Ares mengambil tongkat pemukul Hoki dan mulai berlari melesat kan puck atau bola hoki ke dalam gawang, sendirian. Ia sedang stres, kecewa dan selalu dihantui oleh mimpi buruk. Terlebih saat Ares tahu baru saja dari Jupiter jika ia dan Rei tengah bicara pada Jayden mengenai masalahnya dan ketua Choi, Ares makin tak tenang.
Sesungguhnya mata Ares sudah mengantuk. Kantung mata terlihat jelas darinya. Ia bahkan sudah tak berhubungan seks selama beberapa minggu dan tak memiliki keinginan untuk menyentuh satu pun dari boneka simpanannya di klub. Semuanya menguap begitu saja terlebih setelah mimpi itu terus datang dan membuat Ares jadi makin frustasi.
PLAK – bunyi puck yang melesat masuk dengan kecepatan tinggi ke dalam gawang. Ares meluncur lagi dan membawa puck beberapa kali mengitari lapangan. Setelah itu ia memukul lagi dan melesat merobek jala gawang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com