webnovel

THE KILLER BLOODSCARS

Seorang pembunuh handal yang paling ditakuti seluruh dunia dengan sejuta misteri didalam kehidupannya. Arsal Valantino Orlando atau lebih dikenal sebagai Archer Bloodscars after chap 10, you can read the next chapter every friday at 08.00 pm. thank you.

Ralvito · Action
Pas assez d’évaluations
27 Chs

21

Prinsipnya : Berani memasuki lingkaran ini, Berani keluar dengan tidak utuh.

Ah jangan bandingkan dengan Azri yang keluar dari MOT tanpa mengalami hal ini. Itu karena Archer yang menentukan segalanya.

Lexa meraung-raung berusaha lepas dari bodyguard milik Zegas yang menyeretnya kedalam ruangan 'terakhir'. Ruangan yang walaupun tidak sempit tapi menjadi mimpi buruk semua orang bahkan di MOT.

Jika bertanya bagaimana jika suatu hari Archer memutuskan keluar dari MOT, apakah dia akan diberi hukuman juga?

Ini jawaban archer.

"Berani ngehukum gw.. tinggal nama ,lo"

Bisa dibayangkan jika archer dikurung, Ia bisa saja mengebom semua markas MOT atau melaporkan semua hal yang ia ketahui di MOT pada pemerintah. Archer ibarat pedang dengan 2 mata. Bisa menusuk lawan tapi juga sang pemegang.

Itu juga alasan Zegas tak mau juga terikat masalah dengan Archer.

4 Anggota lainnya..

"Dah lama ga liat kapten makin asing gw.."Ucap Darrel

"Ya.. apalagi gw.. jarang-jarng kapten mau ke Amerika.. gegara Bos"Ucap Rean

"Ck, Brisik bet"Ucap Marc

"Ke kamar gw aja, Marc kalo brisik.. gw juga mau pergi.."Ucap Edgar

Marc mengangguk dan pergi ke kamar Edgar.

"Gw curiga Marc bener-bener kakanya Mors.. Sifatnya nambah mirip aja"

"Gw si malah curiganya Kapten.."

"Halahhh.. kapten? Kakaknya Mors? Yang bener aja.. sifat aja beda 360 derajat.."

"Ssst udahlah.. jangan ngomongin kapten tau sendiri orangnya peka bet kalo diomongin.."

(Suara handphone Edgar)

Panggilan dari Kapten MOT Archer

"Baru aja selese ngomongin.."Ucap Edgar memperlihatkan hpnya pada darrel dan rean yang terkejut melihatnya.

Edgar menerima panggilan dan menyalakan speaker.

"Gar? Lu lagi ma yang lain?"Ucap Archer yang terdengar berada di resto

"Ya, Kapten.."Jawab Edgar

"Hadir, ten"Ucap Darrel

"Hadirrr, ten"Ucap Rean

"Brisik lu berdua.. tan ten tan ten.. Lu bertiga pasti abis ngomongin gw kan?"Ucap Archer

"Yoi.. seperti biasa"Ucap Darrel

"Sialan!.. Oiya suara marc kaga kedengeran.."Ucap Archer

"Lagi di kamar, Kapten"Jawab Edgar

"Ngapain tu anak? Semedi?"Ucap Archer

"Kaga, ten.. paling lagi belajar cara terbang.."Ucap Rean asal

"Ohh ngookheyy.. Lu bertiga yang nganggur kerja sini"Ucap Archer

"Tumben ngasi kerja, ten"Ucap Darrel

"Biasanya kaga mau bagi-bagi.."Ucap Rean

"Kasian gw ama lu bertiga nganggur mulu tiap dipanggil.. ayok sini gw dah kirim sharelock ke lo semua"Ucap Archer mulai kesal

"Siap berangkat"Ucap Darrel dan Rean bersamaan

Archer mematikan telfonnya. Ia menyaku telfonnya sambil tetap melihat 3 anak yang sedang memakan lahap makanannya.

"Nanti kalo temen gw udah dateng, Kita ke tempat yang lo bilang ya.."Ucap Archer

"Oke, Ka.."Ucap tiga anak didepannya

Archer mengangguk melirik pada Mors yang kini tengah fokus mengutak-atik laptop miliknya. Mencari tempat yang dibilang 3 anak kecil itu.

"Oiya nama lu bertiga tadi siapa?"Ucap Archer

"Ini Eza, ini Ega, dan aku Era"Ucap Seorang anak kecil perempuan setelah menelan makanannya

"Okey..Mors?"Ucap Archer melirik Mors yang berkutat di laptopnya

"Ga ada.."Ucap Mors setelah meneliti semua nama-nama itu

"Nama panjangnya?"Ucap Archer

Ketiga anak itu saling melirik tidak tahu nama panjang mereka. Archer kembali menengok Mors. Mors kembali fokus pada laptopnya.

"Yaudah lanjutin makannya.."Ucap archer ramah.

Tak lama kemudian, Tiga anggota terbaik MOT datang menemui Archer dan Mors beserta tiga anak dihadapan keduanya. Dengan isyarat, Archer menyuruh Edgar, Darrel, dan Rean melirik beberapa orang yang daritadi memperhatikan archer dan mors termasuk Eza, Ega, dan Era.

"Yaudah yuk ke tempat kalian.."Ucap Archer

Sesampainya...

'Hutan?'Batin Darrel

'Ten, Ni.. tempat tinggal mereka ngapa di hutan segala?'Batin Rean

'Dan tadi apa? Panti asuhan?'Batin Edgar

Ketiganya menatap archer. Yang ditatap melirik mors mengodenya untuk mengikuti 3 anak itu disampingnya sedangkan Archer dan tiga lainnya ada dibelakang.

"Jadi?"Ucap Edgar bingung

"Kalian pernah denger panti asuhan NEVERLAND?"Ucap Archer

"Ga pernah gw rasa.. emang ada?"Ucap Edgar yang bahkan dari kecil sudah ada di prancis

"Yaa.. setidaknya itu kata 3 anak didepan kalian.."Ucap Archer

"Aneh.. Oh iya terus yang lima orang dibelakang? Ini gimana?"Ucap Rean mengode ke belakang

"Ngerasa ternyata.."Ucap Archer

"Wihh gimanapun juga gw no 3, ten.."Ucap Rean membela diri sendiri

"Sikat ga ni?"Ucap Darrel sudah tidak sabar

"Sono berdua"Ucap Archer sembarang

Dengan cepat, Darrel dan Rean melesat pergi menemui lima orang yang daritadi memperhatikan mereka di resto lalu mengikuti mereka sampai kesini.

"Terus menurut lo.. mau diapain panti asuhan itu, kapten?"Ucap Edgar

"Aneh aja.. Nama anak-anak tadi ga ada di list warga negara pranciss, panti asuhan mereka ga ada di peta visual negara (semacam google maps), dan setelah Mors cari tahu info.. ada hal menarik.. di dark web ada web yang ga bisa ditembus firewall nya.. bisa aja si gw bobol tapi karena kasusnya beda.. gw pengen liat sendiri.."Ucap Archer mengungkapkan tujuannya

"Kasusnya beda?"Ucap Edgar bertambah bingung

"Penjualan daging manusia.."Ucap Archer tenang

Edgar langsung diam mendengarnya. Ia sangat membenci kasus itu. Karena dulu hampir saja jika tidak ditemukan oleh archer, Ia akan menjadi bahan empuk para manusia kanibal. Ia menatap tajam ke bawah sambil mengeratkan kepalan tangan.

"Jadi rencananya gimana.... kapten.."Ucap Edgar

"Ini kesempatan lo ngelampiasin kemarahan lo 6 tahun silam pas umur lo 18 tahun.."Ucap Archer

"Ya, kapten.."Ucap Edgar menahan amarah nya

Sesampainya didepan bangunan besar di titik paling dalam hutan...

Didepan gerbang besar itu terdapat 4 penjaga. Tidak mungkin kan hanya sebuah panti asuhan?

"Kalian jalan duluan.."Ucap archer saat mors dan ketiga anak itu menengok kepada archer.

Tenang saja untuk akting serahkan pada Mors.

"Pak.. ini orang yang kita temuin di resto.. gapapa kan dibawa?"Ucap Ega

'Cuma satu orang.. Gaada orang lain juga..'Batin salah satu penjaga

"Ya boleh masuk aja.."Ucap penjaga itu

"Ayo kaa.."Ucap Era

Archer tersenyum smirk mendengar suara batin salah seorang penjaga itu. Ia mellirik edgar.

"Maju, Gar"Kode archer

Dalam hitungan detik, Edgar maju mengarahkan pisau pada 4 penjaga itu. Seakan dirasuki roh hitam, Edgar yang biasanya tenang mengingatkan sedikit dengan Azri. Namun, Berbeda jauh jika bertarung. Inilah alasan seseorang yang terlihat seperti orang baik yaitu Edgar menjadi anggota kedua setelah archer dalam hal bertarung.

Dengan cepat, edgar membunuh 4 penjaga itu dengan keadaan rambut sudah berantakan, bajunya terciprat darah, dan matanya seakan tertutup akan 4 mayat dihadapannya.

"Gar.. "Kode Archer

Edgar mundur kembali ke samping archer. Sedangkan archer menatap penuh kemenangan pada beberapa CCTV tersembunyi yang biasanya hanya orang seteliti mungkin yang bisa menyadarinya. Namun itu hal mudah bagi archer.

Archer dan Edgar kembali berjalan disusul Rean dan Darrel yang sudah selesai membereskan 5 orang tadi. Ah sebelum melanjutkan tak lupa edgar melepas bajunya menyisakan kaos polos dan juga membakar baju itu beserta 4 mayat dihadapannya. Hal itu juga dilakukan Rean dan Darrel.

Setelah melewati terowongan aneh itu dan membunuh sekitar 20 orang untuk masuk kedalam, Mereka sampai di sebuah halaman rumput dan beberapa pohon yang rindang dan sebuah bangunan bentuk lama namun tetap bagus untuk dilihat.

"Ka archer sini deh.."Ucap Era menarik tangan archer diikuti Eza dan Ega meninggalkan Mors dan Edgar. Ya.. Archer memang sosok yang lebih cocok untuk anak kecil daripada Mors.

Mors melirik Edgar yang menahan emosi untuk menghancurkan bangunan dihadapannya.

"Ada petunjuk baru?"Tanya mors dengan suara kecil

"Sorry, Mors.. Gw lagi ga tenang.. Kurang fokus buat ngeliat jeli apa yang sebenernya kejadian di tempat ini."Ungkap edgar

Tak lama.. Darrel dan Rean datang menjejeri Mors dan Edgar.

"Gw dapet petunjuk baru.. Kelima orang itu bukan orang prancis.. mereka orang filipina.. "Ucap Darrel

"Daaaan ditambah.. Mors lo kenal kaga?"Ucap Rean

Mors menatap tidak asing foto dihadapannya.

"Nyonya Ellis?"Ucap Mors agak terkejut

"siapa ha?"Ucap Derral

"Tahanan 20 tahun yang lalu kelibat kasus perniagaan organ tubuh manusia"

Keempatnya terdiam tak bersuara mendengar jawaban Mors.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Waiting for the next part.