoan jahat kalian.

"Baik bu dengan senang hati, saya juga keinget dulu jadinya Bu, yasudah Bu saya ngurusin mereka berdua dulu Bu, permisi"

Apa itu, dengan wajah seperti itu, cara menyogok guru kah?? Kapan kapan minta ajarin lah, kalo gua masih sekolah disini.

"Oke"

"Semoga kalian selamat"

"Ehh??" Kaget kami

.

.

.

RUANG OSIS

Sepi, terlalu sepi, ouh iya gua inget para OSIS kan ngurusin masa orientasi, sepi gini .... Tamat lah riwayat kami.

"Oi ketua jadi mau di apain kita"

Woi jangan nanya ih udin diem aja, jantung gua ga tenang

"Pertanyaan yang bagus, enaknya di apain yak"

Enaknya.... Ha ha ha tidak bisa berkata

"Kamu yang paling berisik namanya siapa?"

Ha ketua nanya siapa

"Saya Hana, yang berisik itu ga tau namanya siapa"

"Woi gua ga berisikk, ngajak ribut lu"

"Ha-???" Teriak ku yang di hentikan dengan tatapan mengerikan

Padahal cakep cuy sayang muka

"Kamu siapa namanya?"

"Saya Kana, Kana Izumi"

"Ouh kamu keturunan Jepang ya"

Ouh pantesan mukanya aga ke timur.

"Nah kamu yang paling berisik, ulangi siapa nama kamu?

"Saya saya Hana Kirani, saya yang paling berisik ketua?"

"Iya kamu, biasa orang pendiem itu lebih berisik dari orang berisik ya kan" penjelasan ketua

"Kenapa?" Tanya ketua

Ah sepertinya ketua ini terlalu pintar, sehaarusnya dia loncat aja langsung kuliah.

"Karena didalam hatinya lebih berisik"

"Heh, kamu hebat juga, orang pendiam itu paling berisik di dalam hatinya. Tapi kamu kayaknya berisik dua duanya kan"

"Ya sepertinya"

Lagi pula gua berisik banget di depan Manda jadi ketua mungkin benar, gua lebih parah dari Kana.

"Kamu kayaknya salah gelud orang dah, Kana ini anak kepala sekolah"

Penyataan yang membuat gua ingin cepat mati tanpa tersiksa. Yang benar aja oi oi oi oi oi hilang sudah harapan.

"Eh?"

"Dasar ketua bacot"

Pantesan dia berani ngatain ketua OSIS.

"Ga usah bawa bawa kepala sekolah, lagi pula gua dulu yang ngajak gelud cewek diem itu"

Keren, kata kata yang keren kalo ga di barengin sifat kekanak kanakannya

"Eh keren, enak aja keren sendirian, tapi ketua saya yang nendang duluan"

Sayangnya gua ga bisa biarin orang keren sendirian

"Eh kalian, ouh... Lumayan juga"

"Jadi apa hukumannya" tanya Kana

"Jadi karena Kana yang mulai duluan kamu hukumannya bersihin ruang OSIS selama 3 hari"

Eh cara pemakaian budak yang bagus, kirain bakal di pukulin.

"Dan Hana yang nendang duluan, selama seminggu"

Yah mau bagaimana lagi yang main fisik duluan gua, yah sudah lah, mau ngelawan tar mati, ini udah bagus dari pada di keluarin dari sekolah.

"Ada yang keberatan"

"Tidak" jawab serentak

" Eh tidak? " Tanya Kana

"Ya emang tidak"

"Cih"

Gadis satu ini...

"Kalau gitu ganti kata, ada yang di tanyakan?"

"Kalau itu ada, ketua anda siapa?"

"Eh, saya Erza"

"Ohh rahasiakan? Cih ga seru"

"Kalian boleh ke kelas lagi, paling kalian tanggung malu"

Ahh hampir lupa gua, masih ada satu dosa lagi kah.

"Merepotkan"

"Apanya?" Tanya ketua

"Semua"

"Woi cewek aneh, balik ke kelas gc"

Gadis itu..... Menyebalkan

.

.

.

ISTIRAHAT

Baru beberapa menit sih setelah bel istirahat, tapi ga niat makan males ketemu manusia oi oi, lagi pula si Manda itu...

"Oi cewek bodoh..."

Nahkan panjang umur

"Oi oi oi Hana goblokkkkkkkk,"

"Berisik cuk lu ngapa teriak di kelas gua"

"Hehe, ke kantin yuk"

Eh kok jinak, berarti dia belum tau kabar, yaudah lah ke kantin aja. Gua nyamperin ke arah si Manda buat ke kantin bareng.

Buk

"Nice"

"Apanya yang nice, luka yang tadi belum pulih malah di tambah pea"

"Hadiah itu atas ke goblokan yang hakiki"

"Berapa kali kena jotos gua, cewek tuk ga boleh di kerasin cuk"

"Ngacak pinter"

Sebelum ke kantin kita ke UKS dulu, untung si Manda goblok ngingetin, gua inget ada UKS.

"Wah kamu anak baru yak"

" Iya Bu"

Sesampai di kantin

"Ouh jadi anak yang ngajak ribut itu anak kepala sekolah"

"Iya, tapi dia ga ngelindungi diri pake nama kepala sekolah sih, tapi gua masih heran alesan dia ngajak gelud, orang aneh yang ke kanak kanakan jir"

"Lalu abis itu lu di bawa ke ruang OSIS, lalu hampir terbunuh sama ka erza"

"Iyak, nasib banget gua kan"

"Nasib banget lu, biasa langsung di out ege lu"

"Yakan gua pikir juga gitu, kayanya disini punya sistem sendiri"

"Iya juga ya"

"Lalu lu gimana di kelas"

"Yah gitu, Han oplas yuk"

"Sudah kuduga"

"Canda jir, yah walaupun begitu seru ege"

...

"Eh anak kelas baru gelud??!, Cewek pula??!"

"Yah begitu"

"Wah rengkernasi lu hebat juga ya"

"Gua blom mati lan"

Jadi Wulan itu temen nya si erza tapi dia kelas B dan bukan OSIS

"Jadi yang satu lagi anak kepala sekolah"

"Iya"

"Lalu yang satu lagi?"

"Anak kelas B juga, hanya murid biasa"

"B ya berarti otaknya lumaya juga"

"Wajah?"

"Ha perlu kah?"

"Perlu untuk mencari jodoh"

"Lumayan"

"Bibit bibit yang wajib di latih, yah sabar aja tunggu 2 hari lagi"

"Yap, 2 hari lagi"

.

.

.

Ya setelah istirahat otomatis balik lagi ke kelas, waktu di kelas sih kirain gua bakal heboh atau gimana, ternyata sepi cuy.

Tapi kalo di liat liat bukannya sih Kana lebih penyendiri di kelas dari pada gua, atau pada ngejauhi nya gara gara masalah tadi siang. Yang ngomong sama Kana cuman Glen itu pun kadang d cuekin. Kalo gua ada sih Glen sama Rangga terus sama beberapa temen cewek lainnya.

Yah gara gara urusan tadi gua kudu ngerjain hukuman yang berlangsung, sebenernya sih gua mau mau aja ngerjainnya, tapi Napa kudu bareng dia jir, merepotkan sekali ini.

Gua beresin ruang ketua OSIS bareng si Kana, untungnya tugasnya udah di bagiin sama ketua kalau engga bakal repot.

"Kalian berdua kalau udah selesai, boleh pulang." Seru wakil ketua

"Oke" jawab Kana

"Wakil ketua..." Panggilku

"Rey Bima, panggil aja Rey, kenapa?"

"Ah itu Ketua dimana?"

"Ketua masih ada urusan di ruang guru, mungkin bahas masalah kalian hehe" dengan senyum tampan nya itu

Hehe hehe, untung ganteng.

"Ahh makasih"

"Oi wakil gua balik ya" seru Kana di tengah perbincangan

Sungguh barbar tuh cewek, kayak cewek adaptasi manga aja.

"Oke"

"Yaudah saya juga pulang ya wakil, tolong kasih tau ketua"

"Baik"

...

Pas keluar ruangan osis ternyata dah sepi juga, yah emang harusnya begitu sih lagi pula ini udah jam setengah empat sore. Lagi sih Manda malah balik duluan kan gua jadi sendirian, udah muka gua ada perban gini tar di kira gimana Ama orang [Korban pembullyan sekolah] eh gua mager banget jadi korban, mending jadi pelaku kan lebih keren.

Perasaan baru hari pertama yak tapi kok rasanya banyak banget kejadian capek pula, pertanda kah?. Gua kira pas masuk SMP gua jadi terkenal lah, atau di tembak cogan kek, ini satu aja kaga, malah ketemu antagonis komis, lalu ketemu senior aneh, babak belur, tenyata memang benar

Kenyataan tidak sesuai ekspentasi

"Oi neng, abis di keluarin dari sekolah yak!"

.

.

.