webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime et bandes dessinées
Pas assez d’évaluations
289 Chs

Melascula

Swoosh! Swoosh! Swoosh!

BAM!

Shing!

Sementara Merlin terus menerus menembakkan laser mini ke para iblis yang ditemuinya disepanjang jalan, Meliodas menebas semua musuh yang mendatanginya menggunakan Sacred Treasure-nya.

"Aku sudah menunggumu, Meliodas."

Setelah Merlin dan Meliodas sampai di istana, sebuah suara terdengar dari atas, dan saat keduanya mendongak, mereka bisa melihat Melascula melayang di langit saat disekitar tubuhnya diselimuti oleh kabut yang terbuat dari zat kegelapan khas Iblis.

"Melascula, kau masih mengenakan kalung itu?" Meliodas bertanya dengan main-main.

"Diamlah, brengsek! Aku akan mencabik-cabik tubuhmu setelah melahap jiwamu!" Melascula berteriak dengan marah.

"Sepertinya kau cukup percaya diri," Merlin tersenyum kecil saat menatap Melascula, bertanya-tanya dari mana kepercayaan dirinya itu berasal.

"Ya, aku sudah menantikannya untuk saat-saat seperti ini." Melascula tersenyum lebar dari telinga ke telinga.

Saat itu, Merlin merasakan firasat buruk saat Clairvoyance-nya memperingatkan bahaya.

"Menghindar!"

Meliodas segera melompat ke udara setelah mendengar peringatan Merlin. Kemudian bisa dilihat jika tanah yang dia pijak sebelumnya pecah dan sesuatu seperti raksasa muncul dari dalamnya.

Itu adalah Skeleton raksasa dengan seluruh tubuhnya diselimuti oleh aura yang menakutkan, gabungan kekuatan cahaya dan kegelapan.

"Itu adalah.....!" Merlin membelakakan matanya karena terkejut.

"Aku tahu jika Melascula pandai memanipulasi jiwa musuhnya, tapi aku tidak tahu dia bisa menggunakan necromancy." Meliodas memiliki ekspresi serius di wajahnya saat matanya terus mengikuti skeleton raksasa itu.

Alasan mereka berdua begitu terkejut adalah...

"Dia menggunakan jiwa para Outsider untuk menciptakan skeleton itu!" Merlin memberitahu Meliodas.

"Aku tahu! Ini akan sulit."

Segera setelah mengatakan itu, Meliodas harus melompat untuk menghindari serangan mematikan skeleton raksasa itu.

BAM!

Saat kepalan skeleton menghantam tanah, paving disekitarnya pecah dan bertebaran, menciptakan asap debu dengan kehancuran yang menjalur sangat jauh.

Melihat daya hancur itu, Merlin tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. "Pukulan skeleton itu sendiri mampu menghancurkan Camelot sepenuhnya. Aku bahkan percaya makhluk besar ini bisa menerbangkan Albion dengan tinjunya."

"Aku membutuhkan senjata tumpul untuk menghancurkan tulangnya!" Meliodas melesat ke skeleton itu dan berhasil menyerangnya, namun sayangnya skeleton itu hanya mundur berguling-guling setelah menerima serangannya.

"Kahaha, kau tidak akan bisa mengalahkannya dengan pukulan lembut itu!" Melascula tertawa melengking sambil menjulurkan lidahnya dengan liar.

Meliodas terus menerus menyerangnya, sementara Merlin menggunakan «Random Ball», bola dengan berbagai atribut elemen untuk mengidentifikasi kelemahan skeleton itu.

"Skeleton ini mempunyai kekuatan cahaya dan kegelapan, membuat «Purge» dan mantra sejenisnya tidak berguna. Aku tidak tahu bagaimana Melascula bisa menggerakkan benda besar ini begitu lama." Merlin menganalisis saat dia terus menyerang dengan memanipulasi sejumlah mana kecil di udara untuk membentuk rentetan serangan ke arah skeleton, dan dengan begitu mana yang dikeluarkan sendiri hanya digunakan untuk memanipulasi mana di udara dan mengonversi mana itu menjadi sihir.

Benar-benar cara untuk menghemat cadangan mana-nya sendiri.

"Tubuh tulang ini keras sekali. Terlebih, dia bisa memulihkan dirinya dengan cepat."

Ketika serangan Meliodas membuat tulang Skeleton itu hancur, sebuah aura ungu gelap dapat memulihkannya seperti sedia kala.

"«Ray of Negative Energy»?" Merlin mengerutkan kening setelah mengetahui mantra apa itu. Sebuah mantra yang sama berasal dari Nameless Spellbook miliknya. 'Karena jiwanya berasal dari Outsider yang Melascula kumpulkan, tubuh Skeleton itu sendiri mampu menahan dua atribut yang berlawanan. Mau itu Death Magic atau pun Holy Magic menjadi tidak terpengaruh. Skeleton itu juga mampu menggunakan sihir dari Yggdrasil.'

Merlin bisa melihat jika tubuh Skeleton itu dilapisi oleh semacam sihir penguat; «Reinforce Armor», dan sejenisnya. Sihir Yggdrasil, sumber itu sangat jelas ditulis dalam Nameless Spellbook, jadi sekiranya Merlin tahu apa itu Yggdrasil.

"Kalau begitu, aku hanya harus mengeluarkan sihir yang lebih kuat, kan?" Merlin menyeringai sebelum mengulurkan kedua tangannya ke depan.

"«Enchant: Exterminate Ray»!"

Sebuah laser besar muncul dari kedua telapak tangannya, menembus angin dan mengarah menuju Skeleton itu.

Sshhhhh!

Setelah serangan itu mengenainya, suara mendesis jelas terdengar dari betapa panasnya suhu yang dikonsentrasikan. Karena Merlin menggunakan «Enchant» dalam sihirnya, daya hancur serangannya menjadi berkali-kali lebih kuat, bahkan dampak serangan itu sendiri menembus kastil di belakangnya hingga keluar dari Camelot.

"Danchou!" Merlin berteriak.

"Ya!" Meliodas menggunakan kesempatan pemulihan Skeleton itu untuk menyerangnya.

Saat Meliodas melesat menuju Skeleton, Melascula tiba-tiba muncul di belakangnya sambil menyeringai.

"«Anta no Mayu»!"

Sebuah kepompong yang terbuat dari zat gelap menyelimuti Meliodas dalam jarak pandangnya, hingga tidak menyisakan cahaya apapun untuk dia bisa melihat.

Teknik ini pernah digunakan saat melawan Asheel, hanya saja yang terakhir mampu menanganinya dengan sangat mudah. Berbeda dengan Meliodas saat ini yang merasa terancam dengan tekniknya.

"Gawat, Danchou!" Merlin berteriak dengan khawatir, tapi dalam hati dia bertanya-tanya apakah itu bisa memancing Raja Iblis keluar dari sarangnya.

Menurut rencana memang terasa terlalu cepat untuk menghadapi Raja Iblis dengan kekuatan Tujuh Dosa Mematikan yang sekarang, tapi menurutnya lebih cepat lebih baik karena kelompoknya memiliki potensi untuk tumbuh lebih cepat.

'Jika Raja Iblis bangkit, maka tidak ada pilihan lain untuk membawa semua orang mundur.' Merlin mengatur rencana dalam benaknya.

Saat Merlin terus memperhatikan apa yang terjadi pada Meliodas, dia tiba-tiba merasa getaran di tanah. Skeleton raksasa telah bangkit kembali dan tubuh tulangnya telah pulih sepenuhnya.

"«Shiryo Kyoka no Hou 'Shura no Onsu'»" Melascula selesai mengucapkan mantranya, lalu menjilati bibirnya. "Dengan ini, aku bisa menyerap semua kekuatan Meliodas dan memakan jiwanya!"

Dia kemudian menatap Merlin dengan tatapan meremehkan, "Kau gadis kecil adalah hidangan penutup."

"Begitukah?" Merlin mengeluarkan senyum kecilnya sendiri. "Kau hanya seekor peliharaan dari orang itu, aku masih ingat bagaimana kamu menggonggong."

Wajah Melascula berubah menjadi jelek setelah mendengarnya. "Diam! Akan kubungkam mulutmu!"

"Hmm, sepertinya kamu yang paling sehat setelah terkena serangan Ophis-chan sebelumnya. Apakah karena kalung itu juga?" Merlin memperhatikan kalung anjing di leher Melascula dengan wajah tertarik.

"Kau tahu tentang jalang kecil itu!? Hahaha, pas sekali! Aku akan mencabut otakmu dan mengukirnya di jiwaku!" Melascula melesat ke arahnya sambil menutupi lengannya dengan zat kegelapan.

Merlin berteleportasi sebelum serangan Melascula mengenainya, dia berpindah tempat puluhan meter jauhnya.

"Kau ingin menggali ingatanku? Sayang sekali kau harus menjadi objek eksperimen di mejaku sebelum kau bisa melakukannya." Merlin mengejeknya, kemudian mengeluarkan sebuah kristal biru yang diukir seperti ruby dengan rune di permukaannya. Dia menyebut item itu Magic Crystall, versi yang lebih rendah dari Crystall Data karena masih mampu menyimpan sihir didalamnya.

Merlin menggunakan Amber Goddess sebagai dasar untuk menciptakannya.

Dia lalu memperhatikan Melascula yang telah merubah sosoknya menjadi penampilan sejatinya. Seekor ular berkerudung putih raksasa dengan garis-garis ungu dan mata merah. Dengan ukurannya yang sebesar rumah dan panjangnya ratusan meter, dia merayap di tanah dengan menghancurkan banyak bangunan dalam prosesnya.

"Aku tidak ingin menggunakan wujud ini karena terlalu jelek, tapi aku akan mencernamu hidup-hidup dengan ini!" Melascula mendesis sebelum bergerak dengan cepat ke arah Merlin sambil membuka mulutnya lebar-lebar.

"Kau benar sekali, wujudmu terlalu jelek untuk selera mataku, tapi masih menarik untuk dibedah menurutku." Merlin berteleportasi sekali lagi untuk menghindari gigitan Melascula, tapi tanah tempat dia melayang sebelumnya telah hancur karena serangan yang sama. Lelehan plasma bisa dilihat dari tempat ular besar itu menggigit.

Kepala ular Melascula berbalik ke Merlin sambil membuka mulutnya, lalu menyemprotkan ratusan liter «Deadly Poison» ke arahnya.

"«Maximize Magic: Crystall Wall»!"

Merlin merapal sihirnya untuk memblokir sungai asam korosif itu menggunakan tembok yang terbuat dari kristal. Meski berhasil bertahan dengannya, namun tembok kristal itu meleleh karena asam korosifnya yang sangat menakutkan.

"Rasmu memang menarik, tapi aku sudah mempersiapkan sesuatu jika saja aku akan melawanmu."

Merlin kemudian menunjuk ke depan dengan tangannya memegang Magic Crystall yang dia siapkan sebelumnya.

"Lepaskan, «Ark: Tranquilize»!"

"Arrrrgghhh!!!" Melascula berteriak kesakitan saat gelembung putih menyinari tubuhnya, dengan zat yang dibawa mengandung kekuatan cahaya, memurnikannya dengan paksa.

Segera, tubuh ular raksasa Melascula mengecil dengan kecepatan yang dapat dilihat, hingga tubuhnya menjadi seukuran ular balita.

Merlin kemudian mengambil ular putih seukuran cacing besar itu menggunakan tangannya, sebelum memasukannya ke dalam tabung reaksi untuk menyegel pergerakannya.

Lagipula, tubuh Melascula masih menyimpan mantra Perintah.

"Aneh, kalung itu ikut menyusut menyesuaikan ukurannya saat ini." Merlin mengangkat tabung reaksi dan mengarahkannya ke langit, sebelum mengelus dagunya. "Terserah, aku akan melihatnya nanti."

Merlin kemudian menatap Skeleton raksasa yang saat ini memiliki pergerakan tidak stabil. "Benda besar ini benar-benar sasaran yang cocok untuk menguji sihir selanjutnya."