"Kamu seorang koki? Dan baru level 7?" Lucia bertanya dengan keheranan.
"Kamu baru berlevel 11 tetapi bisa mengalahkan 7 goblin berlevel 20 sekaligus?" Nier bertanya juga
Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Nier melihat job Lucia adalah magic swordman, job ini sepertinya job tersembunyi.
"Baiklah, perkenalkan namaku Nier dan untuk jobku.. Itu adalah koki" Nier memperkenalkan dirinya.
"Ohh, ok aku sudah melihatnya. Apakah ini papan obrolan party?"
Lucia melihat papan obrolan di sebelah kiri pandangannya.
"Sepertinya begitu, oh ini bisa menggunakan voice chat". Nier mengotak atik hologram di depannya.
"Sepertinya semua sudah beres, jadi tuan putri apakah ada yang ingin kamu lakukan?" Nier bertanya.
"Ahh, aku sebenarnya ingin menaikan levelku" Lucia membalas.
"Lalu mari kita leveling. Tetapi bukankah goblin disekitar sini mulai menurun?" Nier bertanya
Lucia melihat sekitarnya yang tidak ada satupun monster, apa mungkin setelah mereka boss itu tingkat respawn goblin menjadi menurun?.
"Lalu apakah kita akan leveling di map level 30?" Lucia bertanya dengan sedikit bingung.
"Tidak tidak, kita akan mati jika ke sana sekarang. Setidaknya kita harus berlevel 20 untuk kesana" Nier menjelaskan.
"Lalu?"
"Setidaknya mari kita berkeliling dulu" Nier berkata
Lucia menganggu setuju, lalu mulai berjalan pelan. Melihat lucia berjalan Nier pun berjalan disampingnya.
Nier melihat Lucia tidak terlalu waspada terhadapnya yang membuatnya menjadi lebih tenang, dia menjadi sedikit gugup ketika berbicara dengan seorang gadis cantik.
Nier mulai berbicara dengan Lucia, dia bertanya tentang job dan juga gaya bermainnya, Lucia juga menanyakan job Nier yang begitu aneh.
Setelah mengetahui kalau seorang koki di depannya tidak bisa memasak, Lucia menahan tawaannya dan tentu saja Nier memperhatikan itu lalu dia mulai hertekad untuk belajar memasak.
"Nier, seorang koki harusnya bisa memasak bukan?" Lucia berkata dengan sedikit tertawa.
"Apa?, kamu mau masakanku?" Nier berkata dan menawarkan masakannya.
"Boleh?, tunggu.. Apa kau ingin meracuniku?" Lucia tertawa lagi.
Nier yang awalnya menyukai tawa Lucia sekarang tawanya sedikit membuatnya kesal.
"Lalu tuan putri, bisakah kau mengajarkanku memasak?" Nier bertanya dengan sedikit menyeringai
"Err, lupakan kalau itu" Lucia memalingkan wajahnya
Mereka sudah berjalan selama 10 menit, tetapi tidak ada satupun monster.
"Ada apa ini?, sepertinya ada sesuatu yang salah" Lucia berkata
"Aku tidak tahu, mungkinkah ada sesuatu disekitar sini? Mari kita telusuri lebih dalam" Nier berkata
Lucia mengangguk lalu berjalan bersama Nier lebih jauh ke dalam hutan.
Setelah beberapa menit berjalan mereka berdua melihat seorang goblin berjalan.
Nier mengangkat tangannya untuk menandakan berhenti, Lucia mengangguk dan mengikuti Nier.
Mereka tidak membunuh goblin tersebut tetapi mengikuti arah goblin itu berjalan, setelah 30 menit berlalu Nier mengkerutkan keningnya apakah goblin ini hanya goblin biasa?
Melihat Nier yang mulai meragukan langkahnya Lucia berbicara
"Ayo kita ikuti sebentar lagi"
Nier mengangguk, lalu melanjutkan perjalanannya.
10 menit berlalu dan akhirnya goblin itu sampai ke sebuah gua yang besar.
Mereka berdua memasuki gua, gua itu terlihat sangat besar terdiri dari banyak jalur, banyak langkah kaki terlihat dari dalam gua tersebut.
Dan ketika itu mereka terkejut, apa yang dilihatnya sangat mengejutkan, ada sekitar ratusan lebih goblin yang berada dalam gua itu dan itu baru dari 1 jalur yang dilalui mereka, ketika berjalan tadi Nier melihat ada 10 jalur yang mungkin goblin ini berjumlah 1000 lebih!.
Nier melihat Lucia dan tersenyum, dan lucia juga tersenyum balik yang mengartikan dia tahu apa yang ada di balik senyuman Nier.
"Baiklah, aku serahkan punggungku padamu Lucia" Nier berkata.
"Tentu, akan ku pastikan punggungmu selalu aman, kau juga harus melindungiku" kata Lucia sambil mengeluarkan pedang peraknya, dan menaruh kembali salib besar di punggungnya.
Nier menyeringai dan mengangguk, sudah lama dia bermain sendirian dan kali ini dia bersama seseorang, Nier menjadi sangat bersemangat lalu mengeluarkan pisau gelap dan garpunya.
"Senjata yang aneh" kata Lucia melihat item Nier.
"Mari kita lakukan 3..,2..,1..."
Wushh
Mereka berdua berlari berbarengan Nier melihat monster yang sedang berkumpul lalu mengarahkan pisau ke arah target lalu..
"Dark Prison"
Tanah di sekitar goblin mulai menggelap lalu menjadi sebuah kubus besar.
『 Anda Telah Menangani 151 Kerusakan Pada Target 』
『 Anda Telah Menangani 149 Kerusakan Pada Target』
『 Anda Telah Menangani 150 Kerusak...
Melihat pemberitahuan yang menumpuk Nier merasa senang setidaknya ada 50 goblin terkena serangan areanya
"Heh, jangan sombong dulu" terdengar suara Lucia dan dia mengangkat tangan kirinya ke arah target lalu berteriak
"Aligern Gabriella"
Di belakang Lucia ada mawar hitam yang berterbangan lalu mulai memekar, ada 30 bunga mawar yang melayang di sekitarnya lalu dari mawar itu keluar pisau berwarna perak dan menyerang para goblin
"Sialan, itu skill gilgamesh" Nier berteriak karena terkejut
Melihat ekspresi wajah Nier, Lucia tersenyum bahagia.
Monster yang di serang tadi hanya menyisakan 30% HPnya, Nier tak mau menunggu sedetik pun
"Lihat ini!" Nier melemparkan pisau dan garpunya ke arah goblin yang tersiksa itu
"Dark Knife dan Dark Fork perbesar 10 meter"
BOOM!..
『 Critical Hit 』
『 Anda Telah Memberikan 300 Kerusakan Pada Target 』
『 Target terkena Knock Back 』
....
Puluhan pemberitahuan mulai muncul di pandangannya.
"Hahaha, begitulah caranya
Semua monster yang ada disana terpental ke belakang bahkan ada beberapa monster yang mati
"Dasar tukang pamer, akan ku perlihatkan apa yang aku punya" Lucia berkata kepadanya
"Black Rose Storm"
Ribuan serpihan mawar hitam mengenai target di depannya dan goblin yang berHP rendah kemudian mati 1 per 1.
"Tch, Sialan kau sama saja" Lucia dan Nier entah kenapa malah bersaing diantara mereka sendiri seolah olah monster yang ada di hadapannya ini tidak ada.
Hanya ada 30 goblin tersisa yang ber HP penuh dan 16 goblin lainnya memiliki HP dibawah setengah.
Nier mengenggam pisaunya yang sudah kembali menjadi pisau kecil
"Apakah kita akan bertarung jarak dekat?" Nier berkata
"Tentu, siapa takut" Lucia mengenggam pedang silvernya lalu mulai berlari ke arah goblin
Melihat Lucia yang langsung berlari membuat Nier tersenyum, dia adalah gadis yang menarik. Nier mengangkat pisau dan garpunya, lalu mengubahnya menjadi pedang dan tombak. Dia berlari menuju Lucia yang sudah mulai bertarung.
"Dark Wave"
Nier menyerang dengan berputar putar dan tetap membayang bayangi punggung Lucia. Dia tidak ingin Lucia terkena serangan dari belakang.
Lucia pun begitu mereka menyerang dan saling membantu. Hingga goblin disekitarnya mulai musnah.
Semua goblin di area itu musnah Nier dan Lucia yang telah bertarung kini berbaring dan mulai tertawa.
"Hahaha, bukankah pertarungan tadi sangat menarik?" Nier tertawa ketika mengingatnya kembali
"Sialan, mengapa seorang koki sepertimu bisa menjadi begitu kuat"
Lucia berkata
Ini adalah pengalaman baru diantara mereka berdua, pemain yang biasanya membunuh monster sendiri, berjalan sendiri, melakukan quest sendiri, semuanya sendiri.
Dan sekarang mereka mulai menyukai kerja sama team seperti ini.
Nier mengirimkan permintaan pertemanan kepada Lucia.
『 Anda Telah Berteman Dengan Lucia 』
Nier tersenyum karena Lucia menerimanya dan mulai menutupkan mata dan berbicara.
"Sepertinya kamu teman pertamaku di dunia ini" Nier berkata dengan sangat pelan
Tetapi Lucia yang berada di sebelahnya tiba tiba menjawab.
"Aku juga."