John segera menelfon seseorang.
"Jaga savie.. mereka udah tau tentang dia.. dan juga siapin informasi palsu soal savie.. mereka minta dan besok harus udah ada.."
Tanpa diketahui oleh John, Tadi saat mors menunggu john datang. Archer menyuruhnya menaruh beberapa perekam suara dan kamera di ruangan dengan kode morse melalui ketukan meja agar tak terekam CCTV atau perekam tersembunyi yang mungkin ada disana.
Dan juga menganalisis CCTV disana. Sedangkan Archer menaruh BOM di selipan penyangga kaki meja kerja John yang jika ia menekan tombol di Hpnya menyebabkan ledakan di ruangan itu.
"Apa rencana selanjutnya?"Ucap Mors setelah mendengar rencana John bersama Archer lewat perekam yang tadi ia tinggalkan diruangan itu.
"Istirahat aja lah.. Ikutin aja permainan mereka.. Lagian yang menang udah ditentuin dari awal.."Ucap Archer tersenyum mengerikan
Keduanya membalik jaket mereka menjadi Jas hitam, merapihkan rambut mereka. Menggunakan kacamata hitam dan mengganti sepatu dengan sepatu resmi hitam.
Keluar dari lift. Membuang sepatu didalam plastik yang awal mereka pakai ke tong sampah sambil membiarkannya terbakar di tong sampah itu. Tenang saja plastik itu dibungkus oleh kain basah sehingga sekalipun terbakar sepatu itu membuatnya tidak mengeluarkan asap atau bau terbakar karena teredam oleh kain basah itu.
Membuang HP mereka yang sudah dimasuki virus yang menggerogoti seluruh isi HP itu ke dalam saku dua orang yang melewati mereka dengan gerakan halus tanpa ketahuan siapapun.
"Berhenti.."
Keduanya berhenti melangkah, Dicek seluruh badan mereka oleh security. Keduanya kompak mengangkat kedua tangan.
"Silahkan keluar.. Kalian aman.."
Archer dan Mors tersenyum ramah sebelum pergi dari gedung pemerintahan itu. Mereka yang menjaga tadi tidak tahu saja.Didalam sepatu archer ada 2 pisau miliknya dan didalam sepatu mors ada 2 Pistol glock 19.
Penyamaran yang 100% sempurna.
Keduanya memesan taxi dan pergi dengan taxi itu. Yang sebenarnya..
"Gimana,yon? Udah dapet info soal Vierre?"
"Gw sempet buka-buka buku milik beberapa detektif.. Ini infonya.. (Menyerahkan dokumen) Kabarnya tadi dia baru aja mbunuh manager Bank, Sarah delvian.. seperti biasanya, dia ninggalin dokumen yang nunjukkin bahwa barang-barang sitaan bank yang dijual lagi sama sarah dan uangnya buat dia pribadi.."Lapor Dion alias Ranzell Youka Luiza
"Kenapa dia ga jadi detektif aja?"Ucap Mors
"Karena dia cucu dari anak terakhir John Barney, Menteri pertahanan negara kita.. Jadi detektif di negara ini bakalan bikin dia tersendat buat nglakuin hal lebih kayak membunuh kayak John.. Akhirnya mereka mutusin buat manfaatin bakat Vierre buat mbunuh semua tikus berdasi.."Jawab Archer
"Gimana bisa lo—"Ucapan Dion dihentikan oleh pernyataan yang tak bisa dipercaya oleh archer.
"Nebak doang"Ucap archer tersenyum miring. Ia membuang sebuah foto dimana ada seorang anak kecil bersama kakeknya.
Keesokkan harinya..
Vierre selesai mengerjakan tugas yang di berikan gurunya. Karena tugas sebagai pembunuh bayaran negara, membuatnya tak bisa menyelesaikan sekolahnya. Jadi untuk tetap mengasah otaknya, Kakek John memberikannya homescholling.
Ting
(Panggilan dari Kakek)
"Halo kek?"
"Gimana belajarnya?"
"Lancar kok.. ada apa ya?"
"Mulai sekarang kakek minta kmu but hati-hati.. jangan terlalu malam mengerjakan tugas.."
"Kakek ngapain takut? Kan aku udah di tes didepan mata kakek sendiri.. kalo pun ada yang berani macem-macem.. aku bisa ngelawan mereka.. kakek percaya aja sama aku"
"Kakek percaya sama kamu.. Ini Cuma buat ngeyakinin kakek sendiri.. Kali ini kamu diincer sama sesama pembunuh bayaran,Savie.."
"Siapa?"
"Archer Valantino Orlando"
Mata vierre membulat. Ia sudah cukup tahu soal Archer walau hanya sering melihatnya di darkweb dan iapun sudah diberitahu sebelum menjadi pembunuh bayaran negara seperti sekarang.
~
"Papah yakin kamu bisa nglewatin semua orang kecuali satu orang, Sav"
"Siapa yang bisa nglawan aku? Aku udah pernah bunuh banyak orang profesional dalam hal membunuh.."
"Engga, Savie... Satu orang.. Cuman satu orang yang kemungkinan besar ga akan pernah bisa kamu kalahin.."
Vierre yang saat itu berumur 15 tahun terdiam melihat wajah serius, khawatir, dan takut bercampur di wajah ayahnya itu.
"Archer.. Archer Valantino Orlando"
~
Pupil mata vierre bergetar. Mengapa archer mengintainya? Kini ia harus hati-hati siapa tahu sekarang pun archer tengah mengintainya dari sudut manapun. Matanya melirik sana sini khawatir.
Di sebuah gedung pencakar langit dan di sebuah ruangan, Terlihat seseorang disana menggunakan kacamata yang di desain layaknya teropong.
"Yahh ketauan"
"Dia baru di kasi tahu sama John buat hati-hati sama lo.. makanya sekarang mungkin dia udah mulai khawatir dan hati-hati.."Ucap Mors dari belakang
"Emang apa salahnya diincer sama gue?"Ucap Archer dengan senyuman mengerikan di wajahnya yang bahkan membuat Mors yang sudah 5 tahun bersamanya ikut merinding.
"Lo mau makan apa hari ini?"Ucap Mors menghilangkan rasa takutnya
"Pesen dari resto gw aja.. The lot 2 sama cola satu..."Ucap Archer duduk di sebuah kursi kayu sambil melihat-lihat dokumen yang diberikan john tentang info Vierre yang palsu.
Archer meraih sebuah korek lalu membakar dokumen itu diterbangkannya dari ketinggian 30 m. Membiarkan arang kertas itu terbang kemanapun mereka suka.
Malamnya..
Vierre mendapat tugas membunuh seorang yang telah membongkar rahasia negara yang merupakan anak pertama keluarga ternama di kota. Dengan cekatan vierre berhasil sampai di kamar sang korban dan bersiap membunuhnya dari belakang namun,
"Tuan muda dibelakang anda!!"
Lelaki itu segera membalik melihat vierre tengah bersiap membunuhnya dengan pistol. Vierre membulatkan matanya kaget.
Dorrr..
"Akhh.."
Tangan vierre ditembak oleh penjaga itu sehingga pistol di tangannya terlepas dari genggamannya. Penjaga lain itu segera membawa tuan muda mereka menjauh dari kamar.
'Sialan, perasaan gw udah nglakuin sebaik mungkin biar ga ketauan.. apa-apaan ini?!.. bukannya CCTV pun harusnya dah di matiin sama mereka'Batin Vierre.
"Jangan bergerak!"Ucap sang penjaga itu.
"Lo sendirian? Yakin bisa ngalahin gw?"Ucap Vierre berjalan mendekati penjaga itu.
"SUDAH SAYA BILANG JANGAN BERGERAK..ATAU SAYA TEMBAK!!"Ucap sang penjaga itu memundurkan langkah dengan badan gemetar mengajukan pistol ke arah Vierre.
"Coba aja"
DOR!
Vierre membulatkan matanya kaget. Baru saja sebuah peluru masuk ke tubuhnya. Ia menatap pejaga itu sinis. Ia segera berlari ke arah penjaga itu. Menghindari semua peluru yang mengarah padanya. Menangkap leher penjaga itu menjatuhkannya ke lantai.
"Lo bukan penjaga biasa.."
Sebuah senyum sinis terukir di wajah penjaga itu. Karena gelap dan posisi sang penjaga yang menggunakan kacamata hitam layaknya penjaga lain membuatnya tak dikenali oleh Vierre.
"SIAPA LO—ARGHH!!!"
Vierre segera menjauh dari jangkauan penjaga itu. Didalam tubuhnya serasa ada yang menusuk.
'Peluru..'Batin Vierre tersadar bahwa peluru tadi bukanlah peluru biasa.
"SIAPA—(Muntah darah)-- SIAPA LO?!!"
DARRR!!!
Suara petir menyertai diikuti kekehan darinya. Ia melepas kacamatanya dan diijak oleh dirinya sendiri. Ia berjalan pelan mendekati Vierre.
"Kenalin, Vellalia Vierre.. Gue senior lo dalam hal membunuh, Archer.."
Vierre yang berencana menusukkan pisaunya diam-diam itu membeku mendengar lelaki didepannya mengenalkan dirinya. Vierre mengangkat kepalanya. Pandangannya mencoba fokus dalam gelap pada wajah yang ada didepannya.
".. Archer Valantino Orlando.."Ucap archer menatap vierre dengan senyuman.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waiting for the next part.