Setelah beberapa menit, Nier keluar dari ruangan dengan senyum terlihat di wajahnya.
Dia tidak menyangka bandit yang keras kepala seperti itu hanya bisa bertahan selama 30 menit terhadap Hellaugh Poison.
Dulu karena terlalu bosan memasak daging ketika quest dari orc, dia tidak sengaja membuat racun Hellaugh. Racun ini dibuat dengan berbagai macam racun yang mempengaruhi saraf.
"Nier, informasi seperti apa yang kamu dapatkan?" Lucia tiba tiba muncul dan langsung bertanya.
"Hehehe.., aku mendapatkan banyak hal darinya." Nier tertawa.
"Beritahu aku..."
"Baik, tetapi dimana Yue? Kita harus mendiskusikan rencana kita bersama." Nier berkata.
"Dia sedang berlatih skill first aid bersama Gord." Lucia menjawab.
"Jadi kalian berdua sudah mempelajarinya? Itu bagus.. Kalau begitu ayo kita ketempat mereka saja." Nier berkata.
Mereka berdua berjalan menuju rumah kepala desa dan pergi menghampiri Yue.
Yue sedang duduk dan tangannya membalut tubuh Bolt dengan perlahan, Gord juga terlihat sedang duduk dan mengajarkannya dari samping.
"Ehem... permisi, aku mempunyai beberapa informasi untuk kalian." Nier berkata.
Yue dan Gord langsung melihat Nier yang berada di pintu.
"Tuan silahkan masuk." Gord berkata dan membungkuk.
"Bagaimana keadaannya?" Nier bertanya dan menatap Bolt yang sedang dibaluti perban.
"Dia sudah membaik, dalam beberapa jam mungkin dia akan kembali sadar." Gord menjawab dengan memegang kepala Bolt.
"Itu bagus..."
"Tolong ceritakan informasi apa saja yang tuan dapatkan." Gord bertanya.
"Dari bandit itu aku mendapatkan banyak hal, yang pertama..." Nier menceritakan semua informasi yang didapatkannya.
Ketiga orang yang mendengarkan itu terkejut, informasi yang didapatkan Nier sangat lengkap mulai dari tempat persembunyian, penjara para budak, jumlah para bandit, kekuatan keseluruhan, kebiasaan, bahkan Nier juga mengetahui ruang harta mereka yang berada di bawah tanah.
"Kau bisa mendapatkan semua informasi ini hanya dalam beberapa menit?" Gord tercengang.
Nier tersenyum melihat ekspresi semua orang yang menatapnya, lalu dia berbicara.
"Jumlah para bandit tidak seperti yang kita pikirkan, mereka hanya berjumlah puluhan orang."
"Tuan kau tidak bermaksud untuk itukan?" Gord bertanya.
"Tentu saja kita akan menyerang mereka!" Lucia yang diam akhirnya mengeluarkan suara.
"Kita sudah mengetahui informasi yang dibutuhkan dan sekarang sudah saatnya kita membebaskan desa ini dari para bandit."
Gord menangis mendengar perkataan Nier, dia tidak percaya kehidupan malangnya akan segera berakhir. Dia tidak perlu menangis lagi ketika keluarganya akan diculik dan dibunuh karena setelah Nier berhasil menghilangkan para bandit itu maka desa ini akan mendapatkan kembali kebebasannya.
"Jadi apa rencananya?" Yue bertanya.
Lucia dan Yue menatap Nier karena dialah yang mengatakan ingin menyerang para bandit jadi dia pasti telah menyiapkan beberapa rencana di benaknya.
Nier tersenyum lalu menjelaskan rencana yang dipikirkannya dalam beberapa waktu lalu.
"Seperti biasa, rencanamu selalu aneh untuk didengar... tapi itu layak untuk dicoba." Ucap Lucia dan tersenyum.
"Nier rencana ini cukup berbahaya untukmu, apa tidak ada cara lain?" yue bertanya dengan khawatir.
"Tidak, ini akan menjadi mudah..." Nier menjawab.
* * *
Langit menjadi gelap dan matahari sudah menghilang, Nier dan partynya berjalan dan bersembunyi di hutan.
Ketika malam hari monster akan menjadi sangat aktif dan status mereka 50% lebih kuat dari aslinya karena itu mereka tidak ingin melawan monster sebelum menghancurkan para bandit.
Setelah 30 menit mereka berjalan ke tempat persembunyian bandit dan akhirnya mereka melihat sebuah rumah yang terbuat dari kayu, rumah itu begitu luas dan terlihat banyak para bandit yang berjalan dan saling berbicara.
Jika Nier tidak menginterogasi bandit sebelumnya dia merasa tidak akan pernah menemui tempat ini.
Tempat ini dipenuhi oleh tumbuhan berwarna hijau dan pohon yang tumbuh berdekatan sehingga terlihat seperti pagar yang menutupi seluruh rumah.
"Nier apa kamu siap? hanya beberapa menit lagi sebelum waktunya tiba." Lucia bertanya.
"Kalian tunggu disini dan berhati hatilah." Nier mengangguk lalu mengeluarkan sepotong daging.
"Hati hati."
Lucia dan Yue bersembunyi di balik pepohonan dan Nier memakan daging yang telah dia persiapkan.
"Food Shapeshifting."
Energi gelap menyelimuti tubuh Nier dan dia terlihat semakin mengecil hingga seukuran bola kaki.
Energi gelap menghilang dan Nier kini berubah menjadi makhluk kecil yang imut.
"Miiaaaw!"
Nier mengeong karena dia telah berubah menjadi kucing, dia memiliki bulu berwarna putih dan memiliki mata berwarna merah.
Yang dilakukan Nier ketika pertama kali bertransformasi adalah menghindari pelukan dari Lucia dan dengan cepat belari ke arah Yue.
"Miaw miawww miaau!"
『 NieR: Lucia berhentilah memelukku ketika tiap kali menggunakan skill ini. 』
"...."
Nier berlari ke dalam rumah dan melewati para bandit yang sedang berjaga.
Para bandit yang melihat Nier sedang berjalan hanya tersenyum dan mengeluarkan beberapa daging dari kantungnya.
"Kucing kecil ayo sini... aku punya banyak daging untukmu." pemuda dengan daging di tangannya berjalan ke arah Nier.
"Hei putih kecil lebih baik bersamaku, aku punya banyak ikan disini.."
"Apa yang kau katakan, daging lebih lezat dari pada ikanmu itu!"
"Kau bodoh! Kucing lebih menyukai ikan dari pada daging ...benarkan putih?"
Nier berlari meninggalkan para bandit yang berkelahi dan memasuki area dapur.
Dapur tidak terlalu besar dan banyak bahan makanan di dalamnya, dalam 15 menit lagi para bandit akan melakukan pesta jadi mereka sudah menyiapkan banyak masakan untuk dimakan.
Dia mengetahui ini dari bandit yang disiksanya, dan bandit itu mengatakan setiap jam 7 malam mereka akan mengadakan pesta.
Karena tidak ada orang didalamnya, Nier memasukan semua daging yang telah mereka masak kedalam inventorynya.
Walaupun dalam bentuk kucing, Nier masih bisa memakai inventory.
Dalam beberapa detik daging yang mereka masak semuanya menghilang dan Nier menaruh Remi Poison Soup kedalam tempat daging yang diambilnya tadi.
Nier keluar dari dapur dan bersembunyi di sudut ruangan.
10 menit berlalu.
Ruangan menjadi penuh dengan orang orang, semua makanan di dapur dikeluarkan dan masakan Nier juga disajikan.
Nier memperhatikan apa yang mereka bicarakan dan dia menjadi gugup.
"Siapa yang memasak sup sialan ini!?" seorang bandit dengan badan besar berteriak.
"Bukankah kita terus memakan daging panggang selama ini? sepertinya koki ingin memasakan makanan baru untuk kita." bandit dengan badan kurus disebelahnya menjawab.
"Tapi ini tidak cocok sama sekali!"
Nier menjadi semakin gugup, siapa sangka masakannya tidak disentuh sama sekali.
"Panggil koki itu!"
"Sudahlah, daging tetaplah daging..." bandit berbadan kurus itu mengambil daging yang dimasak Nier dan memakannya.
"...!"
1 piring.
2 piring.
3 piring.
Bandit kurus itu terus memakan dagingnya seolah olah itu akan hilang dalam beberapa detik kemudian.
Para bandit yang melihat itu terkejut, bandit kurus yang mereka lihat sebenarnya sangat pemilih dalam makanan tetapi sekarang dia makan dalam jumlah banyak?
Ketika bandit kurus itu mengambil piring ke empatnya seorang bandit datang dan mencobanya.
"...!"
Sama seperti bandit yang pertama, bandit yang kedua tidak berbicara dan terus memakan daging itu lalu mengambil piring keduanya.
"Sialan! mereka berdua ingin menghabiskan semua dagingnya!"
Para bandit berteriak dan mengambil daging lalu memakannya.
"...!"
"Siapa yang memasak ini!? gila... apakah kita mempunyai koki bintang lima disini?"
"..."
Tidak ada yang menjawab, semua bandit sibuk dengan piringnya masing masing dan ketika dia berbicara para bandit sudah mengambil piring lain.
Nier yang berada di sudut ruangan bukannya menjadi senang karena dia telah menyelesaikan rencana jahatnya, tetapi dia malah terharu karena masakannya dipuji oleh para bandit ini.
'Makanlah anak anakku, sebentar lagi hidangan spesial kalian akan datang..'
================================
Jangan lupa vote dan commentnya ya
Kritik dan saran sangat diterima
(๑و•̀ω•́)و