Gadis itu duduk di bawah meja makan sambil menundukkan kepalanya. Tidak peduli dengan debu yang akan mengotori rok sekolahnya, yang terpenting sekarang adalah posisinya agar wanita yang sedang sarapan bersama putri tersayangnya itu mau memaafkannya.
Bu Jihan hanya melirik Ebi sekilas, dan kembali menyantap hidangannya bersama Jona dengan begitu lahap. Pagi ini wanita itu mencoba menjadi orang buta, dan tuli, tidak ada belas kasihan untuk keponakannya itu.
"Bu Jihan, aku minta maaf untuk kejadian beberapa hari yang lalu," ucap Ebi tanpa berani mendongakkan kepalanya, "Aku minta maaf karena udah lancang, itu semua aku lakuin karena aku udah capek harus ngerasain kangen, dan penasaran."
Wanita itu hanya menghela samar sebelum beranjak, untuk mencuci tangannya, dan kembali duduk.
"Mama, dia ngapain duduk di bawah?" tanya Jona bingung sambil berbisik.
"Gak usah di pikirin sayang, mendingan kamu ke kamar buat siapin pelajaran hari ini ya!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com