"Kakak .... Buka pintunya! Adikmu ini ingin berkunjung!" Lilyana menggedor pintu utama di kediaman Jovan.
Yessika membuka pintunya, wanita itu menatap nyalang ke arah Lilyana yang berdiri tegak dengan sangat percaya diri seakan sedang menantang dirinya.
"Mau apa kamu kemari? Ingin aku tambah lagi? Apa pukulanku kurang sakit, hah?" tanya Yessika remeh. Wanita itu menatap sinis ke arah Lilyana.
Rasanya ingin sekali menambah pukulan ke wajah selingkuhan suaminya.
Lilyana maju, ia mengusap pelan pipi Yessika. "Tidak, pukulanmu kemarin sangat sakit Kak. Makanya aku kemari ingin membalasnya, agar kamu tahu sakitnya seperti apa!" Kini tubuh keduanya sudah hampir menempel.
Plak!
Wajah Yessika oleng ke kanan akibat tamparan keras yang Lilyana layangkan. Bahkan telapak tangan Lilyana sendiri terasa sangat panas.
"Kurang ajar kamu! Berani-beraninya kamu memukulku? Akan aku adukan kelakuanmu pada Jovan," teriak Yessika sembari menunjuk-nunjuk wajah Lilyana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com